KONSTRUKSI ATAP BANGUNAN GEDUNG (original) (raw)

STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

Pondasi adalah suatu jenis konstruksi yang menjadi dasar dan podasi ini berfungsi sebagai penopang banunan yang ada diatasnya dan ini bertujuan untuk diteruskan secara bertahap danmerata kelapian tanah. Pondasi dapat dikatakan juga sebagai knstruksi yang telah diperhitungkan sehingga hal ini dapat menjamin kesembangan dan kestabilan bangunan terhadap berat yang akan dibebankan pada pondasi tersebut. Secara singkat podasi adalah bagian paling bawah dari suatu bangunan. Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu : – Pondasi dangkal – Pondasi dalam B. TYPE PONDASI Ada banyak sekali jenis pondasi yang bisa diterapkan pada bangunan,ulai dari pondasi telapak,batu kali,palat beton,tiang pancang dan masih banyak lagi yang lainnya. Jenis pondasi dan bentukna sendiri ditentukan oleh faktor tertentu seperti berat beban bangunan yang ditopang atau bisa juga oleh faktor keadaan tanah disekitar ara yang akan dibangun pondasi,lebar pondasi juga ditentukan oleh berat bangunan yang akan ditopang. 1. Pondasi Batu Kali Pondasi batu kali ini sering juga disebut pondasi menerus atau pondasi memanjang,bai itu untuk menopang beban dinding atau beban kolom yang tidak dapat secara langsung ditahan oleh satu atau dua kolom sehingga beban menjadi merata dengan adanya pondasi. Bentuk pondasi ini secara detail gambar adalah trapesium,namun tak jarang kita temukan dilapangan jenis pondasi ini berbentuk kotak,pondasi ini selain menggunakan batu kali juga menggunakan batu pecah sebagai pengganti, emngingat semakin susahnya untuk mendapatkan batu kali sekarang.

STUDI PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG

Perkembangan penduduk di suatu wilayah membawa dampak pada penyediaan sarana perekonomian. Sarana yang vital adalah pemenuhan untuk kebutuhan rumah tangga bagi penduduk tersebut. Bagi sebagian penduduk dalam pemenuhan kebutuhan masih mengandalkan pasar tradisional, meskipun ada sebagian lagi penduduk mengandalkan pasar modern dalam memenuhi kebutuhananya. Keberadaaan pasar khususnya pasar tradisional, merupakan salah satu indikator paling nyata kegiatan ekonomi masayarakat di suatu wilayah, sebagai salah satu sarana publik keberadaan pasar tradisional juga mendukung kegiatan ekonomi masyarakat. Perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup yang dipromosikan oleh berbagai media telah membuat eksistensi pasar tradisional menjadi sedikit terusik. Kegiatan operasi dan kegiatan pemeliharaan merupakan kegiatan utama untuk mempertahankan prasarana bangunan agar dapat berfungsi dan memberikan manfaat sampai dengan umur teknis bangunan habis. Sesuai dengan Permen PU No.45 tahun 2008 tentang pedoman pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, dimana bangunan publik pasar termasuk dalam gedung bangunan tidak sederhana dengan masa penjaminan kegagalan bangunan paling singkat selama 10 tahun. Serta usia pakai bangunan minimal 30 tahun (Hartono Poerbo). Sesuai Peraturan Walikota Surakarta Nomor 4 tahun 2011 Pemerintah Kota Surakarta melakukan pemeliharaan pasar tradisional di berbagai tempat. Target yang dipasang menjaga aset daerah tersebut agar mempunyai nilai manfaat lebih maksimal serta menghilangkan image yang selama ini melekat pada pasar tradisional cenderung kumuh, becek, bau, dan minimnya jaringan utilitas, serta. Gambaran pasar seperti diatas harus diubah menjadi tempat yang bersih penambahan fasilitas-fasilitas umum yang memadai sehingga membuat nyaman pengunjung. Dengan demikian masyarakat dari semua kalangan akan tertarik untuk datang dan melakukan transaksi di pasar tradisional Manajemen aset itu sendiri adalah suatu kondisi yang manggambarkan tetang suatu pengelolaan aset yang baik dalam jangka waktu tertentu dengan maksud untuk memberikan keyakinan mengenai nilai dari suatu asset dalam satuan mata uang dan juga untuk mengatur mengenai jumlah minimum pengeluaran (lebih dikenal dengan istilah efisien). Sedangkan asset itu sendiri adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh sebuah entitas baik itu swasta atau pemerintah pusat dan mampu meningkatkan nilai. Berdasarkan paparan dalam latar belakang tersebut diatas sudahkah bangunan pasar tradisional di kota surakartaa mempunyai program pemeliharaan bangunan gedung berikut fasilitasnya?. Seandainya program pemeliharaan telah dimiliki dan telah berjalan dengan baik maka sepatutnya diketahui berapakah besarnya biaya yang harus dianggarkan untuk program pemeliharaannya ?

KONSTRUKSI RANGKA ATAP

Atap merupakan bagian mahkota bangunan. Atap berfungsi sebagai bagian dari keindahan dan pelindung bangunan dari panas dan hujan.

KONSTRUKSI BANGUNAN PONDASI

Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah. Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban -beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan. Secara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan bila bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga bisa dipakai untuk bangunan umum lainnya yang berada di atas tanah yang keras. Yang termasuk dalam pondasi dangkal ialah pondasi batu kali setempat, pondasi lajur batu kali, pondasi tapak/pelat setempat (beton), pondasi lajur beton, pondasi strouspile dan pondasi tiang pancang kayu. Contoh gambar : Pondasi setempat batu kali KONSTRUKSI BANGUNAN