Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam Pemodelan Erosi dan Lahan Kritis di Negara Belgia (original) (raw)

Abstrak Maksud dan tujuan penyusunan artikel ini adalah untuk mengkaji pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam suatu pemodelan erosi dan lahan kritis, khususnya di Negara Belgia. Artikel ini juga dibuat guna memenuhi tugas S2 dalam mata kuliah Pemodelan Sistem Iinformasi Geografis dan Penginderaan Jauh. Adapun kutipan-kutipan dalam artikel ini sebagian berdasarkan artikel Jurnal ilmiah Assesing Soil Erosion base on Data Collected, Through European dalam buku jurnal Soil and Nutrion Plant, 2014 , laporan, buku, maupun tulisan dan referensi lainnya. Pada tahun 2010, European Soil Data Center (ESDAC) Komisi Eropa melakukan sebuah proyek untuk mengumpulkan data tentang erosi tanah dari institusi nasional di Eropa, dimana Belgia adalah bagian dari komisi tersebut. Untuk melakukan pemodelan lahan kritis Eropa menggunakan Jaringan Informasi dan Pengamatan Lingkungan Eropa untuk tanah atau European Environment Information and Observation Network for Soil (EIONET-SOIL). Data EIONET-SOIL berasal dari penerapan Universal Soil Loss Equation (USLE) (Wischmeier dan Smith 1978), dan versi yang lebih baru, Revised Universal Soil Loss Equation (RUSLE). Dalam prosedurnya Belgia menggunakan metode RUSLE dan dari hasil kajian pemodelan diketahui bahwa vegetasi yang terdapat Negara Belgia sudah sangat baik. Faktor topografi dan geologi Belgia yang menjadi alasan utama agar Belgia menjaga ekologi dan ekosistemnya,agar terjadi keseimbangan lingkungan karena pada dasarnya wilayah daratan Belgia lebih rendah dari permukaan laut. Oleh sebab itu, penerapan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh dapat menjadi solusi terjadinyanya erosi, lahan kritis dan banjir maupun bencana alam lainnya di Belgia.