SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (original) (raw)
Related papers
The main objective of the study is to develop small-scale batik enterprises in Pekalongan, Central Java-Indonesia. There were 15 key-persons had been carried out with in-depth interview who competents with the batik industries' activities. The analysis of Hierarchy Process (AHP) was employed to provide the empirical evidence of the developed strategy as prioritized by the study. The result on the analysis using AHP reveals the main priorities that need to be implemented in developing small sized batik industries are (1) open market opportunities (2) have training program to socialize entrepreneurship, and (3) provide trading and marketing centre for small sized business.
PENERAPAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Dewasa ini banyak merek laptop dengan beragam spesifikasi yang dijual dipasaran membuat pengguna menjadi kesulitan dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan keinginan dan anggaran mereka. Sejalan dengan itu juga penggunaan komputer juga meningkat, salah satunya adalah penggunaan komputer dalam memberikan keputusan terbaik pada suatu masalah, dalam hal ini adalah masalah pemilihan laptop. Sehubungan dengan hal diatas, maka dirancanglah sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan laptop dengan menggunakan metode Analitical Hierarcy Process (AHP), agar pengguna dapat menentukan pilihan laptop dengan tepat sesuai dengan keinginan dan anggarannya.
Oleh : Suyatno, Prof. Drs. Mustafid, M.Sc, P.hD, Aris Sugiarto, S.si., M.Kom ABSTRAK Dalam kehidupan manusia, tak lepas dari suatu pikiran yang bimbang dan akhirnya manusia membuat atau mengambil keputusan dan melaksanakannya, hal ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar merupakan pencerminan hasil proses pengambilan keputusan dalam pikirannya. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, Manusia membuat prioritas dan memutuskan area mana yang dibangun terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan merancang sistem pendukung keputusan dalam menentukan program yang di prioritaskan sehingga menghasilkan suatu sistem berbasis komputer yang dapat membantu dalam pemilihan gagasan. Sebuah gagasan diyakini oleh seseorang sebagai hal baru. Untuk menciptakan hal yang baru, maka ada beberapa tahapan yang harus dijalankan, yaitu tahap pemunculan gagasan, tahap penyaringan gagasan, tahap pengujian konsep, tahap pengujian pasar sampai dengan tahap komersialisasi. Gagasan mana yang harus di pilih oleh pengambil keputusan di pengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya manfaat, dampak, sumber daya manusia, dikerjakan dan Keberlanjutan. Implementasi dari sistem ini bertujuan untuk mencari kriteria-kriteria yang digunakan di dalam pemilihan gagasan oleh pengambil keputusan. Kriteria-kriteria tersebut dianalisis menggunakan metode AHP yang mampu memberikan urutan ranking terbaik. Hasil analisis yang di dapat mampu memberikan urutan rangking terbaik, sehingga menghasilkan kriteria dan alternatif dengan bobot tertinggi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi decision maker untuk digunakan pada program PNPM-MP dalam pemilihan gagasan.
J@TI UNDIP : JURNAL TEKNIK INDUSTRI, 2014
Penilaian kinerja merupakan proses yang penting dalam sumber daya manusia, karena dari hasil penilaian kinerja akan terukur kompetensi, perilaku kerja dan hasil kerja karyawan dalam periode waktu tertentu sebagai dasar pertimbangan dalam pertimbangan keputusan di bidang sumber daya manusia. Universitas Diponegoro juga melakukan pengukuran kinerja untuk karyawan kontrak, dari hasil penilaian tersebut akan diberikan reward berupa kompensasi langsung yang diberi nama Tunjangan Perbaikan Kinerja (TPK), dan tahun 2014 TPK berubah nama menjadi Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP). Sistem penilaian saat ini masih berfokus pada aspek kedisplinan, sehingga hasil yang didapatkan belum seluruhnya menggambarkan kondisi karyawan. Maka dari itu, disusunlah penilaian kinerja yang terdiri dari 6 kriteria utama dan 19 subkriteria yang dibangun dari model penilain kinerja "Annual Performance Appraisal-Temporary Employee (Classified or Administrative and Professional) University of Texas Dallas". Dari hasil penelitian pembobotan yang dilakukan dengan menggunakan metode AHP (Analytichal Hierarchy Process) diperoleh bobot untuk kriteia kehadiran/ketepatan waktu (0.248), inisiatif (0.234), tanggung jawab dan ketergantungan (0.194), kualitas kerja(0.139) pengetahuan pekerjaan (0.111) dan hubungan interpersonal (0.075). Lalu dilakukan penilaian dengan pendekatan Fuzzy Synthetic untuk mendapatkan besar TPP. Dari perhitungan TPP yang terbesar ialah terbesar ialah Rp. 979,605,sedangkan TPP yang terkecil Rp.396,000. Besar-kecilnya pemberian TPP dipengaruhi oleh nilai jabatan yang dihasilkan Kata Kunci : penilaian kinerja; AHP; fuzzy shyntetic decision approach; reward
Tesis ini membahas tentang pemilihan ketua organisasi untuk mencari pengganti dari ketua yang sebelumnya dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) yaitu dengan membandingkan faktor yang satu dengan yang lain yang direpresentasikan melalui nilai bobot yang dihasilkan. Di mana didalamnya terdapat komponen utama yaitu data mahasiswa aktif, data kandidat ketua, kuesioner dan data pembobotan nilai. Pemilihan Ketua Organisasi merupakan hal penting bagi setiap Perguruan Tinggi karena menyangkut peningkatan dan kreatifitas mahasiswa dan kelanjutan dari perkembangan Kampus atau perguruan tinggi tersebut. Untuk menjadi Ketua Organisasi harus mempertimbangkan banyak faktor, dan pengajuanya harus dilakukan secara objektif bukan subyektif. Sistem pemilihan ketua ini dapat membantu pengambilan keputusan dalam masalah mahasiswa, kampus dan lainnya yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan serta pimpinan Kemahasiswaan dan juga dapat membawa dampak yang positif dalam pengembangan dan peningkatan potensi sumber daya manusia yang ada dalam perguruan tinggi. Pada sistem Pendukung Keputusan ini digunakan Software Super Decision.
Jupiter, 2016
Penerimaan asisten baru merupakan tahapan dimana penanggung jawab asisten dosen dan panitia penerimaan asisten dosen melakukan proses perekrutan asisten dosen baru yang memenuhi kriteria. Kriteria yang telah ditetapkan oleh panitia penerimaan asisten dosen diharapkan dapat menajadi alat patokan penilaian dari kualifikasi yang dimiliki oleh masingmasing calon asisten dosen yang melamar.Kendala yang dihadapi adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil akhir sekitar 3-4 hari karena hasil penilaian akan dievaluasi dengan membandingkan hasil penilaian dan kriteria yang telah ditetapkan, selain ini juga masalah yang dihadapi adalah penilaian yang masih masih subjektif atau masih memandang kerabat dekat dan memandang orang dalam.Kurangnya penilaian yang berdasarkan objektif atau penilaian yang dihasilkan dari setiap tes oleh calon asisten dosen tersebut hal ini mengakibatkan ketidaksesuaian kemampuan asisten dosen yang diterima. Sistem Pendukung Keputusan dengan metode AHP diharapkan dapat membantu dalam menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut di atas. Metode AHP memungkinkan pengambil keputusan untuk menghadapi faktor-faktor yang nyata dan faktor-faktor yang tidak nyata.
(nurmaaguss@gmail.com) Bebas Widada (bbswdd@sinus.ac.id) Teguh Susyanto (teguh@sinus.ac.id) ABSTRAK Permasalahan dalam pemilihan mahasiswa berprestasi di suatu perguruan tinggi bukanlah suatu kegiatan yang mudah. Kita dihadapkan pada banyaknya mahasiswa yang berprestasi, maka dari itu untuk menentukan mahasiswa yang pantas diberi penghargaan sebagai Mahasiswa Berprestasi dan berhak mengikuti pemilihan mahasiswa berprestasi di tingkat nasional. Sebuah perguruan tinggi harus mengambil keputusan yang tepat, bila hal ini dilakukan dengan baik dan benar akan menjamin hasil pemilihan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk memecahkan permasalahan pemilihan Mahasiswa berprestasi tersebut, maka dapat menggunakan metode pengambilan keputusan yaitu metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode AHP adalah metode sintesa dari perhitungan eigen vector berbasis pada matriks perbandingan berpasangan dari parameter kriteria dan alternatif yang berasal langsung dari responden, sehingga diharapkan AHP dapat membantu menyelesaikan permasalahan pemilihan Mahasiswa berprestasi tersebut. Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan solusi pengambilan keputusan pemilihan mahasiswa berprestasi perlu disusun beberapa Kriteria dan alternatif. Untuk membantu proses pemilihan mahasiswa berprestasi maka dibuat sebuah Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sehingga akan membantu proses komputasi AHP, selain itu Sistem Pendukung Keputusan berguna untuk mengolah data-data pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat perguruan tinggi (Akademik). Kata kunci : Analytical Hierarchy Process (AHP), Pemilihan Mahasiswa Berprestasi, Sistem Pendukung Keputusan.
Minimarket KopataMart adalah minimarket yang bergerak di dalam penjualan barang kebutuhan sehari-hari. Dalam operasional sehari-hari proses Minimarket tersebut sudah mempunyai sistem yang terkomputerisasi pada proses penjualan barang. Namun pada proses pendataan masih bersifat manual sehingga banyak terjadi kesalahan dari bagian-bagian yang bertanggung jawab seperti bagian penjualan. Tidak terdapatnya penentuan prioritas pembelian barang juga menjadi permasalahan untuk efisiensi biaya operasional minimarket. Pada penelitian ini dibangun sistem pendukung keputusan inventory minimarket. Metode Analitycal Hierarchy Process akan digunakan dalam perancangan dan pembuatan sistem pendukung keputusan di minimarket KopataMart. Alasan penggunaan Analitycal Hierarchy Process adalah kriteria dalam perancangan sistem yang akan dibuat sudah jelas. Kriteria tersebut adalah stock barang, kualitas, tanggal kadarluarsa dan lama pengiriman barang. Manfaat dari sistem pendukung keputusan inventory yaitu mempermudah proses inventory barang dengan aplikasi berbasis desktop dan memudahkan user dalam menginventori barang serta mempermudah administrator untuk mengelola data hasil penjualan. Serta mengembangkan kinerja KopataMart sebagai minimarket yang dapat memenuhi dan menyediakan kebutuhan masyarakat.