PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KEGIATAN DONOR DARAH DI PALANGKA RAYA (original) (raw)
Related papers
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN PROGRAM ALOKASI DANA DESA
ABSTRAK Tujuan penelitian ini yaitu pertama, untuk mengetahui bagaimana pemahaman masyarakat mengenai program alokasi dana desa. Kedua, untuk mengambarkan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan program alokasi dana desa. Ketiga, untuk mengungkapkan kendala-kendala partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan program alokasi dana desa. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, masih rendah pemahaman masyarakat mengenai program alokasi dana desa, karena program alokasi dana desa tersebut kurang disosialisasikan oleh pemerintah desa atau instansi yang terkait. Kedua, partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan program alokasi dana desa masih rendah karena masyarakat dalam memberi pendapat masih sangat rendah dan yang aktif hanya staf-staf desa. Ketiga, kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan program alokasi dana desa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berpatisipasi, pendidikan yang rendah, faktor mata pencarian masyarakat yaitu sebagian besar petani, jenis kelamin, pengetahuan, masyarakat yang berdomisili, pemerintahan desa. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan program alokasi dana desa, pemerintahan desa atau instansi yang terkait diharapkan dapat mensosialisasikan program tersebut secara rutin supaya masyarakat paham dan dapat berpartisipasi dengan baik. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan. Kata-kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Program Alokasi Dana Desa.
PENINGKATAN MUTU MADRASAH MELALUI PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT
al-Iltizam/IAIN Ambon, 2016
Quality in the context of education is a prinhjk,ocess to do it right the first time and make continuous improvements from setting the vision, mission, purpose, operation, monitoring, and evaluation of substances intended for meaningful education, that begins from input-process and output , up to the level of outcome. In the world of education, including the madrasa, community satisfaction will be realized when the madrasa " s " quality has continuous benefit for society. Abstrak Mutu dalam konteks pendidikan adalah sebuah proses untuk melakukan secara benar sejak awal dan melakukan perbaikan secara terus menerus mulai dari penetapan visi-misi, tujuan, operasionalisasi, monitoring, dan evaluasi yang ditujukan bagi substansi pendidikan yang bermakna, mulai dari input-proses, dan output , hingga ke tingkat outcome. Dalam dunia pendidikan, termasuk madrasah, kepuasan masyarakat akan terwujud bila madrasah menunjukkan mutu yang berkesinambungan dan lulusan madrasah dapat bermanfaat bagi masyarakat. A. Pendahuluan Pengelolaan pendidikan yang menekankan kemandirian sekolah merupakan penjabaran dari otonomi pendidikan di sekolah. Pemberian otonomi pendidikan kepada sekolah merupakan usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan secara luas, sehingga sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan serta tanggap terhadap kebutuhan masyarakat sekitar. Pada penyelenggaraan pendidikan, baik oleh pemerintah maupun yayasan, akan menjadi sorotan bagi masyarakat mengenai bermutu atau tidaknya proses dan layanan yang dilangsungkan pada sekolah atau madrasah yang dikelola. Penyelenggaraan pendidikan harus bermutu dan memiliki akuntabilitas tinggi, inilah yang menjadi harapan masyarakat. Madrasah yang melibatkan masyarakat akan memunculkan partisipasi dan rasa memiliki serta tanggung jawab masyarakat tersebut.
DONOR DARAH BERJALAN DI KOMUNITAS
Donor darah berjalan adalah donor yang dilakukan tiap hari. Donor darah berjalan ini adalah program PMI untuk memenuhi pasokan darah di PMI karena PMI sering mengalami kekurangan pasokan darah sedangkan yang membutuhkan donor darah sangat banyak. Donor darah berjalan merupakan salah satu strategi yang dilakukan Departemen Kesehatan dalam hal ini direktorat Bina Kesehatan Ibu. Melalui program pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat, dalam upaya mempercepat penurunan AKl. Donor darah berjalan adalah para donor aktif yang kapan saja bisa dipanggil. Termasuk kerja mobil ambulance dilapangan yang mendatangi instansi pemerintahan dan swasta terkait sediaan darah lewat program yang mereka buat. Untuk menguatkan program tersebut Menteri Kesehatan Dr.dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) mencanangkan dimulainya penempelan stiker perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) secara nasional. Dengan pencanangan ini, semua rumah yang di dalamnya terdapat ibu hamil akan ditempeli stiker berisi nama, tanggal taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi dan calon pendonor darah. Dengan demikian, setiap kehamilan sampai dengan persalinan dan nifas dapai dipantau oleh masyarakat sekitar dan tenaga kesehatan sehingga persalinan tersebut berjalan dengan aman dan selamat. Kebutuhan akan darah dari tahun ke tahun semakin meningkat yaitu mencapai 3 juta kantong per tahun. Sementara PMI setiap tahunnya hanya dapat mengumpulkan sekitar 1.2 juta kantong. Masih kurangnya
HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN POLITIK DESA
Teori demokrasi mengajarkan bahwa demokratisasi membutuhkan hadirnya masyarakat sipil yang terorganisir secara kuat, mandiri, semarak, pluralis, beradab, dan partisipatif. Partisipasi merupakan kata kunci utama dalam masyarakat sipil yang menghubungkan antara rakyat biasa (ardinary people) dengan pemerintah. Partisipasi bukan sekedar keterlibatan masyarakat dalam pemilihan kepala desa dan BPD, tetapi juga partisipasi dalam kehidupan sehari-hari yang berurusan dengan pembangunan dan pemerintah desa. Secara teoretis, partisipasi adalah keterlibatan secara terbuka (Inclusion) dan keikutsertaan (involvement). Keduanya mengandung kesamaan tetapi berbeda titik tekannya. Inclusion (termasuk) menyangkut siapa saja yang terlibat, sedangkan involvement berbicara tentang bagaimana masyarakat terlibat. Keterlibatan berarti memberi ruang bagi siapa saja untuk terlibat dalam proses politik, terutama kelompok-kelompok masyarakat miskin, minoritas, rakyat kecil, perempuan, dan kelompok-kelompok marginal lainnya. Dalam konteks pembangunan dan pemerintahan desa, partisipasi masyarakat terbentang dari proses pembuatan keputusan sehingga evaluasi. Proses ini tidak semata didominasi oleh elite-elite desa (Pamong Desa, BPD, Pengurus RT maupun Pemuka Masyarakat), melainkan juga melibatkan unsur-unsur lain seperti perempuan, pemuda, kaum tani, buruh dan sebagainya. Dari sisi proses, keterlibatan masyarakat biasa bukan dalam konteks mendukung kebijakan desa atau sekedar
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN BANJIR DI KOTA PEKANBARU
Wahyu Rio Santoso, 1001135934 public participation in flood prevention in the city of Pekanbaru. Supervisor Prof. Dr. H. Sujianto. M. Si the Flooding problems in the city of Pekanbaru has become a serious concern for officials and experts spatial City lately. Therefore, almost every certain months of the regular flooding greets residents of Pekanbaru. Mainly when rainfall exceeds the capacity of the ground already covered most cities and pavin cement block. Even so, in fact unreasonable Pekanbaru city could be flooded. Because the position is located far above the surface of the Siak river is about 4 or 5 feet above the surface of the Siak river, except in the northern area of town around the coastal fringe urban districts meranti pandak. Factor cause flooding can be caused naturally and also due to the change. In urban areas the dominant cause of the flooding is a result of human activities that cause spatial changes and impact on natural changes. Environmental degradation such as loss of vegetation cover in the catchment area of soil, siltation of rivers due to sedimentation, the narrowing of the river channel and so on can also be caused due to human action. The concept of the theory is that researchers use community participation, Angell theory in Ross and Holil are the factors that influence the community participation. while the research methodology is divided into: the study site is in a handsome village kecematan luck works, the type of research that is taking a qualitative approach with descriptive methods, informants, types and sources of data put on primary data and secondary data, and data collection techniques. From the above research results will be obtained as follows: public participation is a form of energy, a thought, and possessions. While external factors are communication, social climate, economic, political and cultural as well as the opportunity to participate and creative freedom, while internal factors are age, gender, education, employment, and income as well as the duration of its implementation in tackling flood tinggal. is planning, determination plan, control and evaluation of the implementation of the plan implementation plans.
Yudishtira Journal: Indonesian Journal of Finance and Strategy Inside, 2023
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh transparansi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat, dan kompetensi aparat desa terhadap pengelolaan dana desa pada desa di Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 10 orang per-desa, sehingga total responden sebanyak 100 orang. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS versi 25. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa transparansi, akuntabilitas, partisipasi masyarakat, dan kompetensi aparat desa secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan dana desa. Sedangkan secara parsial, transparansi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan dana desa. Akuntabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap pengelolaan dana desa. Partisipasi masyarakat berpengaruh positif signifikan terhadap pengelolaan dana desa, dan kompentensi aparat desa berpengaruh positif signifikan terhadap pengelolaan dana desa.
MODEL TRANSISI PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DESA
Community empowerment is a process of community awareness that is done in a transformative, participative and sustainable through capacity building and aims to handle various problems of life in order to achieve the expected goals. The purpose of his research is to describe the process of community empowerment by Wood Craft Batik Industry in Krebet Village. This research method using Qualitative Descriptive approach and respondents are recruited by means of Purposive Sampling where the main respondents are selected according to the ketegorisasi of the researchers, namely head/chairman of Industry, craftsmen batik and visitors. The results of this study explain that Community Empowerment through Wood Craft Batik Industry in Krebet Village is through community participation. Model of community participation as follows: Skills Development, Knowledge Giving, Assistance, Management of Craftsmen Tasks, Improving Economy and Tourism Village Development. [Pemberdayaan masyarakat merupakan proses penyadaran masyarakat yang dilakukan secara transformatif, partisipatif dan berkesinambungan melalui peningkatan kemampuan dan bertujuan untuk menangani berbagai persoalan hidup supaya tercapai cita-cita yang diharapkan. Tujuan penelitiannya adalah untuk mendeskripsikan proses pem-berdayaan masyarakat oleh Industri Kerajinan Batik Kayu di Desa Krebet. Metode penelitian
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN KAMPUNG WARNA-WARNI TELUK SERIBU KOTA BALIKPAPAN
Jurnal ARTEKS, 2018
Abstrak Pertumbuhan dan perkembangan kota merupakan salah satu faktor pendorong munculnya permukiman kumuh di wilayah perkotaan. Permukiman kumuh biasanya terletak di pinggiran kota, seperti yang terlihat di kota Balikpapan dimana permukiman tersebut lebih dikenal dengan sebutan " Kampung Nelayan ". Hal serupa juga terjadi di kota-kota besar di Indonesia, sehingga Pemerintah merumuskan program dan kebijakan yang berpedoman pada Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang menjelaskan bahwa " Penanganan permukiman kumuh wajib dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan atau setiap orang ". Oleh karena itu untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup yang lebih baik maka diperlukan partisipasi masyarakat secara aktif dalam membangun permukiman layak huni yang berkelanjutan. Salah satunya dapat dibuktikan melalui penelitian di Kampung Nelayan Warna-warni Teluk Seribu Balikpapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai peran masyarakat dan kendala yang dihadapi dalam membangun Kampung Nelayan Warna-warni Teluk Seribu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, serta dokumen yang terkait. Hasil dari penelitian menunjukkan keberhasilan peran masyarakat dalam membangun Kampung Nelayan Warna-warni Teluk Seribu menjadi salah satu objek wisata di kota Balikpapan yang berdampak pada peningkatan perekonomian bagi warga lokal dan kota Balikpapan. Kata kunci: permukiman kumuh, partisipasi masyarakat, berkelanjutan. Abstract Title: Community Participation In The Development Of Kampung Warna-warni Teluk Seribu In Balikpapan City The growth and development of the city is one of driving factors for the emergence of slums in urban areas. Slums are usually located on the outskirts of the city, an example of which can be found in Balikpapan known as " Kampung Nelayan " slum area. A common condition takes place in other big cities in Indonesia, and this has led the government to formulate programs and policies by issuing government regulations Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 concerning to Housing and Human Settlement Areas. It is stipulated in the regulation that " The management of slums must be carried out by the central Government, local Government and/ or by every individuals ". To improve the welfare and a better life quality, active community participation is needed to build sustainable habitable human settlements. In order to explore more about this concept, a research was conducted at Kampung Nelayan Warna-warni Teluk Seribu. The research aims at learning more about the roles of the community and obstacles encountered in developing Kampung Nelayan Warna-warni Teluk Seribu. The method used is descriptive analysis through observation, interview, literatures study, and