A Contrastive Analysis of Interrogative Sentences in English and Indonesian Mashlihatul Umami (original) (raw)
Related papers
Campur Kode Bahasa Jawa Banyumasan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia DI Sekolah Menengah Kejuruan
RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Code-Mixing Javanese Language of Banyumasan in Indonesian Language Learning at Vocational High School. This research will describe: (1) the form of code mixing, and (2) the factor that causing of code mixing that occur in the process of Indonesian learning class. Data and data sources in this research are a written data about speech that appear in a process of Indonesian language learning. Validity data technique is use triangulation of data source and informant review. Data analysis used intralingual method. The results of this study found the use of code mixing in Indonesian learning class in The Public Vocational High School of Banyumas. The form of code mixing that found are namely: (1) word insertion, (2) phrase insertion, (3) clause insertion, (4) the word repetition, and (5) idiom. The factor that causing of code mixing are: (1) changing situation, (2) want to explain something, and (3) establishing intimacy between teacher and student. Abstrak: Campur Kode Bahasa Jawa Banyumasan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan (1) wujud dan (2) faktor penyebab terjadinya campur kode dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Data penelitian berupa campur kode guru dan siswa yang muncul pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Banyumas. Pengumpulan data menggunakan metode simak dan cakap. Validitasi data menggunakan teknik triangulasi sumber data dan review informan. Analisis data dengan menggunakan metode padan intralingual. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa wujud campur kode berupa (1) penyisipan kata, (2) penyisipan frase, (3) penyisipan klausa, (4) penyisipan pengulangan kata, dan (5) penyisipan ungkapan. Faktor penyebab terjadinya campur kode, yaitu: (1) berubahnya situasi, (2) ingin menjelaskan sesuatu, dan (3) menjalin keakraban antara guru dan siswa.
Deflasi Semantis dalam Pertukaran antara Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
Metahumaniora, 2019
Penggunaan unsur-unsur bahasa Inggris dalam wacana Indonesia kontemporer semakin menjadi lazim dan meresap dalam berbagai konteks mulai dari percakapan sehari-hari, forum akademik, hingga media massa baik dalam bentuk ujaran lisan maupun teks tertulis. Perjumpaan antara bahasa Inggris dan bahasa Indonesia sama sekali bukan fenomena baru. Tiga periode pertukaran interlinguistik antara kedua bahasa dapat diidentifikasi sebelum periode yang sedang berlangsung kini, mulai dari (1) pertukaran tidak langsung melalui bahasa lain, (2) pertukaran langsung terdokumentasi sejak awal abad ke-19 yang bertepatan dengan kehadiran Imperium Britania di Asia Tenggara yang memfasilitasi dimasukannya sejumlah besar kata-kata Melayu ke dalam kosakata bahasa Inggris, dan (3) periode pasca-Perang Dunia II saat Indonesia menjadi lebih terlibat dalam ekonomi global yang berkontribusi pada penyebaran praktik budaya (Adipurwawidjana, 2013). Namun, walaupun dalam pertukaran semacam itu pergeseran dan modifikas...
Question Formation of Bahasa Indonesia as a Second Language
Indonesian Journal of Applied Linguistics, 2013
This article aims to implement Processability Theory (PT) to Bahasa Indonesia or Indonesian language and to identify developmental stages for question formation in the setting of Bahasa Indonesia as a second language (ISL). PT provides a theoretical framework in making predictions about the course of language development, in this case the question formation acquisition. This study proposes developmental stages of question formation in ISL setting by contrasting the lexical functional grammar of Indonesian question as compared to ESL question formation. Four stages of ISL question formation were proposed. The proposed stages serve as the basis for data analysis and to show its plausibility.
Journal of Languages and Language Teaching, 2019
Interference is a symptom of irregularities in language rules. It’s can be happend to someone who is learning a foreign language such as students of STIBA Bumigora grade 2015 who learn German as the second foreign language. Language Interference consists of phonological, lexical, morphological, and syntactic interference. In this study, the authors limit his research only to syntactic interference. Syntactic interference consists of two things, they are inter-language interference and intra-language interference. The method of this study is descriptive analysis. The results of the study show us there are several factors that cause errors in syntactic interference on students german essays STIBA Bumigora Mataram. They are; (1) Errors caused by inter-language interference, it's because of the influence of Indonesian language into the German sentence structure. such as; misplaced words and omission of auxilary verb (to be). (2) Errors caused by intra-language interference, it’s ...
Fungsi dan Peran Bahasa Tionghoa di Indonesia
Jurnal Cakrawala Mandarin
Berbicara mengenai fungsi dan peran Bahasa Tionghoa di Indonesia sangat erat kaitannya dengan perannya Bapak Gus Dur menjadi presiden RI tahun 2000 yakni dengan diterbitkannya Keppres no.6 tahun 2000 tentang diperbolehkan orang Tionghoa menjalankan segala bentuk kebudayaan Tiongkok, termasuk mempelajari Bahasa Tionghoa. Beberapa Negara maju dan berkembang seperti Indonesia percaya bahwa dengan menguasai bahasa Tionghoa yakni bahasa nasional Tiongkok akan membantu Negara Indonesia memahami norma, budaya dan kebijakan Tiongkok yang akan membantu mereka berinteraksi dengan negara tirai bambu tersebut yang erat kaitannya dengan hubungan ekonomi antara Indonesia dengan Tiongkok. Rumusan permasalahan yang dibahas pada penelitian ini yakni (1) Apakah pembelajaran Bahasa Tionghoa di Indonesia sudah terlaksana dengan baik?; (2) Apakah Pemerintah Indonesia melalui Kemendikbud sudah memberikan kebijakan mengenai menjadikan Bahasa Tionghoa sebagai bahasa Asing yang wajib untuk dipelajari oleh pelajar Indonesia?; (3) Apa strategi Pemerintah dalam menghasilkan SDM tenaga pengajar Bahasa Tionghoa di Indonesia?Pada penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik dengan metode penelitian kualitatif.
Prosiding Seminar Nasional Unimus, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipe bahasa yang digunakan oleh mahasiswa magang dalam interaksi kelas berdasarkan teori FIACS (1970) Flanders Interaction Analysis Categories System.Subjek dari penelitian ini adalah tiga mahasiswa magang di SMA Negeri 9 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif yang dinamakan analisis interaksi dan fokus pada tipe bahasa yang digunakan mahasiswa magang dalam interaksi kelas untuk dianalisis. Merekam video dalam proses pembelajaran di dalam kelas menggunakan teori FIACS (1970) Flanders Interaction Analysis Category System sebagai instrumen untuk memperoleh data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe bahasa yang digunakan mahasiswa magang yaitu accepting feeling (5%-7%), asking questions (40%-50%), giving direction (8%-19%), lecturing (11%-30%), criticizing or justifying authority (2%-4%), accepting or using ideas of students (1%-4%), and praising or encouragement (3%-13%). Berdasarkan hasil penelitian tipe yang dominan yang digunakan oleh tiga mahasiswa magang yang terjadi dalam interaksi kelas adalah asking question dengan persentase lebih dari 40%. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa asking question memberikan dampak positif untuk keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
Mengajar Bahasa Inggris Dengan Budaya Lokal Untuk Mempromosikan Nilai Karakter
2018
This study attempts to critically analyze the practices of foreign language teaching particularly English which commonly pay less attention to the accompanying intercultural communication and also to propose an alternative solution to support and promote the character education in this country. It is commonly believed that the practices of the English language teaching are always accompanied by the insertion of foreign cultural values which are not always in harmony with our own values. In line with the national education goals, it seems that the most possible way to overcome this problem is by integrating the Indonesian local cultural values in the practices of the English language teaching to promote character education, which is commonly believed to play important roles in encouraging, improving, and maintaining the spirit of nationalism of our future generation Keywords-local culture, teaching and learning, English, character education Abstrak-Kajian ini hendak mencoba menelaah secara kritis praktek-praktek pembelajaran bahasa asing khususnya Bahasa Inggris yang umumnya kurang memperhatikan aspek akulturasi budaya yang menyertainya dan juga mencari alternatif solusi pemecahannya demi mendukung tercapainya pendidikan yang berbasis character building di negara ini. Pada kenyataannya, praktek pengajaran bahasa Inggris senantiasa menyediakan ruang adanya insersi nilai-nilai budaya asing masyarakat penuturnya yang belum tentu sejalan dengan nilai-nilai budaya masyarakata kita. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, nampaknya salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dampak insersi budaya asing tersebut adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal Indonesia pada pembelajaran bahasa Inggris sebagai alternatif cara guna mendukung upaya pemerintah dalam menggalakkan pendidikan berbasis karakter yang diyakini sangat penting untuk menumbuhkan, meningkatkan dan memelihara semangat nasionalisme generasi penerus bangsa ini Kata Kunci-budaya lokal, pembelajaran, bahasa Inggris, pendidikan karakter
2020
Pendidikan mitigasi bencana dipandang penting untuk diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui pembelajaran teks. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan bentuk kearifan lokal Suku Sasak yang dapat diintegrasikan sebagai pendidikan mitigasi bencana berbasis kearifan lokal Suku Sasak dan untuk menjelaskan bentuk pengintegrasian pendidikan mitigasi bencana dalam pembelajaran teks prosedur pada pembelajaran bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan telaah pustaka mengenai budaya dan tradisi orang Sasak. Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu terdapat 10 bentuk kearifan lokal suku Sasak yang dapat dijadikan mitigasi bencana dan memiliki unsur pembentukan teks prosedur. Selanjutnya, bentuk pengintegrasian pendidikan mitigasi bencana berbasis kearifan Lokal Suku Sasak dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI...
FENOMENA BAHASA ANTARA YANG DITUNJUKKAN OLEH MAHASISWA PRODI SASTRA INGGRIS
Ayudya Whardani, 2019
Abstrak Artikel ini membahas tentang fenomena interlanguage (bahasa antara) yang ditunjukkan oleh 20 mahasiswa prodi Sastra Inggris di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta yang tengah duduk di semester pertama. Dari hasil investigasi yang diperoleh dari tugas menulis "Recount Text", penulis menemukan 15 aspek tata bahasa Bahasa Inggris meliputi past tense, modality, to + infinitive , gerund, make, passive voice ,sentence elements, prepositions, articles, collocations, singular and plural nouns, pronouns, relative pronouns, question word order and native language transfer. Penyebab kesalahan gramatikal adalah karena over generalisasi, strategi pembelajaran dan pengaruh dari bahasa pertama. Namun, over generalisasi lah yang menjadi penyebab utama kesalahan gramatikal terutama ketika mereka harus bersinggungan dengan kata kerja kedua. Kata kunci : interlanguage, kesalahan grammatikal, tugas menulis. INTERLANGUAGE PERFORMED BY STUDENTS OF ENGLISH LITERATURE STUDY PROGRAM Abstract The present study attempts to present the evidence of how learners of English as Second Language perform the target language by involving 20 participants from one of state universities in Yogyakarta. The participants are sitting in the first semester majoring English Literature. In investigating the target language performance this study used a writing assignment namely recount text in order to identify language development in relation to grammar acquisition comitted by the learners. Errors made by the learners tend to show interlanguage that the learners performance gains immediate status between native language and target language. The study found that the leaners explored 15 grammar aspects including past tense, modality, to + infinitive , gerund, make, passive voice ,sentence elements, prepositions, articles, collocations, singular and plural nouns, pronouns, relative pronouns, question word order and native language transfer. The approximate cause of the errors are overgeneralization , learning strategy and native transfer. Moreover, overgeneralization becomes the most frequent in making errors that is by consistently using past tense in dealing with verbs. Thus, it is suggested that the teacher is necessary to sharpen the material spesifically based on actual evidence of learners' performance in order to accomodate what the learners need. Volume-Nomor , bulan tahun, (page-page) Available online at LingTera Website: http://journal.uny.ac.id/index.php/ljtp
Kontrak Perkuliahan BAHASA INGGRIS Dosen Pengajar Arum Budiastuti, M.C.S. : Gambaran Umum dan Tujuan Perkuliahan Bahasa Inggris yang ditawarkan disini adalah Bahasa Inggris untuk manfaat akademik (Academic English) yang bertujuan untuk mengasah keterampilan mahasiswa terutama dalam memahami teks berbahasa Inggris (Reading Comprehension) dengan teknik-teknik seperti scanning (membaca cepat) atau skimming. Keterampilan ini sangat diperlukan ketika mahasiswa mendapatkan materi berbahasa Inggris dalam bidang studi masingmasing. Selain itu, mahasiswa juga akan diajarkan English for Specific Purposes (ESP) yang berupa teks-teks dan materi lain yang berkenaan dengan bidang studi mereka. Topik bisa berupa hal-hal akademik (berhubungan dengan dunia perkuliahan) atau materi otentik, yaitu hal-hal yang biasa ditemukan dalam komunikasi atau kehidupan sehari-hari. Desain perkuliahan mengacu pada pembelajaran aktif yang mendorong mahasiswa untuk lebih banyak berbicara daripada mendengarkan. Dosen hanya berfungsi sebagai fasilitator di kelas. Secara garis besar, mata kuliah ini bertujuan untuk meningkatkan skill mahasiswa dalam area Academic English. Pada akhir perkuliahan, mahasiswa akan: a. mampu membaca dan memahami teks berbahasa Inggris dengan teknik-teknik yang telah diajarkan b. mampu menggunakan Bahasa Inggris dalam konteks akademik dan sehari-hari Bahan Ajar: