Teknologi Nuklir : Kunci untuk Mengatasi Masalah- Masalah di Indonesia. Nuclear Orientation School (original) (raw)
Related papers
Konsep dan Aplikasi IPTEK Nuklir di Sekolah Menengah Atas
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
This study aimed to examine the curriculum at the senior secondary school related to nuclear science and technology in content standards, textbooks, teaching methods, and teacher understanding. Locations determined by purposive sampling in six provinces namely Yogyakarta, East Java, West Nusa Tenggara, East Kalimantan, Riau Islands, and South Sulawesi. The respondent are a teachers of Biology, Physics, and Chemistry respectively 18 people in each province. The research method is a survey and focus group discussion. The study shows that nuclear science content standards are adequate, but the application of nuclear science and technology of today need to be added. Textbooks used is more theory and less contextual of life. Nuclear science and technology learning in general lectures, discussions and giving assignments. Teachers’ understanding of the concepts and applications of nuclear science and technology is still low. The study recommends the present applications of nucl...
KEBAIKAN DAN KEBURUKAN TEKNOLOGI NUKLEAR
Setelah tsunami melanda Jepun yang mengakibatkan kebocoran loji nuklear mereka, pandangan terhadap penggunaan tenaga nuklear untuk menjana elektrik mula mendapat perhatian. Terutamanya apabila diwawarkan Malaysia akan menjalankan projek membina loji nuklear yang mengundang perspektif berbeza dalam kalangan rakyat Malaysia. Keresahan orang ramai terutama penduduk di sekitar kawasan pembinaan amnya dan rakyat Malaysia sendiri khususnya bertambah apabila Jepun tidak dapat mengawal kebocoran radiasi walaupun mempunyai teknologi canggih. Tidak dapat dinafikan bahawa penggunaan tenaga nuklear adalah selamat selagi tiada kebocoran berlaku tambahan pula ia adalah sumber yang sangat mesra alam kerana tidak mengeluarkan gas karbon dioksida. Walaupun penggunaan tenaga nuklear akan menjimatkan kos elektrik namun pembinaan loji berkenaan memerlukan wang yang bukan sedikit tentunya. Dianggarkan kos yang diperlukan untuk membina loji nuklear ini mencecah RM 8.25 billion hingga 12.8 billion yang akan menghasilkan loji jana kuasa nuklear yang berkapasiti 1000 megawatt hampir tiga kali ganda hasil dari empangan terbesar Malaysia iaitu empangan tasik kenyir yang mampu menjana tenaga mencecah 400 megawatt. Dari segi geografi loji jana kuasa nuclear perlu dibina di kawasan perairan, kawasan pantai timur adalah tempat yang paling sesuai kerana aktiviti seismik yang minimum di Laut Cina Selatan bebanding di Selat Melaka Faktor seismik iaitu pergerakan gelombang tenaga dalam bumi yang disebabkan gempa bumi, letupan atau proses lain membabitkan tenaga frekuensi rendah. Faktor seismik itu termasuk sejarah gempa bumi membabitkan radius 300 kilometer daripada lokasi dicadangkan. Jika faktor itu menjadi ukuran, loji nuklear pertama negara berkapasiti 1,000 megawatt itu mungkin dibina di sebelah Pantai Timur kerana aktiviti seismik minimum di Laut China Selatan, berbanding sebelah Selat Melaka yang pernah dilanda tsunami pada hujung 2004. Mengikut geologi, lokasi itu perlu mempunyai lapisan batuan dasar kukuh seperti granit dan sumber air banyak (berdekatan sumber air seperti pantai atau sungai) bagi proses penyejukan bahan api nuklear. Tenaga nuklear Orang awam mungkin tidak tahu bagaimana tenaga nuklear boleh terhasil. Tenaga nuklear terhasil dari pemisahan atom uranium melalui proses penguraian yang boleh menjana tenaga elektrik yang
Pengelolaan Pengetahuan Nuklir: Tantangan dan Aktivitasnya di BATAN
2009
ABSTRAK Dewasa ini, pengelolaan pengetahuan nuklir di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah menjadi kebutuhan yang mendesak. Kebutuhan pelestarian dan pewarisan pengetahuan nuklir tersebut dipicu oleh beberapa peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, seperti fenomena penuaan (ageing) pegawai BATAN, berkurangnya mahasiswa yang belajar teknologi nuklir dan ancaman hilangnya pengetahuan akibat brain-drain. Agar pengelolaan pengetahuan nuklir di BATAN dapat berjalan dengan efektif dan e?sien, telah dilakukan penelitian untuk mengidenti?kasi tantangan yang dihadapi BATAN dan aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan untuk mengatasi tantangan tersebut. Dari berbagai tantangan dan aktivitas yang teridenti?kasi, dapat disimpulkan bahwa BATAN telah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan pengetahuan nuklir, antara lain, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penyebarluasan pengetahuan nuklir, penyelenggaraan seminar dan lain sebagainya, akan tetapi aktivitas yang dilakukan...
Prosiding Pertemuan Dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Nuklir
2018
CURRENT STATUS AND FUTURE PERSPECTIVES OF RADIOTHERAPY IN INDOENSIA. Radiotherapy is one of the main treatment option in the management of cancer. Together with other modalities such as surgery and chemotherapy, radiotherapy plays an important role in the treatment of most of those patients who are cured of their cancer. In Indonesia, prevalence of cancer is reported to be 4.3 per thousand population, with new cancer cases are nearly 300 thousand per year. This study has attempted to refine the current status of radiotherapy services in Indonesia and assessed the need of services. Based on the data of the availability of equipment in radiotherapy centers in Indonesia from literature and those provided by the Secondary Standard Dosimetry Laboratory (SSDL) Jakarta, it was revealed that the number of radiotherapy services in Indonesia are increasing quite well from 22 centers in 2008 to 33 centers in 2017, even though that numbers are still far from ideal for Indonesia as a big country...
PENDIDIKAN HUKUM NUKLIR DALAM MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA DIBIDANG KETENAGANUKLIRAN DI INDONESIA
PROCEEDINGS SEMINAR NASIONAL SDM TEKNOLOGI NUKLIR, 2018
ABSTRAK PENDIDIKAN HUKUM NUKLIR DALAM MEMBANGUN SUMBER DAYA MANUSIA DIBIDANG KETENAGANUKLIRAN DI INDONESIA. Teknologi Nuklir merupakan salah satu teknologi yang dikenal di Indonesia dan diatur melalui Undang-undang No 10 tahun 1997 mengenai Ketenaganukliran. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memperhatikan perkembangan dan pemanfaatan ketenaganukliran untuk tujuan damai. Selain itu, masyarakat Indonesia telah menggunakan teknologi nuklir dalam berbagai bidang, misalnya kesehatan, pertanian, peternakan, industri dan pertambangan. Akan tetapi perkembangan teknologi nuklir ini sering disalah-artikan oleh sebagian masyarakat Indonesia, dampak senjata nuklir masih membentuk opini buruk di masyarakat mengenai nuklir. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu adanya pendidikan yang menyeluruh berkaitan dengan ketenaganukliran. Pendidikan dibidang ketenaganukliran ini tidak hanya menyangkut perkembangan teknologi nuklir dan pemanfaatannya, tetapi juga pendidikan hukum nuklir untuk menciptakan rasa aman dan kepastian hukum dalam pengelolaan ketenaganukliran. Makalah ini akan membahas bagaimana pendidikan hukum nuklir dapat mendukung pemanfaatan teknologi nuklir berdasarkan prinsip keselamatan (safety), keamanan (security), garda aman (safeguard) dan tanggung gugat (liability). Metode yang digunakan adalah metode eksplanatoris, yaitu menjelaskan mengenai hal-hal yang diperlukan dalam aturan ketenaganukiran. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya solusi bagaimana pendidikan hukum nuklir dapat membangun sumber daya manusia dibidang ketenaganukliran di Indonesia. Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa pendidikan hukum nuklir yang tepat dapat mendukung pengembangan sumber daya manusia. ABSTRACT THE EDUCATION OF NUCLEAR LAW TO DEVELOP HUMAN RESOURCES IN THE FIELD OF NUCLEAR POWER IN INDONESIA Indonesia recognises nuclear technology based on Law No 10 the year 1997 regarding the Nuclear Power. It shows that Indonesia concerns the development and the utilisation of nuclear power for peaceful purposes. In addition to this, Indonesian society has been using nuclear technology in the various fields, such as health and medical, agriculture, industry and mining. However, there is still misunderstanding opinion on the use of nuclear technology in Indonesia, since the adversary impact of a nuclear weapon creates a negative opinion from the society. To anticipate this issue, it needs to provide a holistic education of nuclear. Nuclear education is not merely about the development and utilisation of technology but also education on the nuclear law. The method of research is using explanatory approach in order to explain a necessary element to regulate nuclear law. The result is a solution to support human resources in Nuclear power by enforcing the education of nuclear law where the objective of the nuclear law is to create a security and legal certainty on the utilisation of nuclear. This paper attempts to discuss how the education of nuclear law can support the utilisation of nuclear technology based on the principle of safety, security, safeguard and liability. The conclusion is that an appropriate education of nuclear law is able to support the development of human resources.
Prosiding Seminar Penelitian Dan Pengelolaan Perangkat Nuklir
2009
METHOD VALIDATION FOR URANIUM CONTENT ANALYSIS USING A POTENTIOMETER T-90. An experimental method validation has been conducted for uranium content analysis using Potentiometer T-90. The method validation experiment was performed in the quality control laboratory of Experiment Fuel Element Installation, PTBBN, BATAN. The objective is to determine the level of precision and accuracy of analytical results for uranium analysis referring to the latest American Standard Test Method (ASTM) of ASTM C1267-11, which is a modified reference method by reducing of reagent consumption by 10% of the amount used by the original method. The ASTM C 1267-11 reference is a new ASTM as a substitute for the older ASTM namely ASTM C799, Vol.12.01, 2003. It is, therefore, necessary to validate the renewed method. The tool used for the analysis of uranium was potentiometer T-90 and the material used was standard uranium oxide powder CRM (Certificate Reference Material). Validation of the method was done by...
Pemilihan Teknologi Desalinasi Nuklir DI Provinsi Kalimantan Timur
2009
ABSTRAK PEMILIHAN TEKNOLOGI DESALINASI NUKLIR DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. Saat ini, kebutuhan listrik di Kalimantan Timur (Kaltim) meningkat dengan kecepatan 12% per tahun. Karena pasokan listrik yang dihasilkan PT. PLN meningkat 8,5% per tahun, maka mengakibatkan terjadinya krisis listrik di daerah tersebut. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) dapat merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Demikian pula halnya dengan ketersediaan air bersih, pasokannya juga lebih sedikit dari pada kebutuhan. Sehingga memerlukan suatu upaya yang serius. Desalinasi nuklir adalah suatu proses memisahkan garam terlarut dari air laut atau air payau, yang dikopel dengan PLTN untuk memproduksi air bersih. Ada beberapa jenis teknologi desalinasi yang umum digunakan di dunia, diantaranya MSF (Multi-Stage Flash Distillation), MED (Multi-Effect Distillation) and RO (Reverse Osmosis). Makalah ini menyajikan hasil studi suatu pemilihan teknologi desalinasi untuk memperoleh solusi ...