Aplikasi herbisida dosis rendah untuk pengendalian gulma pada pola tanam segiempat (original) (raw)
Related papers
Kultivasi, 2020
AbstrakPenoxsulam merupakan herbisida yang dapat mengendalikan gulma rumput, teki, dan daun lebar dengan cara menghambat enzim acetolactate synthase. Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari herbisida penoxsulam 25 g/L dalam mengendalikan gulma teki dan daun lebar pada budidaya padi sawah sistem pindah tanam. Percobaan dilakukan di lahan petani pad sawah Desa Pasirjengkol, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok menggunakan 6 perlakuan (4 dosis uji dan 2 kontrol) dan empat ulangan. Dosis yang diuji adalah herbisida penoxsulam 25 g/L dengan dosis 10 g, 15 g, 20 g, 25 g, dan 30 g bahan aktif/ha. Kontrol menggunakan pengendalian secara mekanik serta tanpa pengendalian gulma. Herbisida penoxsulam 25 g/L efektif mengendalikan gulma Fimbristylis miliacea dan Spenochlea zeylanica pada tanaman padi sistem pindah tanam. Semua dosis uji tidak memperlihatkan gejala keracunan pada tanaman padi. sehingga tidak mempengaruhi pertumbuh...
Kultivasi, 2020
AbstrakPengendalian gulma pada budidaya padi sawah sistem tanam benih langsung perlu dilakukan karena menyebabkan penurunan hasil. Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah herbisida Natrium Bispiribak dosis rendah dapat mengendalikan gulma pada sistem tanam benih langsung padi sawah. Percobaan dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus 2019, di Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka. Rancangan percobaan disusun dalam bentuk Rancangan Acak Kelompok dengan tujuh perlakuan dan empat kali ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu dosis herbisida Natrium bispiribak 12, 18, 24, 30, dan 36 g/ha serta kontrol adalah penyiangan mekanis dan tanpa pengendalian gulma. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan herbisida Natrium Bispiribak 12 g/ha efektif mengendalikan gulma, tidak menimbulkan keracunan pada tanaman padi, serta memberikan bobot gabah kering giling padi yang sama seperti pengendalian mekanis. Dosis Natrium Bispiribak yang rendah memberikan efisiensi biaya produksi da...
Kultivasi, 2021
Abstrak. Pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida tunggal tidak dapat mengendalikan berbagai jenis gulma, oleh karena itu perlu dilakukan pencampuran herbisida. Campuran herbisida dengan dua atau lebih jenis bahan aktif dapat bersifat sinergis, aditif, atau antagonis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sifat campuran herbisida IPA glifosat, imazetafir, dan karfentrazon-etil terhadap gulma daun lebar, gulma daun sempit, dan teki. Penelitian dilakukan pada Oktober 2018 sampai Januari 2019 di Laboratorium Kultur Terkendali Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Perlakuan terdiri dari empat jenis herbisida dengan enam dosis, yaitu herbisida campuran IPA glifosat 380 g/L + imazetafir 40 g/L + karfentrazon-etil 8 g/L (dosis 2,000 L/ha; 1,000 L/ha; 0,500 L/ha; 0,250 L/ha; 0,125 L/ha, dan tanpa herbisida), herbisida tunggal IPA glifosat 380 g/L (dosis 3,000 L/ha; 1,500 L/ha; 0,750 L/ha; 0,375 L/ha; 0,188 L/ha, dan tanpa herbisida), herbisida tunggal imazetafir 40 g/L (dosis...
Efektivitas Aplikasi Beberapa Herbisida Sistemik Terhadap Gulma Pada Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat
2010
The objective of the study were to find the dominant weeds in palm oil plantation before application of weeds control using effective active compound of systematical herbicide. Research done in Glorious Countryside Petaling, public plantation, River Gelam, Muaro Jambi, Jambi Province in January--Februari 2008. The research used active compound of herbicide gliphosate amine isoprophyll, 2,4 D-dimethyllamine, gliphosate isoprophyllamine + 2,4 D dimethyllamine, and triasulphuron 75%. The study was conducted using Randomized Completely Design, with 5 replicates. Data were analyzed by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Data analysis of weeds vegetation using SDR values. Result found 5 dominants weed species before herbicide application were Imperata cylindrica (with SDR value 27,8%), followed with Asystasia intrusa ( SDR = 9,4%), Affinae melastoma ( SDR = 9,2%), Repens panicum ( SDR = 8,2%), and Borreria alata ( SDR = 7,7)). Glyphosate isoprophyllamine of herbicide active compound whic...
Best Journal (Biology Education, Sains and Technology), 2019
Herbisida Gus-Bensol merupakan pemberian nama dari suatu pencampuran lima bahan kimia yaitu garam, urea, sabun colek, bensin dan solar. Berdasarkan hasil uji awal yang dilakukan, herbisida Gus-Bensol memiliki potensi untuk dijadikan sebagai herbisida alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh herbisida Gus-Bensol terhadap pengendalian gulma berdaun sempit dan tingkat kematian gulma di perkebunan kelapa sawit.Penelitian ini dilakukan pada areal praktek perkebunan kelapa sawit Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) kampus Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2018. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktorial, yang terdiri dari 4 perlakuan dan ulangan sebanyak 3 kali. Pengujian parameter disusun pada daftar sidik ragam dan dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan dalam herbisida Gus-Bensol dapat membunuh gulma berdaun sempit. tingkat keracunan gulma paling tinggi terdapat pada 7 Hari Setelah Aplikasi (HSA) pada perlakuan G1P3 : Imperata cylindrica + 75 ml / liter Gus-Bensol yaitu 70,88 % pada hari ke 7, G2P3 Setaria palmifolia + 75 ml / liter Gus-Bensol yaitu 70,65 % pada hari ke 7dan yang terkecil pada G1P0 Imperata cylindrica dan G2P0 Setariolia palmfolia yaitu 0,71 % (kontrol). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi herbisida Gus-Bensol mempengaruhi besarnya tingkat kematian gulma berdaun sempit di perkebunan kelapa sawit. Daya racun yang ditimbulkan oleh herbisida Gus-Bensol bersifat kontak karena terlihat dari bercak-bercak dan terbakarnya bagian gulma yang terkena herbisida Gus-Bensol.
Agro Bali: Agricultural Journal, 2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pengembangan petani dalam pengendalian gulma terhadap bioherbisida dan herbisida kimia pada tanaman jagung di Kabupaten Langkat. Penelitian dilakukan pada daerah penanaman jagung di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat dari April sampai Juni 2020. Metode penelitian ini menerapkan metode kualitatif dan kuantitatif pada 34 sampel petani. Metode pengumpulan data dengan observasi dan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan pengujian asumsi klasik dan statistik menggunakan software SPSS v.25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bioherbisida dan herbisida kimia berpengaruh nyata terhadap model pengembangan petani dalam mengendalikan gulma pada pertanaman jagung di Kabupaten Langkat. Pengaruh bioherbisida dapat menurunkan sedangkan herbisida kimia dapat meningkatkan respon petani dalam mengendalikan gulma pada pertanaman jagung di Kabupaten Langkat. Model pengembangan petani terhadap herbisida kimia lebih dominan dibandingkan b...
Kultivasi
Sari. Pengendalian gulma pada budidaya padi sawah perlu dilakukan, karena gulma dapat menyebabkan penurunan hasil padi sawah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan campuran herbisida Bentazone sodium dan MCPA DMA dalam mengendalikan gulma pada budidaya padi sawah. Percobaan dilaksanakan pada bulan November sampai bulan Desember 2017 di Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Rancangan percobaan yang dilakukan yaitu Rancangan Acak Kelompok dengan tujuh perlakuan dan empat kali ulangan, percobaan yang diuji yaitu: campuran herbisida Bentazone sodium + MCPA DMA dosis 0,75 L/ha; 1 L/ha; 1,25 L/ha; 1,5 L/ha; 1,75 L/ha; penyiangan manual, dan tanpa perlakuan (kontrol). Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan campuran herbisida Bentazone Sodium + MCPA DMA 0,75 L/ha efektif mengendalikan gulma Fimbristylis miliaceae, Ludwigia adscendes, Cyperus difformis, dan Leptochloa chinensis dan tidak menimbulkan keracunan pada tanaman padi. Campuran herbisida Bentazone Sodium + MCPA DMA ...
Jurnal Proteksi Tanaman Tropis
Field experiments on the effectiveness and selectivity of herbicides use several active ingredients there were Sulfentrazone, Ethyl Pirazosulfuron, and Oxifluorfen with 2 varieties there were Peleton and Kanton tavi. The purpose of the study was to discover the most effective and selective herbicide active ingredients. The study was conducted from February to May 2019. This study used a randomized block design with 7 treatments, namely A (Kontrol), B (Oksifluorfen, peleton), C (Etil pirazosulfuron, peleton), D (Sulfentrazon, peleton), E (Oksifluorfen, kanton tavi), F (Etil pirazosulfuron, kanton tavi), G (Sulfentrazon, kanton tavi). Each treatment was repeated 4 times. The data were analyzed used analysis of variance (ANOVA), further testing used the DMRT test with a 5 % level. The results showed that the application of herbicides made from sulfentrazone, ethyl pirazosulfuron, oxifluorfen in peleton varieties and kanton tavi can suppress weed growth in the research area. The best we...