PERILAKU SISWA SMA NEGERI 1 BINJAI TENTANG MINUMAN ISOTONIK BERELEKTROLIT SKRIPSI (original) (raw)

RESPON SISWA KELAS X-A SMAN 1 UPAU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP EKOSISTEM

Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Upau pada konsep ekosistem tahun pelajaran 2013/2014 belum mencapai target dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan pada Standar Kompetensi–Kompetensi Dasar (SK–KD) konsep materi tersebut. Patokan yang ditetapkan guru sebesar 70 hanya mampu dicapai oleh siswa dengan ketuntasan klasikal yang tercapai 33,33% dari 85% yang ditargetkan. Selain itu, berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan sebelum penelitian, siswa juga sering merasa bosan terhadap kegiatan pembelajaran konvensional yang diberikan oleh guru IPA di sekolahnya. Hal ini karena pembelajaran yang dilakukan di sekolah tersebut hanya menggunakan metode ceramah. Perlu digunakan model pembelajaran keterampilan proses sains dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam penerapannya pada pembelajaran tersebut. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan respon siswa pada konsep ekosistem dengan menggunakan pendekatan saintifik di kelas X-A SMAN 1 Upau. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang didesain menjadi 2 siklus yang terdiri 4 kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas X–A SMAN 1 Upau yang berjumlah 22 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 9 orang perempuan. Data hasil penelitian berupa respon siswa yang diperoleh melalui observasi dan angket. Hasil penelitian disimpulkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap pelaksanaan pembelajaran tersebut yaitu 94% mengatakan senang, dan 8% mengatakan biasa-biasa saja.

HUBUNGAN ANTARA PENGELUARAN UNTUK MINUM DAN POLA KONSUMSI AIR DENGAN STATUS HIDRASI PADA SISWI SMP UNGGULAN BINA INSANI SURABAYA

The Indonesian Journal of Public Health, 2017

Currently many teenagers only drinking when they are thirsty, while the thirst is a sign of dehydration. Moreover they have another habit, they didn't allocate their money for buying drink and they also didn't bring a tumblr at school. That unhealthy habit can lead dehydration. One of the dehydration's impact was fatigue and lost of focus. The purpose of this research was to analyze the relationship between drink's expense and water consumption patterns with the hydration status at SMP Unggulan Bina Insani Surabaya. This study was an observational study with cross sectional design using simple random sampling technique. The sample was 50 students. The variables were drink's expense, water consumption patterns, and hydration status. This study was conducted at SMP Unggulan Bina Insani Surabaya. Data analysis using spearman/pearson and chi-square test with α = 0.05. The result of this study showed that most of the student had average drink's expense, less water consumption patterns, and Minimal Dehydration. There was a relationship between drink's expense (p = 0.047), and drinking pattern (p = 0.000) with hydration status. The conclusion of this study was the two independent variables such drink's expense and water consumption patterns show a significant relationship with hydration status at SMP Unggulan Bina Insani Surabaya. Suggestions for the school was to provide counseling about the definition, signs, impact, and how to prevent dehydration in students in order to avoid the incidence of dehydration. ABSTRAK Kebiasaan yang sering dilakukan oleh remaja pada era ini adalah hanya mengonsumsi air saat dirasa haus, sedangkan rasa haus itu sendiri merupakan tanda dehidrasi. Selain itu, remaja saat beraktivitas jarang membawa minum dari rumah dan jarang membeli minum menggunakan uang sakunya saat di sekolah. Kebiasaan tidak sehat tersebut dapat mengakibatkan dehidrasi. Dampak dehidrasi bagi remaja salah satunya dapat mengakibatkan kelelahan sehingga tubuh menjadi lemas dan kehilangan fokus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengeluaran untuk minum dan pola konsumsi air dengan status hidrasi pada SMP Unggulan Bina Insani Surabaya. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan studi cross sectional dan menggunakan teknik simple random sampling. Jumlah sampel penelitian adalah 50 siswi. Variabel yang diteliti adalah pengeluaran untuk minum, pola konsumsi air, dan status hidrasi. Penelitian dilakukan di SMP Unggulan Bina Insani Surabaya. Analisis data menggunakan uji statistic spearman/pearson dan chi-square dengan nilai α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswi memiliki pengeluaran untuk minum rata antara kategori pengeluaran untuk minum yang tinggi dan rendah, pola konsumsi air yang kurang, dan status hidrasi yang menunjukkan dehidrasi ringan. Selain itu hasil penelitian menggunakan uji statistic spearman/pearson dan chi square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengeluaran untuk minum (p = 0,047), dan pola minum (p = 0,000) dengan status hidrasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dua variabel bebas pada penelitian ini yakni pengeluaran untuk minum dan pola konsumsi air menunjukkan adanya hubungan yang bermakna dengan status hidrasi pada siswi SMP Unggulan Bina

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATAN MINAT BACA SISWA SMAN 1 KINTAMANI

The purpose of this study is to determine the role of school libraries in improving interest in reading high school students I Kintamani. The benefit of this research is expected to be a useful input for improving the quality school library function as a learning resource center in SMAN 1 Kintamani in the future. Library is a room used to store books and other publications that are usually stored according to a particular arrangement called the classification of grouping a book or other obiects into a class or a particular class. The school library is a library in the school as a means of education to support the achievement of preschool goals, primary education and secondary education. Collections in the library of SMAN 1 Kintamani are good enough, have supported the academic community in the field of education, but the new books must be updated and old books in the library needs maximum care because it is still in need by pemustaka as a means of information and refrensi. The results of this study found that the visit to the library (70 respondents = 27 %) the time to the library (75 respondents = 28.8%), the collection of interest (69 respondents = 26.5%), the number of collections in the read (79 respondents (21.9%), library influence on reading interest (107 respondents = 41.2%), students reading reading (74 respondents = 28.5%), collection utilization (99 respondents = 38%), reading interest (131 respondents = 50.4%) librarian helped find the collectonn (90 respondents = 34.6%), librarian gave guidance (109 respondents = 41.9%).

GAMBARAN KETERAMPILAN SOSIAL PADA GURU DI SMA NEGERI 1 BUKITTINGGI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Psikologi Oleh: ABDIL ROBIN HUDA 1010352001

A teacher's responsibilities in the process of education is not only to transfer knowledge, but also to teach values and norms that in the future would be implemented by the students when they live as members of society. In order to fulfill those responsibilities, a teacher should have the knowledge and professional skills as well as commitment and motivation, and also good social skills. A teacher's social skill is an important factor that affects the educational process. A number of psychological and educational researchers' findings and mass media reports support the importance of good social skill for teacher. Survey conducted by NAASP discovered that teachers who possess good social skills such as communication and building relationship are more likely to be heard by their students when they are teaching, compared to teachers who are not good at communicating and building relationship (Santrock, 2009).

GAMBARAN KERUSAKAN GIGI PASCA RESTORASI KOMPOSIT PADA SISWA SMA NEGERI 1 MANADO

Composite resin in general refers to the addition of a polymer used to repair enamel and dentin. Composite resin are used to replace tooth structure and modify the shape and color of the teeth so that it can eventually restore function. The composite resin is formed by three main components namely the matrix resin, fillers, and particle coupling materials. On this research use descriptive research design. The purpose of this research is to know the tooth decay picture post composite restoration on a SMA Negeri 1 Manado student. Conclusion of the research is the number of female respondents who use the composite restoration more than male respondents. Most restoration gleaned from the result of this research are class I by G.V Black. Tooth decay after the composite restoration occurred most frequently is the black lines, then followed by secondary caries, tooth sensitivity and color change, while the least amount of tooth fracture or restoration. Abstrak: Resin komposit secara umum mengacu pada penambahan polimer yang digunakan untuk memperbaiki enamel dan dentin. Resin komposit digunakan untuk mengganti struktur gigi dan memodifikasi bentuk dan warna gigi sehingga akhirnya dapat mengembalikan fungsinya. Resin komposit dibentuk oleh tiga komponen utama yaitu resin matriks, partikel bahan pengisi dan bahan coupling. Pada penelitian ini menggunankan rancangan penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tipe restorasi dan kerusakan gigi pasca restorasi komposit pada siswa di SMA Negeri 1 Manado. Kesimpulan pada penelitian ini adalah jumlah responden perempuan yang menggunakan restorasi komposit lebih banyak dibandingkan dengan responden laki-laki. Restorasi yang paling banyak diperoleh dari hasil penelitian ini adalah kelas I menurut G.V Black.Kerusakan gigi pasca restorasi komposit yang terjadi paling banyak adalah garis hitam, selanjutnya diikuti oleh karies sekunder, kemudian sensitivitas gigi dan perubahan warna sedangkan paling sedikit adalah fraktur gigi atau restorasi. Kata kunci: Restorasi komposit dan responden. Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Beberapa jenis karbohidrat misalnya sukrosa dan glukosa membentuk asam sehingga pH plak menurun sampai di bawah 5. Penurunan pH dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi gigi yang rentan dan proses kariespun dimulai. Gigi yang telah terkena karies butuh perhatian khusus untuk dirawat agar gigi tetap bertahan di dalam rongga mulut. Bahan restorasi dapat mengembalikan estetik merupakan kebutuhan masyarakat saat ini. Bahan restotasi resin komposit saat ini sudah berkembang sangat pesat dan dapat memberikan hasil restorasi yang baik,

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG

The purpose of this study is (1) describes the vocabulary mastery of VIII grade students of SMP Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang, (2) describe the news text writing skills of eighth grade students of SMP Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang, and (3) analyze the contribution of vocabulary mastery to news writing skills of eighth grade students of SMP Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang. This type of research is quantitative research with descriptive methods. Contributions are calculated using the determinant coefficient formula with correlational research design. The population of this research is the eighth grade students of SMP Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang in the 2018/2019 school year with a total of 219 people spread over eight classes. The sample of this study was 136 people, taken using propotional random sampling. Based on the results of the study, it is known that (1) the vocabulary mastery of Grade VIII students of SMP Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang is more than adequate with a value of 67.34, (2) news writing skills of VIII grade students of SMP Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang are in good qualifications with a value of 81.43, (3) there is a significant relationship between vocabulary mastery and news text writing skills of Grade VIII students of SMP Negeri 1 Sintuk Toboh Gadang with a count of 0.222 greater than rtable 0.168 at dk = 135 alpha 0.05 with a contribution of X to Y of 4.06%.

HUBUNGAN STRES PSIKOLOGIS DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 1 DI SMA NEGERI 3 TIDORE KEPULAUAN

Mensturasi cycle is the time from the first day until the advent mensturasi mensturasi next period, while mensturasi cycle length is the distance between the start date and the start mensturasi ago mensturasi next. Stress is a physiological response, psychological and behavior of human beings who are trying to adapt and manage both internal and external pressures (stressors). The purpose of the study to determine the Psychological Stress Relationship With Menstrual Cycle In Class 1 student of SMA Negeri 3 In Tidore Islands. The design of this study used the descriptive analytical method by using the cross-sectional study design (cross-sectional study). The sample in this study amounted to 68 people. Data analysis was done by using the chi-square test (X2), at the 95% significance level (α ≤ 0.05) and obtain the value of p = 0.000. There Relationship With Psychological Stress Menstrual Cycle In Class 1 student of SMA Negeri 3 In Tidore Islands. Suggestions for the school is expected to increase student knowledge about how to prevent stress so that girls can avoid stress.

TINJAUAN PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN ASAM DAN BASA PADA TINGKAT MAKROSKOPIK DAN TINGKAT MIKROSKOPIK SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BATU

This research is descriptive. The population in this study is the student 'SMA Negeri 1 Batu, while the study sample represented students randomly by class XI IPA 3 SMA Negeri 1 Batu 2011/2012 school year. Type of instruments used in the form of a written test in the form of an objective with five alternative answers. Technique of data collecting is done through two phases: preparation and implementation stage. From the results of research conducted a few conclusions obtained are: (1) Understanding the concept of acid and alkaline solution student 'SMA Negeri 1 Batu at the macroscopic level are classified as good by 84% the percentage of comprehension, (2) Understanding the concept of acid and alkaline solution of XI class students SMA Negeri 1 Batu IPA at the microscopic level considered adequate by 64% the percentage of comprehension, and (3) There is a relationship between students' understanding of the concept of macroscopic with microscopic students' understanding of concepts in a solution of acid and base material because rhitung ≥ rtabel. ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batu, sedangkan sampel penelitian diwakili secara acak oleh siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Batu tahun ajaran 2011/2012. Jenis instrumen yang digunakan berupa tes tertulis berbentuk obyektif dengan lima alternatif jawaban. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan yaitu: (1) Pemahaman konsep larutan asam dan basa siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batu pada tingkat makroskopik tergolong baik dengan persentase pemahaman 84 %, (2) Pemahaman konsep larutan asam dan basa siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batu pada tingkat mikroskopik tergolong cukup dengan persentase pemahaman 64 %, dan (3) Ada hubungan antara pemahaman konsep makroskopik siswa dengan pemahaman konsep mikroskopik siswa pada materi larutan asam dan basa karena rhitung ≥ rtabel. Kata kunci: pemahaman konsep, makroskopik, mikroskopik asam dan basa. PENDAHULUAN Konsep asam dan basa merupakan konsep kimia yang memiliki aspek kimia yang bersifat tidak abstrak (visible) dan abstrak (invisible). Konsep asam basa yang bersifat tidak abstrak (visible), antara lain yang berkaitan dengan pengujian sifat asam dan basa menggunakan indikator asam dan basa, yaitu indikator lakmus merah dan lakmus biru, serta indikator universal. Suatu zat yang bersifat basa jika diuji dengan menggunakan lakmus merah, maka lakmus merah berubah menjadi biru, dan jika diuji dengan lakmus biru, maka lakmus biru akan tetap biru. Konsep asam dan basa yang bersifat abstrak (invisible), antara lain transfer proton antara asam dan basa berdasarkan konsep asam dan basa Bronsted-Lowry, adanya ionisasi ion H + atau ion OH-dalam air berdasarkan konsep asam dan basa Arrhenius, serta adanya transfer pasangan