Tugas mid Teori politik (original) (raw)

Tugas Teori Politik

Dalam karya Montesquieu mencantumkan keberatan gereja terhadap karya tersebut dan jugamemperlihatkanjawaban -jawaban Montesquieu kepada para pengkritiknya dari kalangan Jansenis dan Jesuit seperti yang tertuang dalam karya nya Defense of the Sprit of Laws(1950) dan Responses and Explanations Given to the Faculty of Theology the University of Paris(1752-54). Pada Agustus 1731,setelah ia pergi dari La Brede lebih dari 4tahun,Montesquieu kembali ke Paris-Prancis baratdaya.Begitu tiba ia langsung memulai pekerjaan besarnya menyusun The Spirit of Laws dimulai.Montesquieu menyajikan analisis sebab-akibat bangsa Romawi mengalami perkembangan kemakmuran dan kebugaran politik pada masa Republik dan kemudian faktor-faktor yang menyebabkan kejatuhannya pada periode kekaisaran.Kata Montesquie,Romawi mengalami kejayaan selama penaklukan-penaklukan wilayahnya karena mereka tidak mengabaikan semangat tunggal untuk berbakti tanpa pamprih bagi kesejahteraan umum yang menjadi ciri khas kehidupan politik dalam masa awal Republika.Pada mulanya,Romawi merupakan suatu kumpulan yang terjalin kuat dengan didukung oleh kebijakaan politik yang kemudian oleh Montesquieu disebut sebagi gambaran idaman dalam potretnya mengenai pemerintahan demokratis dalam buku II,bab 4,Spirit of Laws.Tetapi begitu kewarganegaraan Romawi diperluas kepada semua orang di semananjung Italia,dan begitu para serdadu Romawi mulai menunjukan kesetiaan mereka bukan kepada negara melainkan kepada komandan atasan mereka,maka semangat awal yang mendukung kebebasan Romawi pun memudar.Menurut Montesquieu,bukan hanya perubahan psikologis saja melainkan pertumbuhan wilayah yang menjadi sebab mundurnya bangsa Romawi.Untuk sebagian orang-orang Romawi merosot karena mereka gagal mengubh hukum mereka begitu kejayaan itu dicapai.Menurut dia,hukum sebab mundurnya bangsa Romawi.Untuk sebagian orangorang Romawi merosot karena mereka gagal mengubah hukum mereka begitu kejayaan itu dicapai.Menurut dia,hukum yang sama yang telah memicu bangkitnya kejayaan tidak dengan sendirinya menjamin berlangsungnya kejayaan politik itu.Selain itu Pada karya The Considerations on the Cause of the Grandeur and Decadence of the Roman.Montesquieu menekankan kajiannya pada kebangkitan,kebesaran dan sekaligus kejatuahan imperium Romaawi.Montesquieu berasumisi bahwa untuk memahami kejayaan dan kehancuran imperium itu maka harus memahami rakyat Romawi secara keseluruhan.Montesquieu menjelaskan bahwa Roma merupakan,ibu kota pemerintahan Romawi secara keseluruhan.Ia melacak kebangkitan Romawi dengan pengungkapan episode-episode penting sejarah peertumbuhan imperium itu.Montesquieu menggunakan pendekatan liner,yaitu metode yang melihat sejarah lahirnya imperium sacara kronologis,mulai dari awal sampai tingkat perkembangannya.Montesquieu berpendapat adanya hubungan yang erat anatra berbagai bentuk pemikiran dengan perasaan-perasaan dan pembentukan lembaga-lembaga sosial politik.Demikian juga dengan hukum-hukum,kebiaaan,pemerintahan serta moralitas.Oleh karena itu untuk

Tugas ilmu politik

Pemilu,partai dan partisipasi politik pemilu 1. Pengertian Pemilu Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI 1945, yang memiliki fungsi seperti dibawah ini dan bertujuan untuk memilih wakil-wakil rakyat seperti legislatif disebut pileg (pemilihan legislatif) dan pilpres (pemilihan presiden) serta beberapa tujuan lainnya yang telah disebutkan di bawah ini.

Tugas Filsafat, Mid

DOSEN PENGAMPUH: PROF. DR. IRYANTO WIDISUSENO, M.HUM. OLYS, SKM NIM 30000313410022 PROGRAM PASCASARJANA -UNIVERSITAS DIPONEGORO MAGISTER EPIDEMIOLOGI TAHUN 2013 VALIDITAS KEBENARAN DALAM FILSAFAT ILMU A. KEBENARAN ILMIAH Kebenaran tidak terlepas dari sebuah kualitas, sifat, hubungan dan nilai itu sendiri. Berbagai macam faktor penentu kebenaran tersebut, maka tidaklah berlebihan jika pada saatnya setiap subjek yang memiliki pengetahuan akan memiliki persepsi dan pengertian yang amat berbeda satu dengan yang lainnya. Pembahasan tentang arti kebenaran menjelaskan sesungguhnya apa yang disebut kebenaran serta syarat-syarat apa yang menyebabkan sesuatu pengetahuan dapat dikatakan benar. Pada pembahasan berikut adalah teoriteori tentang kebenaran. Pada pembahasan ini diungkapkan beberapa teori kebenaran yang pernah ada dalam sejarah pemikiran manusia.

tugas ilmu politik.doc

PENDAHULUAN Diskursus tentang hubungan antara kekuasaan dan nilai moral telah muncul sejak berabad-abad lampau. Salah satu tokoh kontroversial yang kemudian distigma sebagai penyebar antagonisme politik adalah Nicholo Machiavelli. Melalui bukunya, Il Principe (Sang Pangeran), Machiavelli mengemukakan pedapatnya bahwa memperoleh dan mempertahankan kekuasaan adalah satu-satunya tujuan politik. Sementara nilai-nilai moral dipandang hanya sebagai salah satu strategi untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan (sekarang dikenal dengan istilah politik pencitraan), namun tetap harus dipersepsikan sebagai hal yang tidak saling berkaitan. Sejarah panjang kehidupan bernegara tak pernah lepas dari aspek kekuasaan. kekuasaan menjadi simbol berdaulat dalam manifestasi perbuatan Negara. Maka, tidak mengherankan jika kekuasaan menjadi sebuah perdebatan panjang. Dalam perjalanannya, kekuatan berlaku setidak sesuai dengan kekuasaan semestinya. Hal itu seiring dengan muculnya kritik terhadap model-model kekuasaan yang lahir. Secara simultan, melahirkan bagaimanakah konsepsi kekuasaan itu mesti diimplementasikan dalam membangun Negara. Moral merupakan suatu fenomena manusia yang universal, menjadi ciri yang membedakan antara manusia dan binatang. Pada binatang tidak ada kesadaran tentang baik atau buruk yang boleh dan yang dilarang, yang harus dan yang tidak pantas dilakukan baik keharusan alamiah maupun moral. Keharusan alamiah terjadi dengan sendirinya sesuai dengan hukum alam. Sedangkan keharusan moral bahwa hukum yang mewajibkan manusia melakukan atau tidak melakukan sesuatu. PEMBAHASAN

Tugas MID metodologi penelitian

Tugas MID METODOLOGI DAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH OLEH: HARYUDIN JURUSAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016 1. RASIO KEPADATAN PENDUDUK Rasio Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dan luas daerah yang didiami. Kepadatan penduduk sangat erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Kepadatan penduduk mempengaruhi kondisi sosial budaya suatu daerah. Semakin padat penduduk suatu daerah maka akan semakin banyak fasilitas umum yang diperlukan, seperti perumahan, drainase, jalan, sanitasi, sekolah, dan masih banyak fasilitas lainnya. Kepadatan penduduk baik yang semakin padat ataupun semakin jarang penduduk selalu memiliki dampak positif dan negatif. Kepadatan adalah hasil bagi jumlah suatu objek terhadap luas daerah. Adapun Penduduk adalah orang yang tinggal di suatu daerah dan biasanya secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut dengan bukti surat resmi seperti bukti kewarganegaraan, domisili/KTP, atau bukti resmi lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kepadatan Penduduk adalah jumlah orang yang tinggal per satuan luas pada wilayah suatu daerah. Biasanya satuan untuk kepadatan penduduk adalah jiwa/hektar, orang/hektar, jiwa/km 2 , atau orang/km 2 . Semakin besar angkanya maka semakin padat kependudukannya. Di Indonesia, angka kepadatan penduduk daerah perkotaan umumnya relatif lebih besar daripada angka kepadatan penduduk daerah pedesaan. Rumus Rasio Kepadatan Penduduk (Density Ratio) : Dimana : Dt = tingkat kepadatan penduduk pada tahun t Pt = jumlah penduduk pada tahun t O = Luas wilayah dalam satuan kmĀ² Tabel 1. Jumlah Penduduk, Luas wilayah, dan Kepadatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Muna, 2015 Kecamatan Luas (km 2 ) Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk