ISLAM LIBERAL: PENGALAMAN INDONESIA (original) (raw)

MENANGANI ISLAM LIBERAL: PENGALAMAN INDONESIA

Di abad modern ini, fenomena liberalisasi dikenali secara pasti telah merambah ke seluruh wilayah dan aspek kehidupan manusia nyaris tanpa kecuali dan tanpa batas. Bahkan wilayah dan aspek keyakinan dan keimanannya pun, yang umumnya dianggap amat sangat sakral, juga ternyata tak cukup immune daripada proses liberalisasi ini. Lebih daripada itu, sejatinya fenomena ini telah lebih awal menyebar dengan leluasa di agamaagama dan tradisi-tradisi lain, khususnya Kristianiti dan Yudaisme yang memang berinteraksi langsung dengan lahirnya faham liberalisme Barat modern. 1 Seiring dengan maraknya proses globalisasi yang telah melunturkan sekat-sekat sosio-kultural dan melonggarkan batas-batas geografis, proses liberalisasi pun tak terelakkan memasuki kantong-kantong masyarakat Muslim di dunia Islam pada umumnya, dan di rantau Asia Tenggara pada khususnya dengan Indonesia sebagai ujung tombaknya. Sebagaimana yang diharapkan, proses ini tengah mulai membuahkan hasil yang amat signifikan dan promising.

ISLAM LIBERAL DAN TRADISI PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIA

Tradisi pembaharuan keagamaan di lingkungan Islam di Indonesia sesungguhnya tidaklah berkonotasi purifikasi dan ideologisasi semata, sebagaimana yang terjadi pada abad ke-19 atau tahun 1950-an. Namun lebih dari itu, pembaharuan Islam telah juga melahirkan suatu varian pola pemikiran keislaman yang berkonotasi kontekstualisasi. Varian tersebut adalah lahirnya pola pemikiran " Islam Liberal ". Pola pemikiran ini memiliki kecenderungan untuk lebih menekankan proses progresifasi dan akomodasi historis-sosiologis daripada terkungkung ke dalam hegemoni text. Pola ini dipilih bukan karena latah terhadap berbagai bentuk perubahan sosial yang terjadi, tapi lebih merupakan bentuk ekspresi kesadaran diskursif terhadap kandungan hermeneutis text-text keagamaan yang diimani.

BAHAYA ISLAM LIBERAL Studi Kasus di Indonesia

Selayang Pandang Liberalisasi Islam Jika ditelusuri, benih-benih pemikiran liberal sudah mulai muncul di awal abad ke 18, persisnya setelah dunia Islam seperti Mesir, Syria, Tunisia, dan India masuk ke dalam cengkeraman penjajah. Benih tersebut dapat ditemui misalnya pada pemikiran Rifa'ah Rafi' al-Tahtawi, Jamaluddin al-Afghani, Qosim Amin, dan Syed Ahmad Khan. Termotivasi untuk merdeka dari penjajah dan terpesona dengan kemajuan Eropa, tokoh-tokoh di atas kemudian melontarkan gagasan-gagasan yang mereka anggap dapat mendorong kemajuan Islam dan masyarakatnya. Mereka menyeru agar mempelajari sains Barat, merasionalisasi ajaran Islam, dan pada tahap tertentu mengkritisi beberapa bagian dari ajaran Islam, khususnya dalam bidang Fiqh/Syariat. Ide liberal ini tidak sepenuhnya mendapat sambutan, terutama setelah berdirinya negara Israel di tahun 1948, dan mendapatkan pukulan telak setelah bangsa Arab kalah dalam perang melawan Israel pada Juni 1967. Setelah peristiwa 1967 ini, terjadi gelombang besar-besaran dikalangan masyarakat Muslim untuk kembali ke Islam. Mereka menilai bahwa kekalahan dunia Arab tersebut karena mereka jauh dari Islam. Namun di pihak lain, kita juga menemukan kristalisasi pemikiran liberal-sekuler dikalangan sekelompok pemikir Arab. Tren terakhir ini pertama ingin merespon kebangkitan Islam dan kedua ingin memberikan jawaban atas keterpurukan bangsa Arab, yang solusinya mereka lihat adalah dengan mendekonstruksi ajaran Islam, dan menafsir ulang beberapa ajarannya agar sejalan dengan perkembangan zaman. Intensitas perkembangan Islam liberal ini mulai terasa setelah blok komunisme satu per satu runtuh menutup tirai kedigdayaannya di awal tahun 1990an. Francis Fukuyama menyebut peristiwa ini sebagai kemenangan Liberal Democracy. Dengan dalih menyebarkan nilai demokrasi, Perang Teluk I dan II pun terjadi. Puncaknya adalah setelah Peristiwa 11 September 2001. Setelah peristiwa ini, dunia Barat, khususnya Amerika, melancarkan serangkaian perang senjata dengan dalih melawan terorisme. Namun perang terorisme ini hanya sebuah dalih. Karena mereka menyadari bahwa yang terjadi adalah perang ideologi. Hal ini dengan baik direkam oleh Angel Rabasa dkk yang

MENGANALISIS ISU LIBERALISME DALAM KONTEKS ISLAM

Abstrak Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis isu liberalisme terhadap konteks islam. Liberalisme memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan pemikiran keagamaan di dunia Islam. Di Indonesia hampir, tidak ada komunitas-komunitas yang benar-benar steril dari pengaruh pemikiran leberalis ini. NU (Nahdatul Ulama) sebagai ormas terbesar di Indonesia adalah salah satu contohnya. Dari organisasi ini telah mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang positif dan fenomena baru bagi perkembangan khasanah dalam konteks Islam. Dampak dari fenomena ini dapat menjadikan perkembangan pemikiran masyarakat yang dinamis. Kata Kunci : Liberalisme,Islam. Abstract Writing this aims to analize the isue of liberalisme against the contexs of Islam. Liberalism have the influence of a very large against the development of thinking Islam religius in the world Islam. In the Indonesia almost, no communities who really sterile of the influence of thinking liberalis this. NU (Nahdatul Ulama) as ormas biggest Indonesia is one example. From the Organization had been able to give birth thingkings the positive a new phenomenon for the developmen of khasanah in konteks Islam. The impact of this phenomenon can make the developmen of the idea of dynamic.

BAHAYA PEMIKIRAN LIBERAL TERHADAP ISLAM

Abstarct There two basic issues discussed in this article. First, what liberal is, second, how the infulence of liberalism toward Islam. Therefore, from both ofthe issues will be an Islamic liberalism. It means that how they understand about Islam, in which emphasize the logic and rationality aspect. However, it might becomes a doctrine in muslim idelogy freely that is assumed as leagal. Because they must pursue the development in this globalization era and ready to face the challenge today. Moreover, it gives massive effect to muslim belief (akidah) and islamicteaching, even until ignore the existence of the holy Quran, where it is changed by orientalists ideology patterns, which the porpuse is that to dominate the world and can destory the Islamic civilation. On the other hand, in this study, the studyer uses approach and kind of the descriptive design and also the validity of the article by gathering review literature that relevance with disscussion in the article. Abstark Ada dua pokok dalam permaslahan yang menjadi kajian karya ilmiah ini, yaitu: 1). Apa Liberal dan 2). Bagaimana pengaruh pemikiran liberal terhadap Islam. Dan pada relasi kedua kata tersebut menjadi Islam liberal yang artinya bagaimana mereka memahami konteks Islam lebih menekankan pada akal dan rasionalitas individu, hingga menjadi doktrinal dalam pemahaman umat Islam secara bebas yang dianggap sah-sah saja karena harus mengikuti perkembangan globalisasi dan tantangan zaman. Kemudian berimplikasi pada pengaruh akidah dan syariaat Islam secara fitrah hingga menghilangkan subtansi Qur'ani dirubah pada pola pemikiran-pemikiran orientalis untuk bisa menguasai dunia dan meruntuhkan peradaban Islam. Adapun pendekatan yang digunakan dengan jenis deskriptif dan keabsahan penulisan dengan mengumpulkan literatur yang relevan dengan materi pembahsan.