Pemanfaatan Potensi Alam Indonesia: Sambiloto (Andrographis Paniculata (original) (raw)
Related papers
Sambiroto (Andrographis paniculata) dan Bioaktivitasnya
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology)
Andrographis paniculata (AP) merupakan spesies dalam famili Acanthaceae yang telah lama digunakan sebagai bahan jamu oleh masyarakat lokal Indonesia. Untuk mengetahuai bioaktivitas AP dilakukan studi literatur atau review artikel ilmiah baik yang terbit secara on-line maupun offline, sehingga diperoleh informasi yang konfrehensip untuk mendukung pemanfaatannya sebagai obat. AP mudah ditemukan di pekarangan sebagai tanaman hias maupun sebagai bahan obat. Sebagai obat tradisional AP digunakan sebagai obat demam, influensa, diabetes mellitus, diuretika, analgesik. Andrographolide merupakan senyawa marker yang digunakan sebagai sediaan atau ramuan yang mengandung AP. Hasil bioessay menunjukkan bahwa Ap memiliki aktivitas sebagai anti mikroba, anti plasmodium, anti kanker, anti diabetes mellitus, anti inflamasi dan hepatoprotektor. Pemanfaatan AP sebagai anti mikroba khususnya Plasmodium perlu dikaji lebih lanjut sehingga dapat digunakan sebagai alternatif obat malaria.
Jurnal Penelitian Tanaman Industri
ABSTRAKTuntutan pengguna untuk mendapatkan produk tanaman herbalorganik mendorong upaya untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia danmenggantikannya dengan pupuk organik dan alam. Penelitian lapanguntuk mendapatkan dosis pupuk organik pada pola tanam sambiloto –jagung telah dilaksanakan di KP Cicurug pada bulan Juni – Desember2006. Ukuran plot 3 m x 4 m dengan jarak tanam 30 cm x 40 cm (1tanaman/lubang tanam), ditanam dengan sistem bedengan. Penelitiandilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak kelompok yangdisusun secara faktorial. Sebagai faktor pertama adalah polatanam, terdiridari : (1) P0 = monokultur; (2) P1 = polatanam dengan jagung, jarak tanamjagung antar baris 150 cm dan dalam baris 20 cm. Sedangkan sebagaifaktor kedua adalah dosis pupuk per hektar, terdiri dari (a) D1 = 10 tonkompos + 300 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio, (b) D2 = 10 ton kompos+ 300 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio + 300 kg zeolit, (c) D3 = 10 tonkompos + 500 kg fosfat alam + 60 kg pupuk bio, (d) D4 = 10...
Syifa'MEDIKA:Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 2018
Malaria adalah penyakit reemerging, yakni penyakit yang menular kembali secara massal yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles (mosquito borne diseases). Penyakit infeksi ini banyak dijumpai di daerah tropis. Di Indonesia, prevalensi malaria tahun 2013 adalah 6,0 persen. Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki berjuta flora dan fauna yang kaya manfaat sehingga penduduk Indonesia cenderung memilih obat tradisional. Dukungan WHO terhadap konsep back to nature dibuktikan dengan adanya rekomendasi untuk menggunakan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit. Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) merupakan salah satu flora dengan potensi antimalaria. Pengolahan sambiloto dapat dilakukan dengan membuat rebusan langsung dari daun sambiloto yaitu daun kering dengan dosis anjuran sebesar 5 gr, yang direbus bersama air dua gelas sampai sisa satu gelas untuk satu hari (diminum 3 x 1/3 gelas). Jika menggunakan daun segar, dosisnya adal...
2014
KEAMANAN SAMBILOTO ( Andrographis paniculata nees ) KERING YANG DIIRADIASI GAMMA BERDASARKAN ASPEK TOKSISITAS AKUTNYA TERHADAP MENCIT GALUR SWISS WEBSTER . Andrographis paniculata Nees (keluarga: Acantheceae ) adalah tanaman obat yang umum dibudidayakan di negara-negara Asia. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi keamanan sambiloto yang diiradiasi terhadap hewan uji dan mendukung aplikasi teknik nuklir untuk pasteurisasi radiasi sambiloto sebagai produk kesehatan tanpa mengubah khasiatnya. Pada uji toksisitas akut ini diamati tentang efek bahan yang diuji terhadap perubahan tingkah laku, abnormalitas fungsi beberapa organ dan perubahan bobot badan hewan uji setiap hari selama 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol sambiloto yang tidak dan yang diiradiasi gamma 7,5 kGy tidak bersifat toksik terhadap hewan uji. Dosis Letal 50 (DL 50 ) ekstrak etanol dari daun sambiloto baik yang tidak diradiasi maupun yang diradiasi 7,5 kGy > 5000 mg/kg BB. Pada dosis terti...
Budidaya Sambiloto DI Antara Tegakan Tanaman Tahunan Pada Wilayah Perkebunan
Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 2013
One of alternatives to extend planted area for creat (Andrographis paniculata Ness) is the cultivation in estate areas. The problems to cultivate the plant in this area are shading and water availability. The objective of the research is to describe and evaluate the cultivation of creat between annual tree crops in the estate area. Lands were cleared and plowed to form plots with 20 m x 1.5 m ridge. The seedlings of creat were transplanted in beded soil at a distance of 40 cm and 40 cm. Plants were harvested before inflorencence. The yiled was 1.650 kg herb and It gave Rp 6182 net income per plot The shading caused by the trees around the plants decreased the content of andrographolide until 50 %.
PENGEMBANGAN POTENSI AGROWISATA DI INDONESIA
ABSTRAK Agrowisata adalah suatu perpaduan antara sector pertanian dan pariwisata yang dikombinasikan secara komperhensif dan menjadi suatu destinasi yang menarik bagi masyarakat. Industri ini merupakan solusi dari permasalahan minimnya pendapatan petani dan juga menjadi salah satu cara untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Dalam mengembangkan potensi agrowisata penting untuk mengetahui factor pendukung dan penghambatnya. factor pendukung yaitu, sumberdaya manusia, promosi, sumberdaya alam dan lingkungan, dukungan sarana dan prasarana, serta kelembagaan. Adapun factor yang mejadi penghambat ialah sarana dan prasarana yang kurang memadai dan social budaya masyarakat di area agrowisata, dalam mengatasi factor penghambat maka diperlukan Tri Mitra dan Tri Karya yang mana ini adalah suatu keterkaitan yang saling melengkapi antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat/petani. Kata Kunci : Pengembangan Agrowisata, Faktor Pendukung, Faktor Penghambat PENDAHULUAN Pariwisata merupakan salah satu penunjang pertumbuhan perekonomian diberbagai negara di seluruh dunia. Indonesia yang merupakan salah satu negara agraris yang dikarunia dengan keindahan tropis juga mulai mentranformasian perekonomiannya dengan mengembangkan potensi pariwisata yang ada. Sektor pariwisata juga merupakan sektor yang berpengaruh dalam peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan yang dapat mengurangi jumlah pengangguran disuatu negara dan mampu meningkatkan produktivitas suatu negara. Secara luas sector pariwisata menyumbang 13,4% Produk Domestik Bruto (PDB) dan mampu menyerap sekitar 22 juta tenaga kerja, sementara itu sector pertanian menyumbang sebesar 15,3% PDB dan menurut data BPS tahun 2010 sektor pertanian meyerap tenaga kerja sebanyak 40 juta tenaga kerja di tahun 2009. Bila dilihat dari nilai absolut Produk domestic bruto PDB maka dapat kita simpulkan menurut data tersebut bahwa petani menerima pendapatan yang memadai dan dapat hidup dengan sejahtera. Namun,
2018
Wood has been widely used as raw material for making products needed by human, such as building, furniture, interior and exterior products. Indonesia has more than 4000 species of woods, but 80% of the woods are categorized as low-durability class, so for these types of wood require preservation to extend its life service. Since chemical preservation methods are not environmentally friendly, a natural method was used in this study. Research on preservation of Ketapang wood (Terminalia catappa) using Sambiloto (Andrographis paniculata) leaf extract for the manufacture of home interior products has been carried out. Ketapang wood was preserved by hot bath at temperature of ± 80 o C using Sambiloto leaf extract with variation of concentration of 10%, 12.5% and 16.67% for immersion time of 1 hour, 2 hours and 3 hours. The retention value of each variation was calculated and compared with the preservative value for the interior product of SNI 03.5010-1.1999 (≥ 8 kg/m 3). The result of the study has been in accordance with SNI, which is 9,6 kg/m 3 , obtained at the concentration of preservative 12.5% for 3 hours immersion time.
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nyamuk Aedes aegypti merupakan serangga vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang berkembang biak pada pemukiman manusia. Penanggulangan dan pencegahannya lebih banyak mengandalkan pada pemutusan rantai penularan melalui pengendalian A.aegypti yang berperan sebagai vektor penular DBD. Penelitian ini bertujuan untuk Perbandingan Air Perasan Daun Sambiloto (Andrographis paniculata nees) Dan Serai (Andropogon nardus) Sebagai Daya Tolak Nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah Eksprimen untuk membandingkan efektitas air perasan tanaman sambiloto (Andrographis paniculata nees) dan serai (Andropogon nardus) sebagai penolak nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini berlokasi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu dan telah dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil jumlah nyamuk yang hinggap pada tangan kanan yang telah diolesi air perasan sambiloto berjumlah 3 ekor nyamuk sedangkan pada tangan kiri yang telah diolesi...