Masyarakat Hortikultura.docx (original) (raw)

Potret Pertanian Organik Komunitas Adat Meratus

Dalam kepustakaan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun oleh Raymond Kennedy, penduduk yang mendiami Kalimantan Selatan dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yakni Ngaju dan Melayu Pesisir (Coastal Malay). Suku bangsa Ngaju pada umumnya mendiami daerah-daerah sepanjang aliran sungai Kahayan, Katingan dan Barito. Oleh H.J Malinnkrodt orang-orang yang mendiami daerah-daerah tersebut dimasukkan ke dalam rumpun suku Ot Danum. Terkandung dalam pengertian tersebut orangorang yang mendiami daerah-daerah dataran rendah maupun dataran tinggi semua daerah aliran sungaisungai tersebut. Selain Ngaju atau Biaju, ke dalam rumpun ini termasuk pula suku Maanyan dan Lawangan yang mendiami kawasan bergunung-gunung dan berbukit-bukit bagian barat pegunungan Meratus yang terletak di kabupaten Barito Selatan Kalimantan Tengah sekarang ini, Radam (2001).

LAPORAN PENYULUHAN PERTANIAN - BDP Hortikultura.pdf

Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang pemenuhan gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Hortikultura merupakan komoditas pertanian khas tropis yang

Hortikultura: Potensi, Pengembangan Dan Tantangan

Jurnal Teknologi Terapan: G-Tech, 2020

menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebunkebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al. An'aam Ayat 99).

Komunitas Sebagai Unsur Penting Bagi Pengembangan Kewirausahaan: Sebuah Pembelajaran Dari Pertanian Hortikultura DI Jawa Barat

Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 2021

Kewirausahaan terjadi dalam suatu ruang dengan aktor yang heterogen, dimana terdapat hubungan yang kompleks diantara para aktor tersebut. Penelitian ini menitikberatkan pada pemahaman mengenai kewirausahaan dan komunitas pertanian dalam konteks pembangunan ekonomi. Penelitian kewirausahaan dirasakan belum memberikan perhatian yang cukup pada pemahaman komunitas sebagai kumpulan aktor yang berpengaruh terhadap perilaku kewirausahaan seorang pengusaha). Kami percaya bahwa kewirausahaan sangat dipengaruhi oleh keberadaan komunitas yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan (pemerintah, perguruan tinggi dan swasta). Pemahaman mengenai fenomena kewirausahaan dapat diperoleh dengan memahami interaksi individu dengan peluang yang ada dan lingkungan dimana wirausaha tersebut beroperasi. Hubungan antara petani sebagai pengusaha dan komunitas sebagai tempat dimana petani berusahatani menjadi penting. Modal sosial, nilai, norma dan budaya yang terdapat dalam komunitas dapat mempengaruhi kewirausahaan, baik secara positif maupun sebaliknya. Begitu pula kegiatan kewirausahaan memberikan kontribusi terhadap kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Komunitas dan kewirausahaan adalah dua entitas yang saling mempengaruhi satu sama lain, dimana masing -masing tidak dapat berdiri sendiri. Tantangan selanjutnya bagi kami sebagai peneliti kewirausahaan adalah memperluas ruang lingkup penelitian untuk memahami kewirausahaan secara lebih komprehensif dari berbagai sudut pandang.

Persepsi Masyarakat Terhadap Agribisnis Sayuran Metode Hidroponik Starterkit Wick DI Kota Kendari

Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 2020

Consumption of vegetables in the community continues to increase along with the increase in population. Hydroponics is an innovation in agriculture that was developed to increase vegetable production in order to support national food security. This study aims to determine public perception on the Starterkit Wick Hydroponic method of vegetable plants. The location of the study was conducted in Wawowanggu District, Kendari City. Sampling was done by purposive sampling technique. The method used in this research is a descriptive qualitative analysis method with a Likert Scale which is used to measure attitudes, opinions and people's perceptions of the Starterkit Wick Hydroponics method of vegetable plants. Based on the research results obtained by community perceptions of the Starterkit Wick Hydroponics program for vegetable crops based on factors such as narrow land use, good quality, free of pests and diseases, practical, many nutrients, rapid plant growth, suitable for urban are...

Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat DI Sekitar Tanaman Industri DI Riau

Jip, 2012

Community Development Programme by Private Sector almost charity to avoid social conflict, so people who live around the forest still poor. The aims of the study are to understand issues of social economic of the people living around the Forest Plantation in Riau. Case study has been done in Teluk Meranti and Pulau Muda village in Pelalawan District. Data has been collected through household survey and indepth interviews, and analyzed using a descriptive-comparative methode. Results showed that people who live around the Forest Plantation less involved in forest management. Most of people in this both village is a farmer, but dominant of land used in Teluk Meranti are oil palm and rubber plantation, whereas in Pulau Muda are wet rice fields and swidden agriculture. Agriculture pattern in this both village is still traditional, but industrialize agriculture have in Teluk Meranti with oil palm plantation domination. Nevertheless, income rate of household in Teluk Meranti still lower than Pulau Muda because many oil palm plantation existing owned by landlords.