Implementasi Altman Z-Score Untuk Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Privat di Batam (original) (raw)
Abstrak Metode Altman z-score telah banyak digunakan untuk memprediksikan kecenderungan kebangkrutan perusahaan publik baik di dalam maupun luar negeri. Dalam perkembangannya, metode ini telah dimodifikasi sehingga dapat memprediksi kebangkrutan perusahaan privat. Namun karena keterbatasan data, belum ada penelitian di Indonesia yang mengimplementasikan metode Altman untuk perusahaan privat. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode Altman terhadap sebuah perusahaan privat di Batam dan mengevaluasi apakah prediksinya sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Jenis penelitian yang diterapkan adalah studi kasus pada PT XYZ selama tahun 2011 sampai dengan 2013 menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa metode Altman cukup sesuai diterapkan pada perusahaan privat di Batam. Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi dasar bagi penelitian lain yang lebih ekstensif dengan memasukkan objek perusahaan yang lebih luas. Abstract Altman z-score method has been widely used to predict the tendency of bankruptcy of a public company both at home and abroad. In its development, this method has been modified so that it can predict the bankruptcy of private companies. However, due to data limitations, no studies in Indonesia implement the method of Altman for private companies. Therefore, this study aims to implement the method of Altman to a private company in Batam and evaluate whether the predictions correspond with the actual condition of the company. The research type is a case study on PT XYZ during 2011 to 2013 using the techniques of observation, interview, and documentation. Data were analyzed using qualitative descriptive analysis technique. In this study, the authors conclude that Altman method is appropriate to be applied to private companies in Batam. The authors hope that this research could be the basis for another, more extensive research to include more private firms in Indonesia.