PAPPER BAB II (original) (raw)
Related papers
PAPPER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM "HUBUNGAN PERTANIAN DENGAN AGAMA ISLAM" Oleh : 1. DONA BEMBI LESTARI (125040100111177) JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 KATA PENGANTAR Assalamu"alaikumwarahmatullahi wabarakatu. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul "HUBUNGAN PERTANIAN DENGAN AGAMA ISLAM". Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ni dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca. Penulis Dona B Lestari
2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran. Pompa memiliki dua kegunaan utama: 1 Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air) 2 Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan) Komponen utama sistem pemompaan adalah: 1 Pompa 2 Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau sistim udara 3 Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida 4 Kran, digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim 5 Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya 6 Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan 2.1.1 Klasifikasi Pompa Adapun jenis-jenis pompa tersebut antara lain : 1) Pompa perpindahan positif (positive displacement pump) yaitu pompa yang bekerja menghisap zat cair, kemudian menekan zat cair tersebut, selanjutnya zat cair dikeluarkan melalui katup atau lubang keluar. Pada pompa ini fluida yang dihisap sama dengan fluida yang dikeluarkan. 2) Pompa rotodinamik (rotodynamic pump atau non positive displacement pump), dimana energi yang ditambahkan pada fluida kerja di dalam pompa secara kontinyu dinaikkan kecepatannya, kemudian dilakukan penurunan kecepatan fluida di bagian lain dalam pompa untuk mendapatkan energi tekan.
Peraturan pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional adalah Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS menjadi karakter PNS yang kuat yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat. Nilai-nilai dasar profesi PNS yang dimaksudkan adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Nilai ANEKA ini yang selanjutnya akan diterapkan oleh PNS di lingkungan kerjanya dalam bentuk kegiatan aktualisasi. Penyelenggaraan Diklat Prajabatan ini memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya. Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang profesional, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola segala prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada, sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa. B. Tujuan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional, berkarakter nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Kompetensi yang dibangun dalam Diklat Prajabatan ini adalah kompetensi PNS sebagai Pelayan Masyarakat yang profesional, yang diindikasikan dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai-nilai dasar yaitu : 1. Kemampuan mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya.
Proyek ini terletak di komplek Perkantoran Kabupaten Deli Serdang (Lubuk Pakam). Proyek ini rencananya di bangun untuk Kantor Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pelaksanaan proyek ini adalah Konsultan pengawas CV. Indhoma Consultant. Proyek ini adalah proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Dinas Cipta Karya dan Pertambangan. Proyek pembangunan Gedung BKKBN ini dimaksudkan untuk membuat Gedung BKKBN yang baru, yang akan menampung pegawai -pegawai BKKBN yang lama.
Kegiatan ini dilakukan sebelum program kerja kuliah kerja nyata berjalan dimana merupakan kegiatan penunjang serta pendukung program utama. Adapun kegiatan pra pelaksanaan program adalah sebagai berikut :
Kopling merupakan sebuah elemen mesin yang berfungsi sebagai sambungan dua poros atau sebagai sambungan poros dengan elemen mesin yang dengan terus menerus atau kadang-kadang harus ikut berputar dengan poros tersebut. Elemen mesin serupa itu bisa puli sabuk, puli tali, dan puli-rantai, roda gigi serta tromol. Sehubungan dengan tujuannya, terdapat bermacam-macam prinsip kopling. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut. a. Kalau kopling harus dibuat suatu sambungan mati, maka dipergunakan kopling lekat b. Kalau kopling harus membolehkan gerakan poros yang satu terhadap poros yang lain, dalam arah memanjang sebagai akibat ketidaktelitian ketika memasang dan sebagainya, maka dipasang kopling yang dapat bergerak atau kopling yang fleksibel c. Suatu sambungan yang mengurangi tumbukan lewat akumulasi kerja dan lewat pengubahan kerja menjadi kalor dan yang banyak atau sedikit meredam getaran, disebut sebagai kopling elastik; kopling ini sekaligus memiliki keuntungan sama seperti kopling fleksibel. d. Apabila sambungan dapat dibuat bekerja hanya kalau sedang berhenti, tetapi dapat dilepaskan selama sedang bergerak, maka kita sedang membahsa kopling yang dapat dilepaskan. Kopling ini kebanyakan dilaksanakan sebagai koplingcakar e. Apabila sambungan sembarang waktu selaam sedang bergerak harus dapat dihubungkan dan dilepaskan, maka yang dipergunakan adalah kopling yang dapat dihubungkan : kopling gesek, kopling hidrolik atau kopling induksi elektromagnetik f. Untuk pekerjaan berat atau pekerjaan yang peka, digunakan kopling-aman untuk menghindari tumbukan dalam bagian yang peka dalam perkakas yang digerakkan atau beban terlampau besar dalam mesin penggerak, motor, dan sebagainya. Untuk yang terakhir disebut dengan kopling stater. 2.2. Kopling Lekat Apabila dua poros hendak disambungkan sentrik dengan teliti, maka dapat digunakan sebuah kopling kotak. Suatu konstruksi modern kopling ini adalah kopling kotak SKF. Ujung poros pada kopling ini harus dirapikan dan disetel yang satu terhadap yang lain dengan teliti juga dalam arah memanjang (jarak = 0,01 d). Setelah itu, selongsong dari baja paduan dengan berturut-turut disorongkan pada ujung poros. Bus berdinding tipis suai dengan ruang-bebas kecil pada poros. Bentuk luar menyerupai kerucut (ketirusan 1 : 80). Lubang dalam bus luar mempunyai ketirusan yang sama. Setelah disorongkan dengan tangan pada bus paling dalam, maka bus luar dapat dipasang pada tempatnya yang tepat 57 dengan menggunakan paku ulir dan cincin 2/2. (mulai garis tengah poros berukuran 200 mm, gaya aksial pada bus-luar dipasang hidrolik). Tambahan pula, untuk keperluan itu adalah perlu untuk mempres minyak (tekanan = 50 .... 85 bar) ke dalam alur berbentuk cincin dengan menggunakan pompa pres minyak melalui lubang berulir ditengah-tengah bus. Minyak tiba diantara bus melalui alur tersebut; ditempat itu minyak membentuk filmminyak, jadi koefisien gesekan sangat kecil; karena itu ada kemungkinan yang mudah untuk menarik bus-luar lebih lanjut pada bus-dalam. Setelah pompa disingkirkan terjadilah kopling poros, sebab bus-luar menjepit busdalam poros. Untuk melepas kopling diterapkan cara kerja yang sesuai. Juga sehubungan dengan kekuatan tarik yang tinggi pada baja yang digunakan, maka ukuran dan berat kopling kotsk SKF lebih kecil daripada ukuran serta berat kopling selongsong dengan baut yang dibahas dibawah ini. Kateiak dilepaskan, kopling atau salah satu poros harus dapat disorongkan melalui sediktinya separuh panjang bus-rangkai. Pengencangannya merupakan suatu sambungan pres yang dapat dilepaskan. Sambungan serupa itu juga dapat dipakai ditempat lain, umpamanya pada poros engkol tersusun, pengencangan bantalan gelinding besar, dan naf pada poros bubungan, balingbaling kapal pada poros baling-baling. Pelaksanaan kedua kopling selongsong dengan baut seperti terlihat pada gambar. Kopling ini lebih mudah untuk dilepaskan. Dalam hal ini ada kemungkinan untuk menggunakan bantalan gelinding. Agar kedua parohan dapat dijepit dengan kuat pada ujung poros, maka garis tengah lubang diambil sedikit lebih kecil daripada garis tengah poros (0,1 .... 0,2 mm), sehingga ketika mengencangkan baut mula-mula terjadi suatu penjepitan ke samping. Karena dikencangkan dengan kuat diperoleh suaian ketat sehiungga momen dalam poros dapat dipindahkan lewat gesekan. Dengan bautan pengiraan yang disederhanakan terhadap sistem gaya yang rumit, banyaknya baut dapat dihitung. Banyaknya baut berubah-ubah antara 4 .... 10 dan garis tengah db baut normal dari M 12 .... M 17 . Untuk kalkulasi harus diketahui momen dalam poros. Momen ini dipindahkan lewat gesekan oleh poros penggerak pada kopling dan selanjutnya juga lewat gesekan moemn dari kopling pada poros yang digerakkan.
RESUME BAB III EPISTIMOLOGI PEMECAHAN MASALAH MENURUT KARL R. POPPER Penulis tertarik mendalami pemikiran Popper terutama berkat aktualitas gagasannya dalam mengkritisi pelbagai macam ideologi, klaim-klaim kebenaran secara rasional, objektif, dan kritis yang belakangan ini sering muncul menjadi wacana publik dan politik, seperti neo-marxisme, neo-liberalisme, neo-positivisme. Buku Epistemologi Pemecahan Masalah menurut Karl R. Popper karya Alfons Taryadi (Jakarta: Gramedia, 1989) menjadi pintu gerbang bagi penulis untuk menggali kekayaan dimensi epistemologis dalam ilmu epistemologi itu sendiri.