Bonus Demografi dan Ledakan Migrasi Sosial (original) (raw)

Bonus Demografi DI Indonesia : Suatu Anugerah Atau Petaka

2018

Bonus dianalogikan sebagai keuntungan. Bonus Demografi adalah keuntungan ekonomi yang diperoleh karena banyaknya penduduk usia kerja yang merupakan sumber meningkatnya produktivitas. Bonus demografi hanya terjadi 1 kali dalam sejarah perjalanan penduduk yaitu pada saat rasio ketergantungan dibawah 50/100. Bonus demografi dapat membawa keuntungan (anugerah) tetapi juga dapat membawa bencana ( petaka).

Pemuda dan Bonus Demografi Indonesia

Bonus demografi merupakan isu hangat terkait bidang kependudukan yang patut untuk diperhitungkan. Bagaimanakah kesiapan para pemuda yang nantinya akan menjadi pelaku dari fenomena ini?

Bonus Demografi Indonesia ( "Untung" atau "Rugi")

Abstrak. Transisi demografi di Indonesia pada beberapa dekade terakhir membuka peluang bagi kita untuk menikmati bonus demografi. Bonus demografi merupakan fenomena langka dalam suatu peradaban kependudukan suatu negara di mana, secara kasar, terjadi ledakan jumlah penduduk usia produktif yang dapat menjadi modal dasar dalam pembangunan. Bonus demografi ini tentunya harus mendapat penanganan yang baik dan komprehensif agar tidak menimbulkan bencana di kemudian hari. Karena seperti kita ketahui, ledakan jumlah penduduk akan berimbas pada segala aspek lain dalam berbagai bidang (kependudukan, kesehatan, kesejahteraan, perekonomian, dan lain-lain). Oleh karenanya, penting bagi kita untuk mempersiapkan agar dapat menangkap peluang yang dihantarkan oleh fenomena bonus demografi di kemudian hari, di antaranya melalui sektor pendidikan dan lapangan pekerjaan. Sektor prndidikan berguna untuk menambah kualitas dan keterampilan penduduk agar mereka dapat berkarya dan membantu perekonomian negara serta mampu bersaing secara sehat dengan masyarakat lain, bukan malah menambah beban negara. Sedangkan lapangan pekerjaan menjadi wadah bagi mereka untuk berkarya dan menggerakkan roda perekonomian negara.

Menyongsong Bonus Demografi

STUDI KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP MUHAMAD SAEFUL ANWAR 6111131016 ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Indonesia di gadang-gadang akan mendapatkan bonus demografi yaitu pada rentang tahun 2020-2030 ini di akibatkan oleh jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan sisanya, 30 persen, adalah penduduk yang tidak produktif (di bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun ). Dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara nonproduktif hanya 60 juta. Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosialekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif. Hal ini sejalan dengan laporan PBB, yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan negara Asia lainnya, angka ketergantungan penduduk Indonesia akan terus turun sampai 2020.

Bonus Demografi Modal Membangun Bangsa yang Sehat dan Bermartabat

2011

Transisi demografi pada beberapa dekade terakhir membuka peluang bagi Indonesia untuk menikmati bonus demografi, sekitar tahun 2020-2039, saat penduduk usia produktif berjumlah dua kali lipat dari penduduk non-produktif. P eluang ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya karena hanya akan terjadi satu kali dan itu dapat terjadi apabila penduduk usia produktif benar-benar bisa berkarya dan berkiprah secara produktif . Sehingga dapat dijadikan modal pembangunan bangsa yang sehat dan bermartabat. Persoalan yang terjadi kini adalah, sekitar 60 sampai 70 persen penduduk bekerja , atau jumlahnya sebesar 102,55 juta tahun 2008 terserap di sektor informal dengan upah minimum tanpa jaminan sosial. Lalu para ahli memperkirakan hal tersebut terkait kualitas pendidikan yang relatif r e ndah, di mana 58,36 juta penduduk angkatan kerja hanya berpendidikan SD ke bawah (Kominfo-Newsroom , Mei 2009 ). Kata kunci : Bonus Demografi, Kesehatan

Bonus Demografi Peluang Dan Tantangan Bagi Indonesia

Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 2017

Indonesia gets demographic bonus in 2015-2035. Demographic bonus is when the number of productive population of the age of 15-64 years reaches about 70% or about 180 million people and the rest is about 30% or about 60 million people of unproductive age. The demographic bonus is like a double-edged sword. This demographic bonus becomes a profitable phenomenon on the one hand and on the other hand can be disastrous for a country. Beneficial and potential if a country is able to prepare its young generation with a quality generation and vice versa would be disastrous if the state is unable to prepare its human resources. High quality human resources both in terms of education, health, skills so as to compete in the world of work. This phenomenon is of course interesting to be studied further, especially how the opportunities and challenges for diversity in Indonesia.

Bonus Demografi di Kota Banda Aceh Peluang dan Tantangan Ketenagakerjaan

Kependudukan memiliki peranan tersembunyi dalam meningkatkan perekonomian, yaitu dengan kemunculan bonus demografi. Kota Banda Aceh sudah mulai menjalani era bonus demografi sejak tahun 2010. Sehingga Banda Aceh memiliki pertumbuhan ekonomi yang potensial dalam beberapa tahun ke depan. Namun, bonus demografi tidak dapat menjadi acuan dasar dalam pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan. Untuk mewujudkan implementasi positif dari keuntungan demografi ini, ada beberapa kondisi yang harus terpenuhi, salah satunya terserapnya penduduk golongan muda saat ini dalam pasar kerja. Analisis deskriptif kualitatif merupakan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Bonus demografi akan terjadi dalam rentang tahun 2010-2020 di kota ini dan tingkat persiapan dalam sektor ketenagakerjaan sejauh ini belum optimal. Ini mengancam Banda Aceh tidak dapat merasakan manfaat dari windows of opportunity ini. Sehingga diperlukan adanya kebijakan dan program pemerintah kota dalam mempersiapkan penduduk usia produktif yang dapat menyongsong tantangan ekonomi daerah di masa depan, terutama dengan memperkuat sektor ketenagakerjaan dan kualitas pendidikan.

Remaja Genre: Peluang Menuju Bonus Demografi

2014

Jumlah penduduk remaja di Indonesia yang mencapai hampir 30% dari total penduduk merupakan aset bangsa dalam menghadapi bonus demografi yang mungkin didapatkan oleh bangsa Indonesia pada 1-3 dekade mendatang. Meskipun bonus demografi bagaikan pedang bermata dua karena apabila remaja sebagai calon penduduk usia produktif justru tidak memiliki kemampuan dan keterampilan (skills) yang tidak memadai maka hanya akan menambah beban tanggungan negara saja. Penulisan ini menggunakan kajian yang dilakukan dengan pendekatan studi literatur untuk mengkaji lebih dalam program Generasi Berencana (GenRe) yang diluncurkan oleh BKKBN sebagai salah satu institusi kependudukan yang menangani masalah remaja. Program GenRe bertujuan untuk menjadikan Tegar Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari resiko Triad KRR, menunda usia perkawinan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan suber informasi...