Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila Menuju Kesadaran Budi Nurani (original) (raw)

Revitalisasi Karakter Bangsa Perspektif Al-Quran dan Pancasila

Pembangunan karakter bangsa yang sudah diupayakan dengan berbagai bentuk, hingga saat ini belum terlaksana dengan optimal. Hal itu tercermin dari semakin meningkatnya kriminalitas, pelanggaran hak asasi manusia, ketidakadilan hukum, kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai pelosok negeri, pergaulan bebas, pornografi dan pornoaksi, tawuran yang terjadi di kalangan remaja, kekerasan dan kerusuhan, serta korupsi yang kian merambah pada semua sektor kehidupan. masyarakat Indonesia yang terbiasa dengan kesantunan dalam berperilaku.

Revitalisasi Nilai – Nilai Pancasila dalam Menghadapi Tantangan Era Globalisasi

mempersatukan pluralisme dari berbagai suku, ras, etnis maupun agama yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Pancasila hanya dianggap sebagai simbol, bahkan mulai dilupakan. Jajak pendapat yang dilaksanakan oleh Litbang Kompas (2012) terhadap 860 responden di sepuluh kota di Indonesia mendapatkan hasil bahwa hampir seluruh responden (96,6%) menyatakan bahwa Pancasila haruslah dipertahankan sebagai dasar negara. Sebanyak 92,1% menegaskan bahwa Pancasila sebagai landasan terbaik bagi bangsa ini serta mayoritas responden sepakat bahwa Pancasila tetap menjadi landasan terbaik bagi berdirinya bangsa ini. Akan tetapi juga cukup mengejutkan dengan hasil yang kontras. Mayoritas responden (79,8%) menilai pemerintah belum mampu menunjukkan sikap adil terhadap masyarakat; sebanyak 90,8% hanya hapal sila pertama Pancasila; 27,8% tidak ingat isi sila kedua; 23,8% tidak ingat sila ketiga dan sebanyak 30,2% tidak ingat sila keempat dan 20,1% tidak ingat sila kelima. Meski demikian, sebagian publik (55% responden) meragukan keseriusan pemerintah menerapkan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kita dan personal pemerintah sendiri kurang menjiwai nilainilai Pancasila. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain akan mempengaruhi nilainilai nasionalisme dan Pancasila terhadap bangsa. Pancasila tak bisa terlepas dari tata kehidupan rakyat sehari-hari mengingat Pancasila merupakan pandangan hidup, kesadaran, dan cita-cita moral yang meliputi seluruh jiwa dan watak yang telah beruratberakar dalam kebudayaan bangsa Indonesia, karena Pancasila merupakan ideologi bangsa. Upaya revitalisasi nilainilai Pancasila dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya melakukan sosialisasi kembali pada momenmomen nasional seperti kemerdekaan atau hari sumpah pemuda; menumbuhkan sikap bangga dengan produk dalam negeri, mengaktifkan dan mengoptimalkan kembali kegiatan

Pancasila Urgensi Pengakaran Kembali di Masyarakat

Opini / Kajian Singkat 2021

Tantangan dan problematika bagi Pancasila dewasa ini lebih didominasi oleh hal-hal yang bersifat kontekstual ketimbang konseptual. Kita semua memahami bahwa secara konseptual Pancasila merupakan dasar bagi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta landasan ideologis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sejak merdeka. Namun demikian, secara kontekstual, terdapat kesenjangan (gap) antara pemahaman dan aktualisasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Masih adanya kelompok-kelompok yang mempertentangkan antara agama dan negara adalah satu dari sekian banyak contoh kesenjangan yang ada. Oleh sebab itu, pengakaran kembali atau reinternalisasi Pancasila di tengah-tengah masyarakat menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan.

Fungsionalisasi Nilai Pancasila

Abstrak: Pembelajaran Pancasila lebih bernuansa kognitif dibandingkan psikomotorik dan afektif. Kondisi pembelajaran nilai di SMA, lebih cenderung pada ranah kognitif dibandingkan ranah psikomotorik dan afektif. Lantas apa bedanya PKn dengan sejarah, sosiologi ataupun dengan pembelajaran matematika. Kondisi tersebut menjadikan pembelajaran nilai tidak memiliki kebermaknaan bagi kehidupan manusia Indonesia. Disamping itu pembelajaran nilai dapat lepas dari jati diri bangsa Indonesia yakni tidak dianutnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Penelitian ini bertujuan agar Pancasila dapat difungsikan sebagai basis pengembangan karakter dalam Pendidikan sekolah di Indonesia. Target penelitian ini dapat menghasilkan teori yang berkaitan dengan fungsionalisasi Pancasila dan model penerapan pembelajaran Pancasila non doktrinal yang menyenangkan bagi siswa SMA. Simpulan dari penelitian ini adalah: 1) Ketersediaan buku-buku yang mendukung materi Pancasila masih kurang.; 2) Guru cenderung...

Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Melalui Pembiasaan Jaga Lisan

Milenial, 2023

Sekolah Santun Programme: Actualization of Pancasila Values Through The Habit of Oral Care. The millennial generation is a generation that is faced with massive information challenges. The flow of information that is very fast results in more and more negative impacts that are felt, such as hate speech, bullying, fake news and so on. So the existence of these challenges requires more attention to character education. This article is of the view that Strengthening Character Education related to Pancasila values is not enough to be given in the form of learning materials. In addition, educational institutions such as schools are fully responsible for ensuring the internalization of Pancasila values among schools. The alternative solution is the actualization of Pancasila values through the Polite School program which is implemented at Sekolah Menengah KejuruanNegeri 1 Patokbeusi with a verbal guard habituation strategy. This study adopts a qualitative case study approach, with data collection techniques through interviews, observation, and documentation studies. The findings of the research show that the Polite School Program implemented at Sekolah Menengah KejuruanNegeri 1 Patokbeusi through the habit of taking oral care is able to form habituations that are in accordance with Pancasila values. The habituation of oral guarding is carried out using two approaches, namely intervention and habituation.

Reaktualisasi Nilai Pancasila dan Implementasinya Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa

2021

Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan pada karakter anak bangsa yang dilihat semakin jauh dari nilai-nilai Pancasila yang salah satunya disebabkan karena perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengaktualisasikan kembali nilai-nilai Pancasila yang selama ini dirasa mengalami berbagai tantangan yang menjadikan pancasila bukan lagi dengan makna yang sebenarnya. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif dengan teknis analisis untuk mereaktualisasi nilai Pancasila dan implementasinya sebagai upaya pembangunan karakter bangsa yang mana dasar pembahasannya diperoleh dari hasil studi kepustakaan berbagai sumber seperti buku, artikel jurnal, dan laporan hasil penelitian sebelumnya yang kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Pancasila merupakan ideologi, dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang seharusnya menjadi pedoman dan tolak ukur bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan. Tetapi, di era glob...

Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila Bagi Masyarakat Sebagai Modal Dasar Pertahanan Nasional Nkri

2016

Penelitian ini menggunakan pedekatan deskriptif kualitatif dengan bentuk studi kasus dari berita mas media baik media cetak maupun elektronik. Serta kepustakaan, Tahapan penelitian awal pembuatan desain,pengumpulan data/informasi analisis data dan pelaporan. Pembudayaan nilai dasar Pancasila sebagai ideologi nasional adalah bersifat imperatif. Dengan demikian semua komponen bangsa, lebih-lebih para pemegang jabatan pemerintahan negara baik di pusat maupun di daerah, lembaga negara dan Kepemimpinan negara berkewajiban menjalankan amanat di maksud. Demi pertahanan negara ,untuk tegaknya sistem kenegaraan Pancasila, Pemerintah berkewajiban memndidikkan dan membudayakan nilai-nilai dasar negara (ideologi nasional) bagi generasi penerus untuk mempertahankan integritas NKRI. Pemikiran untuk pelakasanaan pembudayaan nilai-nilai dasar negara, seyogyanya dikembangkan secara melembaga,konsepsional dan fungsional oleh negara dengan mendaya gunakan semua kelembagaan dan komponen bangsa.

Revitalisasi Karakter Bangsa Perspektif Al Quran dan Pancasila20190627 90450 txpy5

Pembangunan karakter bangsa yang sudah diupayakan dengan berbagai bentuk, hingga saat ini belum terlaksana dengan optimal. Hal itu tercermin dari semakin meningkatnya kriminalitas, pelanggaran hak asasi manusia, ketidakadilan hukum, kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai pelosok negeri, pergaulan bebas, pornografi dan pornoaksi, tawuran yang terjadi di kalangan remaja, kekerasan dan kerusuhan, serta korupsi yang kian merambah pada semua sektor kehidupan. masyarakat Indonesia yang terbiasa dengan kesantunan dalam berperilaku.