MOBILE LEARNING (M-LEARNING) DAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN (original) (raw)

PEMANFAATAN MOBILE LEARNING PADA DUNIA PENDIDIKAN

PEMANFAATAN MOBILE LEARNING PADA DUNIA PENDIDIKAN, 2019

Kata kunci : internet,mobile learning, cellular phone 1. Pendahuluan Pemanfaatan teknologi imformasi dan komunikasi di dalam dunia pendidikan terus berkembang dalam berbagai strategi dan pola, yang pada dasarnya dapat di keolmpokan ke dalam sistem e-learning sebagai bentuk pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik dan media digital, maupun mobile learning (m-learning) berbagai bentuk pembelajaran yang khusus memanfaatkan perangkat dan teknologi komunikasi bergerak. Karna mobile learning masih relatif baru bila dibandingkang dengan model lain. Oleh karnanya perlu kajian lebih lanjut untuk dikembangkan. Untuk lebih memfokuskan pembahasan, maka diajukan beberapa pertanyaan, yaitu:

PENGGUNAAN MOBILE LEARNING (M-LEARNING) DI KALANGAN PELAJAR KOLEJ KOMUNITI JASIN

Dalam era teknologi maklumat kini, penyebaran maklumat berasaskan ilmiah berkembang dengan pesat. Seiring dengan perkembangan ini, semua pihak terutama pelajar perlu bersaing untuk memperoleh banyak maklumat bagi memantapkan pembelajaran mereka. Dengan itu, pembelajaran mudah alih adalah pendekatan pembelajaran yang menentukan penguasaan pengetahuan dan kemahiran melalui teknologi mudah alih. Tujuan utama kajian ini adalah untuk menilai tahap kesediaan pelajar terhadap penggunaan pembelajaran mudah alih, tahap kesesuaian penggunaan pembelajaran mudah alih kepada pelajar dan tahap penerimaan pembelajaran mudah alih oleh pelajar SKK (T) di Kolej Komuniti Jasin. Seramai 130 orang pelajar terlibat dalam kajian ini. Kaedah analisa kajian yang digunakan adalah berbentuk deskriptif dan inferensi serta menggunakan soal selidik sebagai instrumen kajian. Data yang diperolehi dianalisis dengan menggunakan perisian SPSS versi 21.0 bagi mendapatkan peratus, min, dan sisihan piawai. Dapatan kajian akan menunujukkan tahap kesediaan pelajar, tahap kesesuaian dan tahap penerimaan pembelajaran mudah alih. Berdasarkan kepada dapatan yang diperolehi, beberapa cadangan akan dikemukakan bagi menjayakan pembelajaran mudah alih di Kolej Komuniti. Kata kunci : pembelajaran; pembelajaran mudah alih; pelajar;

PEMANFAATAN MOBILE LEARNING UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PEMERATAAN DAN AKSES PENDIDIKAN

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan pemerataan layanan akses pendidikan adalah dengan pemanfaatan mobile device sebagai sarana belajar dengan model belajar mobile learning. Telefon genggam selain berfungsi untuk komunikasi atau saling kirim pesan, dalam perkembangannya memberikan manfaat yang positif dalam proses pendidikan, yaitu dengan ditambahkan aplikasi yang mendukung untuk proses mobile learning. Mobile learning sebagai sebuah inovasi dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi merupakan bagian dari electronic learning (e-learning), memberikan kemudahan tersendiri dalam proses pembelajaran yang membuat peserta didik bisa belajar kapan saja dan dimana saja. Yaitu dengan cara memanfaatkan telefon genggam yang telah di instalkan aplikasi mobile learning. Mobile learning memiliki beberapa kelebihan diantaranya harga lebih murah dibanding PC (personal computer), mudah cara pengoperasiannya, bisa digunakan dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja, dan sangat memungkinkan banyak peminatnya karena saat ini hampir semua orang sudah memiliki perangkatnya. Kemudian mengenai efektifitas dalam proses pembelajaran dari beberapa hasil penelitian diatas, kesimpulannya adalah mobile learning cukup efektif dan bisa direkomendasikan untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Bahkan menurut Axel Bruns pakar Teknologi Informasi dari Universitas Teknologi Queensland dalam tulisannya mengatakan bahwa, teknologi mobile learning kedepannya akan menjadi salah satu alternatif yang baik untuk proses pendidikan.

No 3. Jurnal 1 (Mobile Learning) MOBILE LEARNING (M-LEARNING) AND EDUCATIONAL ENVIRONMENTS

(Pembelajaran Berbasis Perangkat (M-Learning) dan Lingkungan Pendidikan) Latar Belakang Mobile Learning menujukan suatu perkembangan yang dramatis dari gaya-gaya kuno karena mereka tidak lebih merupakan gagasan statis dalam konteks komputasi, dimana perubahan kecil, absen, atau mudah diprediksi. Dengan keberangkatan ini Mobile learning merupakan evolusi lanjutan dari perangkat mobile yang modern kesempatan telah muncul untuk integrasi lebih komprehensif dari perangkat modern ke dalam lingkungan pendidikan. Mobile learning merupakan suatu penelitian baru, yang telah menjadi alat yang muncul untuk sistem pendidikan kita. The mobile learning dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar keseluruhan siswa dan guru kami. Jurnal ini membahas latar belakang mobile learning dan bagaimana hal itu dapat digunakan untuk meningkatkan sistem eLearning. Jurnal ini juga menyajikan pendekatan M-learning sebagai generasi berikutnya dari eLearning, dimana generasi berikutnya dari sistem pembelajaran akan menyediakan akses yang mudah dan tersedia secara luas untuk semua yang ingin menjadi bagian dari itu. Jurnal ini juga menyoroti manfaat dan tantangan masa depan mobile learning di lingkungan pendidikan kita. Pembahasan 1. M-Learning Generasi Penerus E-Learning M-Learning adalah teknik yang menggunakan teknologi mobile dan nirkabel untuk pembelajaran dan pendidikan. M-Learning memungkinkan pembelajar untuk menggabungkan pengalaman belajar mereka dalam lingkungan kolaboratif bersama. Internet tidak hanya cara untuk menyampaikan dan mendistribusikan pengetahuan dan belajar isi, tetapi menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan modern, peserta didik yang beragam di mana ia melibatkan peserta didik dalam berbagai kegiatan seperti interaksi, kolaborasi, percakapan dan masalah pemecahan. Internet memungkinkan e-learning untuk menjadi bagian dari seni untuk pembelajaran jarak jauh di seluruh dunia dan mobile learning (m-learning) akan menjadi generasi berikutnya dari pembelajaran jarak jauh. Sasaran utama dari generasi berikutnya dari sistem pembelajaran adalah dengan menggunakan teknologi saat ini dan modern untuk memberikan teknik-teknik baru belajar, pelatihan dan pendidikan yang akan akses mudah dan tersedia untuk semua orang yang ingin menjadi bagian dari itu. Lingkungan komputasi nomaden berbeda dari sistem terdistribusi normal dan tradisional. Dalam lingkungan komputasi nomaden ada keragaman, perangkat genggam, ponsel pintar dan workstation mobile, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan menggunakan layanan Internet di mana saja. Meskipun M-Learning mulai digunakan dalam mendukung berbagai

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN BERBASIS MOBILE LEARNING

Dewasa ini adanya kecenderungan meningkat, minat masyarakat untuk belajar bahasa Mandarin. Masa booming bahasa Mandarin, menjadikan guru bahasa Mandarin sebagai profesi yang menarik dan bahan pelajaran berkaitan dengan belajar bahasa Mandarin menjadi komoditi yang laris. Bahasa Mandarin sebagai pilihan mata pelajaran bahasa asing pada kurikulum tingkat SMA. Sementara ketersediaan guru dan sarana belajar bahasa Mandarin terbatas. Media pembelajaran bahasa Mandarin umumnya menggunakan buku pelajaran dan buku latihan siswa seperti yang banyak dikonsumsi masyarakat. Melalui media buku dan pembelajaran dengan tatap muka langsung relatif kurang menarik serta membuat siswa cepat jenuh. Mengingat kosakata bahasa Mandarin banyak memperhatikan nada dan pelafalan. Hàn yǔ pīn yīn sebagai standar pelafalan bahasa Mandarin untuk membantu pelafalan huruf hanzi. Media cetak, tidak mampu mengakomodasi pembelajaran Hàn yǔ pīn yīn dengan benar. Keterbatasan ini menyebabkan timbulnya jarak spasial (gap) antara informasi pada buku pelajaran dengan apa yang dipersepsikan oleh pembelajar (Ozcelik & Acarturk, 2011). Dalam upaya menjembatani perbedaan persepsi tersebut, dilakukan penelitian dengan mengakomodasi media pembelajaran berbasis mobile learning sehingga jarak spasial antara informasi pada buku dengan pembelajar dapat direduksi sekaligus menyediakan informasi yang lebih interaktif. Tujuan penelitian untuk menghasilkan model aplikasi sebagai media pembelajaran bahasa Mandarin tingkat dasar berbasis mobile (m-learning). Tambahan Kode batang bertipe QR Code yang disisipkan pada sampel buku bahasa Mandarin, sebagai media perantara antara mobile phone dengan web. Melalui proses scan kode yang termuat didalamnya dengan piranti mobile, selanjutnya akan dikirimkan informasi balik kepiranti mobile siswa, berupa kontent teks, animasi, audio-video pembelajaran yang lebih memperjelas materinya. Model aplikasi m-learning ini dikembangkan melalui metode System development Life Cycle (SDLC), dengan tahapan perencanaan, analisa, disain, implementasi, evaluasi serta edukasi bagi pengguna. Berdasarkan hasil uji coba dan implementasi sistem m-learning, piranti ini dapat dijadikan sebagai media alternatif belajar siswa diluar kelas dan memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin belajar bahasa Mandarin secara mobile. Kata kunci: Mobile Learning, Foreign Language Learning, Education Learning System

MOBILE LEARNING SEBAGAI SUPPORT MEDIA UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN

Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa resmi yang diakui oleh PBB. Seperti dilansir pada data Foreign Direct Investment, dalam beberapa decade terakhir ini perkembangan ekonomi dan industry dari China serta banyaknya jumlah penutur asli dari bahasa ini menjadikan bahasa International kedua setelah bahasa Inggris. Di Indonesia, kebutuhan akan kemampuan bahasa ini juga mulai terlihat. Banyak sekolah yang saat ini sudah melibatkan bahasa Mandarin dalam kurikulumnya. Sementara itu permasalahan utama dalam pembelajaran bahasa Mandarin adalah bentuk intonasi atapun pelafalan yang jauh berbeda dengan bahasa Indonesia yang tidak memperhatikan nada. Oleh karena itu keterbatasan daripada media cetak yang utama adalah tidak mampu mengakomodasi pembelajaran pelafalan atau intonasi dengan benar. Hal ini menyebabkan timbulnya jarak spatial antara informasi pada buku teks dengan apa yang dipersepsikan oleh pembelajar(Ozcelik & Acarturk, 2011). Penelitian ini mencoba untuk menjembatani perbedaan persepsi tersebut dengan mengakomodasi media pembelajaran berbasis mobile learning sehingga jarak spatial antara informasi pada bukudengan pembelajar dapat direduksi. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan alternative baru sebagai model pembelajaran khususnya untuk bahasa Mandarin di Indonesia. Kata kunci: Multimedia learning, Mobile learning, spatial contiguity, 2D barcode

KE ARAH PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING DI POLITEKNIK MALAYSIA

Abstrak Mobile learning membolehkan pengajaran dan pembelajaran berlaku tanpa had lokasi dan masa sejajar dengan arah pembelajaran kendiri dalam kalangan pelajar politeknik. Justeru itu kajian tindakan telah dilaksanakan ke atas 40 orang pelajar semester 5 Diploma Teknologi Maklumat (Pengaturcaraan) di Politeknik Tuanku Syed Sirajuddin yang mengambil kursus Pengaturcaraan Java bagi melihat sejauh manakah minat, sikap serta motivasi pelajar terhadap penggunaan m-learning untuk mempelajari pengatucaraan Java dengan menggunakan aplikasi JAMOL (Java Mobile Learning). Ujian pra dan pasca telah dijalankan untuk membandingkan jumlah markah yang telah diperolehi oleh responden sebelum dan selepas kaedah ini dijalankan. Setelah kedua-dua ujian ini dijalankan, dapatan menunjukkan peningkatan markah sebanyak 28.4% daripada 55.60% dalam ujian pra ke 84% dalam ujian pasca. Selain daripada menjalankan ujian pra dan pasca, pengkaji juga telah menyediakan instrumen pengujian berskala likert yang mengandungi empat konstruk Ujian Ukuran Skala Motivasi Bahan Pengajaran (IMMS) untuk menguji tahap motivasi pelajar semasa menggunakan aplikasi JAMOL. Dapatan menunjukkan 80 respon telah diterima dengan 53.68% daripada respon memilih skala setuju dan 31.27% lagi memilih skala sangat setuju terhadap keberkesanan penggunaan JAMOL. Hanya 1.6% menyatakan sangat tidak setuju dan 13.45% menyatakan tidak setuju. Data yang diperolehi telah membuktikan bahawa penggunaan kaedah m-learning dapat menjadi satu alternatif baru dalam proses pengajaran dan pembelajaran Pengaturcaraan Java. Kata kunci: mobile learning, bahasa pengaturcaraan JAVA.