MODEL PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA YOGYAKARTA.pdf (original) (raw)

SAWITRI (SAMPAH WISATA PENTINGSARI): MODEL PENGELOLAAN SAMPAH AKTIVITAS WISATA DESA PENTINGSARI, YOGYAKARTA

The development of agriculture-based village into a tourist village is an interesting phenomenon to study in continuity to see the wisdom of local communities to improve the welfare of rural communities. Sustainable tourism in rural areas has significance for developing rural village-based tourism on the natural environment, that rely on an agrarian lifestyle as one tourist attraction but has a greater economic value than before. In the example Pentingsari village, it appears that there are forces in the village which causes people to continue to attract tourists to visit and while still preserving the agrarian life. The existence of tourist activity would leave traces that need to be observed of which is waste. This paper is part of research on empowerment model tourist village 2 and tried to explore how people attempt to manage the impact of waste, so that it can preserve the environment as part of a tourist attraction. The method used is to conduct in-depth interviews and observations of daily people doing tourist activities. The expected result is to know how much waste is generated as a result of garbage tourist activity and how people attempt to cope with these problems. This result can be a model of environmental conservation that can be used for the development of rural tourism in the future Abstrak: Perkembangan desa berbasis agraris menjadi desa wisata merupakan fenomena menarik yang perlu diteliti secara berkelanjutan untuk melihat kearifan lokal yang dapat mensejahterakan masyarakat pedesaan. Pariwisata berkelanjutan di pedesaan memiliki makna mengembangkan kawasan pedesaan menjadi desa wisata yang berbasis pada kelestarian lingkungan alamiah yang mengandalkan gaya hidup agraris sebagai salah satu atraksi wisatanya, namun memiliki nilai ekonomis yang lebih besar dari sebelumnya. Pada contoh Desa Pentingsari terlihat adanya kekuatan di desa tersebut yang menyebabkan masyarakat dapat terus menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan sekaligus tetap melestarikan kehidupan agrarisnya. Keberadaan aktivitas wisata tentu meninggalkan jejak yang perlu dicermati diantaranya adalah limbah sampah. Tulisan ini merupakan bagian dari penelitian tentang model pemberdayaan desa wisata 2 dan mencoba menggali bagaimana upaya warga untuk menanggulangi dampak sampah, sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan sebagai bagian dari atraksi wisata. Metode yang dipergunakan adalah dengan melakukan observasi dan in depth interview dari keseharian warga melakukan aktivitas wisata. Hasil yang diharapkan adalah mengetahui berapa besar limbah sampah dihasilkan sebagai dampak aktivitas wisata dan bagaimana upaya warga untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Hasil ini dapat menjadi model pelestarian lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan desa wisata di masa yang akan datang. Kata kunci: model pengelolaan sampah, desa wisata, pelestarian lingkungan, wisata pedesaan

STUDI PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA URBAN DI JAKARTA

1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian: Tujuan Sesuai dengan permasalahan yang dibahas, maka penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan utama yaitu terindentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi pengembangan Kawasan Kota Tua Jakarta sebagai destinasi pariwisata urban di Jakarta sebagai berikut : • Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi potensi pengembangan Kawasan Kota Tua sebagai destinasi wisata urban dilihat dari potensi daya tarik utama, pendukung & tambahan guna menjadikan produk pariwisata di Kawasan Kota Tua. • Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi motivasi masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan kegiatan heritage tourism di Kawasan Kota Tua pada masa kini & mendatang. • Mengetahui persepsi masyarakat terhadap heritage tourism di Kawasan Kota Tua. • Mengetahui partisipasi masyarakat dalam melestarikan warisan budaya untuk pengembangan kegiatan pariwisata urban. • Mengetahui stakeholder yang berpengaruh didalam pengembangan destinasi pariwisata urban di Kawasan Kota Tua. Sasaran Untuk mencapai tujuan diatas, maka sasaran yang dilakukan meliputi: • Pendalaman teori : - Defenisi pariwisata, Perencanaan pariwisata. - Jenis pariwisata, Potensi pariwisata, Produk pariwisata, Pasar pariwisata dan Destinasi pariwisata. - Proses pengembangan destinasi pariwisata urban. - Manfaat pengembangan destinasi bagi masyarakat, Pemda dan Penyedia jasa. • Identifikasi potensi Kawasan Kota Tua dan kemungkinan pengembangan menjadi produk wisata. • Identiikasi ketersediaan pasar (eksisting demand). • Identifikasi langkah-langkah pengembangan Kawasan Kota Tua sebagai destinasi pariwisata urban. • Menyusun usulan konseptual (branding) pengembangan destinasi pariwisata urban dan langkah-langkah mengantisipasi masalah yang akan muncul.

PENGEMBANGAN PRODUK WISATA BERBASIS MASYARAKAT (COMMUNITY BASED TOURISM) DI DESA WISATA PENTINGSARI, SLEMAN, YOGYAKARTA

INTAN DEVIA SARI. 2012245008 Tourism Product Development Of Community Based Tourism In Pentingsari Village, Sleman, Yogyakarta. Pentingsari village is one of the village in region of sleman which has tourism potential of natural tourism and cultural tourism. Contribution of local communities to tourism development is very important especially to development rural area. Community based tourism is a concept that concern to develop rural area to be a tourism attraction and involve the local communities to have the authority to manage and develop their own regions. It also gives the opportunity to the local to improve their welfare and sustain the local culture and natural resources. This research aims to provide recommendations and strategy to develop rural tourism area in Pentingsari Village in accordance to the concept community based tourism. This research used a qualitative descriptive method. The primary data is collected by observation, checklist as instrument, interview with management of pentingsari village and the questionnaire which spread to local communities and tourists. Secondary data is obtained by the documentation, camera and literature reference of journal, book reference, and archive of pentingsari village. This information is analyzed by SWOT analysis to obtain potential strategies. The result of research concludes that Pentingsari Village has some potencies to be develop as a tourism product, such as tourist attraction and activities, attractive tour packages, innovation product, modern promotion, sozialitation, improve the facilities and infrastructure, Keywords: Pentingsari, community based tourism, Local Communities, SWOT Analysis.

PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT (COMMUNITY BASED TOURISM) DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (Studi kasus di Desa Bedulu, Blah Batuh, Gianyar)

Jurnal Ilmiah Hospitality Management, 2011

Development of tourism pattern known as the "Community Base Tourism" is the tourism development around the tourist activity takes place and mingle with the rural communities. The added value gained from the development of community-based tourism / rural are (1) the rural population can serve as actors, they can provide shelter for tourists, provision of food and beverages, laundry services, business services transportation, and other services. (2) Increasing consumption of local products (vegetables, fruits, crafts, traditional foods, and others, working sethingga will drive business continuity and locality-based tradition. (3) Encourage the empowerment of local labor, such as the provider of the art attraction culture, crafts, etc.). (4) increasing public awareness of the values and traditions of local culture and unique natural environment dimiliki.Strategi community-based Tourism Development in the Village Bedulu viewed from several aspects of the management organization, Profile of Tourists visiting, Perception of tourists who stay on the Service, Perception travel agents to tourist Bedulu village management, Participation / community-based Tourism. developing support can empower rural communities so as to improve the welfare of villagers.

PENGARUH PERKEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA JATILUWIH.docx

2017

Pariwisata adalah industri penyumbang devisa terbesar kelima tahun 2011, meningkat menjadi kedua di Indonesia tahun 2017 dan diprediksi akan naik menjadi peringkat pertama di tahun 2019. Dalam perkembangan pariwisata akan menimbulkan pengaruh di berbagai aspek, antara lain aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Pengaruh terhadap aspek ekonomi antara lain perubahan pendapatan daerah dan masyarakat sekitar. Industri pariwisata dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dan meningkatkan perekonomian bagi sektor terkait. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan secara umum perkembangan pariwisata memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian masyarakat di Desa Jatiluwih. Hasil wawancara terhadap masyarakat menunjukan adanya pengaruh terhadap pendapatan masyarakat yang terlibat langsung didalam industri pariwisata di Desa Jatiluwih. Pengaruh pariwisata terhadap perekonomian masyarakat di Desa Jatiluwih adalah perubahan orientasi kerja, meningkatnya taraf hidup, dan perubahan pola pikir masyarakat, serta peningkatan infrastruktur akibat meningkatnya jumlah pendapatan daerah.

MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI LOKAL DI DESA KEMIREN KABUPATEN BANYUWANGI

MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS POTENSI LOKAL DI DESA KEMIREN KABUPATEN BANYUWANGI, 2020

Semangat pembangunan telah dikemukakan oleh pemerintah melalui pariwisata. Sebagai negara yang memiliki banyak keanekaragaman budaya dan potensi wisata, Indonesia tentu dapat memberi harapan bagi pengembangan pariwisata. Di tengah-tengah pariwisata massal, pariwisata berbasis masyarakat menjadi alternatif pariwisata model. Pariwisata Berbasis Masyarakat menawarkan kegiatan interisting melalui kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat. Pariwisata Berbasis Masyarakat adalah konsep yang melibatkan pengembangan pariwisata pedesaan dan menempatkan lokal masyarakat memiliki wewenang untuk mengelola dan mengembangkan daerah mereka sendiri meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan keberlanjutan lokal budaya dan sumber daya alam. Saat ini Banyuwangi sudah menjadi daerah yang mendukung keberadaan pariwisata berbasis masyarakat. Desa Kemiren telah menjadi desa wisata paling populer di wilayah Banyuwangi. Kemiren adalah desa yang dikenal sebagai desa Osing menawarkan atraksi budaya sebagai produk utama. Melalui desa wisata, Kemiren menjadi mandiri dan desa progresif. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui model pengembangan desa wisata berdasarkan studi kasus kearifan lokal di desa wisata budaya Osing Kemiren dan artikel ini bertujuan untuk mengetahui potensi model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat berbasis kearifan lokal studi kasus di desa wisata budaya Osing Kemiren.

PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT

Industri pariwisata merupakan industri yang diperkirakan akan terus berkembang dengan pesat. Salah satu konsep pariwisata yang telah muncul adalah konsep ekowisata berbasis masyarakat. Ekowisata berbasis masyarakat merupakan salah satu upaya pengembangan perdesaan melalui sektor pariwisata yang menyuguhkan sumber daya tarik wisata yang masih alami dan juga berkontribusi dalam pelestarian serta konservasi lingkungan, dengan masyarakat sebagai pengelola utama dalam pengembangan dan pengendaliannya. Jurug Gede merupakan sebuah air terjun beserta sungai yang mengalir di bawahnya yang terletak di Desa Ngoro-oro, Kecamatan Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Karakteristik kawasan Jurug Gede dinilai sesuai dengan karakteristik kawasan yang dapat dikembangkan sebagai kawasan ekowisata, yaitu kondisi lingkungan yang masih alami dan masih bercirikan perdesaan, serta memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan. Akan tetapi sebagian besar warga masyarakat di Desa Ngoro-oro khususnya yang bertempat tinggal di sekitar Jurug Gede belum menyadari akan potensi wisata yang dimiliki oleh wilayahnya. Oleh karena itu, perlu diadakannya pembinaan dan pemberdayaan terhadap masyarakat agar dapat mengelola, membangun, serta mengembangkan berbagai potensi fisik dan nonfisik yang ada sehingga dapat terciptanya sebuah kawasan ekowisata. Selanjutnya, kawasan ekowisata Jurug Gede ini akan dapat mengurangi tingkat pengangguran masyarakat di sekitar wilayah tersebut.

DAMPAK PERKEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA KEDONGANAN.docx

Pariwisata adalah industri penyumbang devisa terbesar kelima tahun 2011, meningkat menjadi kedua di Indonesia tahun 2017 dan diprediksi akan naik menjadi peringkat pertama di tahun 2019. Dalam perkembangan pariwisata akan menimbulkan pengaruh di berbagai aspek, antara lain aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Pengaruh terhadap aspek ekonomi antara lain perubahan pendapatan daerah dan masyarakat sekitar. Industri pariwisata dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, dan meningkatkan perekonomian bagi sektor terkait. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukan secara umum perkembangan pariwisata memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian masyarakat di Desa Jatiluwih. Hasil wawancara terhadap masyarakat menunjukan adanya pengaruh terhadap pendapatan masyarakat yang terlibat langsung didalam industri pariwisata di Desa Jatiluwih. Pengaruh pariwisata terhadap perekonomian masyarakat di Desa Jatiluwih adalah perubahan orientasi kerja, meningkatnya taraf hidup, dan perubahan pola pikir masyarakat, serta peningkatan infrastruktur akibat meningkatnya jumlah pendapatan daerah.