APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA ANALISIS STRUKTUR RANGKA BATANG (original) (raw)

DESAIN DAN ANALISIS KEKUATAN RANGKA TEMPAT SAMPAH DI BALAI LAPAN GARUT MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Jurnal Turbulen, 2019

This study examined the design and analysis of the strength of the trash bin frame using the finite element method. The analysis was carried out using Autodesk Inventor Professional 2017. The frame material used was Aluminum 5052 with ISO 10799-2 (Square) standard with the size of 25 x 25 x 2 mm. Variable load of trash bin was 55 kg, 60 kg, 65 kg, and 70 kg. The simulation results show that a load of a trash bin with the weight of 55 kg, 60 kg, 65 kg, and 70 kg had the safety factor of 2,49, 2,28, 2,11, and 1,96. Homepage-artikel: www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA UNTUK ANALISA STRUKTUR STATIK LINIER DENGAN PROGRAM MSC/NASTRAN

Dalam suatu desain struktur, kekuatan struktur merupakan hal yang paling diperhatikan selain faktor biaya dan estetika. Kekuatan struktur mengacu pada kekuatan bahan saat menerima beban. Analisa kekuatan bahan bertujuan untuk menentukan tegangan ataupun regangan yang terjadi, selanjutnya menentukan ataupun mengevaluasi dimensi konstruksi. Sampai saat ini analisa teganganregangan dilakukan dengan dasar hukum Hooks. Hukum Hooks berlaku untuk bahan yang mengalami deformasi elastik/linier. Dengan analisa menggunakan hukum Hooks, distribusi tegangan yang terjadi tidak dapat ditunjukkan. Sekarang ini telah berkembang metode lain yang dapat digunakan untuk mengetahui distribusi tegangan dan menganalisa kekuatan bahan, yaitu metode elemen hingga.

DESAIN DAN ANALISA IMPACT PADA STRUKTUR BUMPERBELAKANG KENDARAAN SUV DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ABSTRAK Bumper adalah salah satu sruktur yang penting dalam kendaraan berpenumpang, dan didesain untuk menerima beban impact.Bumper merupakan pelindung luar yang dirancang sedemian rupa untuk memungkinkan terjadinya kontak dan mengalami guncangan yang mungkin terjadi tanpa menimbulkan kerusakan serius.Bumper dirancang untuk menyerap energi tabarakan saat terjadi kecelakaan untuk kondisi kecepatan rendah. Untuk pengujian simulasi impact dengan kecepatan rendah berdasarkan standar ECE Regulasi 42,1994. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara bentuk, jenis material, ketebalan struktur. Penelitian ini, mendesain dan menganalisa impact pada struktur bumper belakang kendaraan SUV dengan menggunakan softwareCATIA dan ANSYS LS-DYNA. Parameter perancangan adalah bentuk, material, ketebalan struktur dan kondisi impact. Dalam pemodelan impact, penulis menggunakan longitudinal impact test dengan memberikan beban pendulum berdasarkan ECE R.42. Konsep desain terdiri dari 4 bentuk, 3 material, ketebalan 3 mm, 4 mm, 5 mm dan solusi alternatif dengan menggunakan absorber. Parameter bentuk, konsep desain yang aman adalah desain 4 karena memiliki tegangan paling rendah yaitu 328,25 MPa, parameter bahan/material adalah 2 AL 2219-T31 sebesar 191,35 MPa , parameter ketebalan adalah 4 mm dengan respon tegangan von misses sebesar 138,632 MPa karena relatif ringan dan parameter absorber dengan menggunakan karet. respon tegangan Von Misses 196,39 Mpa. Untuk pembebanan energi dua kali maka hasilnya dari desain struktur bumper belakang masih aman. Kata kunci: Bumper belakang, ECE R.42, longitudinal impact test PENDAHULUAN Tujuan Mendesain dan menganalisa pemodelan uji impact bumper belakang kendaraan SUV dengan beberapa model dalam literatur yang membahas rear impact testberdasarkan standar ECE R. 42,sehingga dapat diketahui stress, displacement dan kecepatan dari strukturbumper belakang terhadap beban impact. Pembatasan Masalah: 1. Desain dan analisa struktur bumper belakang dilakukan dengan menggunakan software CATIA dan ANSYS/ LS DYNA. 2. Menganalisa struktur bumper belakang dengan memberikan pembebanan pendulum sesuai ECE R.42 yaitu Longitudinal Impact Test. 3. Analisa struktur bumper belakang hanya pada kecepatan rendah atau kondisi parkir. 4. Menganalisa struktur bumper belakang dari segi konstruksinya dengan mengabaikan efek aerodinamika dan termodinamika. 5. Tegangan sisa pada kampuh las di percabangan diabaikan. 6. Parameter desain dan analisa yaitu bentuk, material, ketebalan struktur dan kondisi impact. DASAR TEORI ECE. R.42 ECE (Economic Commission for Europe) Regulation 42 adalah peraturan tentang alat pelindung kendaraan untuk body depan dan belakang (bumper). Peraturan ini berlaku untuk perilaku bagian-bagian tertentu dari struktur depan dan belakang mobil penumpang ketika terlibat dalam benturan pada kecepatan rendah dan dirancang sedemikian rupa untuk memungkinkan kontak serta terjadi guncangan kecil tanpa menimbulkan kerusakan serius Pendulum atau impactor (striker) tersebut harus konstruksi kaku, kontur impact baja keras. Uji tumbukan memanjang (Longitudinal impact test) terdiri dari dua impact pada permukaan depan (bumper depan) dan dua impact pada permukaan belakang kendaraan (bumper belakang). Pada setiap impact pertama kendaraan dikondisikan dibawah tanpa muatan, dan uji yang kedua kendaraan dalam kondisi dengan muatan.Untuk impact pertama lokasi pendulum bebas dan kendaraan harus sejajar terhadap sudut sentuh pendulum, tetapi untuk impact kedua pendulum harus berada pada jarak paling tidak 300 mm dari yang pertama, kendaraan dikenai impact sebesar (4±0.25) km/jam [5].

PERSPEKTIF PENGARUH ELEMEN STRUKTUR GEDUNG TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

Seminar Nasional Kebijakan dan Strategi dalam Pemb. Inf. Pengemb. Wilayah Berbasis Greeen Tech, FT Unissula, 2012

Hingga saat ini masih sering ditemui penurunan laik fungsi bangunan akibat berkurangnya kualitas struktur, biaya perawatan maupun, perubahan fungsi. Pada bangunan rumah sakit, monitoring penurunan laik fungsi struktur perlu diperketat mengingat fungsi bangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu didalam pengelolaan kebersihan rumah sakit harus terdapat unsur penunjang umum yaitu bagian sanitasi yang berupaya menciptakan suasana “clean and green” dan melakukan kontrol terhadap sistem sanitasi serta pengolahan air limbah. Paper ini menguraikan hasil investigasi kondisi struktur rumah sakit eksisting yang bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kondisi lingkungan. Pengamatan secara visual maupun data-data gedung dilakukan pada daerah yang langsung berhubungan dengan sistim pengelolaan lingkungan rumah sakit. Hasil investigasi menunjukkan bahwa penurunan kualitas struktur secara umum berpengaruh terhadap kualitas dan sistim pengelolaan lingkungan.

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG TUNGGAL DENGAN METODE ANALITIS DAN METODE ELEMEN HINGGA

Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan, menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya. Istilah Pondasi merupakan elemen bangunan yang berfungsi untuk menyalurkan semua beban yang bekerja pada struktur tersebut kedalam tanah, sampai kedalaman tertentu yaitu sampai lapisan tanah keras. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi serta membandingkan kapasitas daya dukung aksial dan lateral pondasi tiang tunggal secara analitis dan numeris. Secara analitis dilakukan dengan menghitung kapasitas daya dukung berdasarkan data-data dari lapangan yang didapat yaitu SPT, Kalendering. Numeris yaitu menghitung dengan menggunakan metode elemen hingga menggunakan program. Hasil studi ini berdasarkan metode analitis diperoleh kapasitas daya dukung aksial ultimit tiang (Qu) untuk data SPT adalah 281,18 Ton, untuk data kalendering dengan beberapa formula yaitu formula Danish diperoleh kapasitas daya dukung ultimit (Qu) = 492,469 Ton, formula Engineering News Recordv (ENR) = 333,656 Ton, formula WIKA = 356,005 Ton, metode elemen hingga diperoleh kapasitas daya dukung ultimit tiang pancang (Qu) = 449,776 Ton. Hasil kapasitas daya dukung lateral ultimit tiang (Hu) berdasarkan metode analitis adalah 15,723 Ton, dan berdasarkan metode elemen hingga diperoleh 57,978 Ton.

DESAIN, PEMILIHAN MATERIAL, DAN FAKTOR KEAMANAN STASIUN PENGISIAN GAWAI MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Jurnal Teknologi, 2019

Penggunaan gawai di lingkungan kerja saat ini sudah menjadi kebutuhan umum. Gawai menjadi salah satu produk teknologi yang sangat penting dalam menunjang produktifitas kerja dan memudahkan komunikasi antar pegawai. Kondisi ini menyebabkan stasiun pengisian gawai menjadi media yang sangat penting untuk menjaga konektivitas antar pegawai. Penelitian ini bertujuan mendesain stasiun pengisian gawai menggunakan material Polikarbonat dan HDPE. Pemilihan kedua material tersebut didasarkan pertimbangan sifat isolator listrik yang tak dimiliki oleh material logam. Hal ini sangat penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan dalam penggunaannya. Analisis elemen hingga dilakukan menggunakan software Autodesk Inventor Professional 2017. Variasi beban yang digunakan adalah 4 kg, 5 kg, dan 6 kg. Hasil simulasi menunjukkan material HDPE dengan variasi beban 4 kg, 5 kg, dan 6 kg memiliki faktor keamanan berturut-turut sebesar 2,65, 2,12, dan 1,77. Faktor keamanan menggunakan material Polikarbonat dengan variasi beban 4 kg, 5 kg, dan 6 kg berturut-turut sebesar 7,77, 6,22, dan 5,18.

METODE ELEMEN HINGGA DENGAN PROGRAM MATLAB DAN APLIKASI SAP 2000 UNTUK ANALISIS STRUKTUR CANGKANG

Finite element method is a popular numerical method in solving of continuum mechanics problem, the relation of strain -strain, internal force and displacement at sewer structures which linear and non linear. Usage the finite element method because formulation simplicity and advances of computerization technology. In this study, evaluated shell sewer structures analysis with formulation of Finite element made in program MATLAB and the application of Software SAP 2000. At program MATLAB, formulation of behavior of shell with idealisation of approach of thin plate as a form of superposition behavior of bending moment and membrane and contribution of shear force. Relates To stiffnees Matrix for formulation of isoparametrik element with numerical integration Gauss -Legendre. For the application of Software SAP 2000 applied by element of thin shell. Result of analysis for using maximum deflection is program MATLAB with level of error of 5,25% by 16 element, and Software SAP 2000 with level of error of 0,52% by 36 element.

ANALISA PERHITUNGAN KONSTRUKSI BETON BERTULANG BERDASARKAN METODE KEKUATAN BATAS

Peraturan dan standar persyaratan struktur bangunan pada hakekatnya ditujukan untuk kesejahteraan umat manusia, untuk mencegah korban manusia. Oleh karena itu, peraturan struktur bangunan harus menetapkan syarat minimum yang berhubungan dengan segi keamanan. Dengan demikian perlu disadari bahwa suatu peraturan bangunan bukanlah hanya diperlukan sebagai petunjuk praktis yang disarankan untuk dilaksanakan, bukan hanya merupakan buku pegangan pelaksanaan, bukan pula dimaksudkan untuk menggantikan pengetahuan, pertimbangan teknik, serta pengalaman-pengalaman di masa lalu. Suatu peraturan bangunan tidak membebaskan tanggung jawab pihak perencana untuk menghasilkan struktur bangunan yang ekonomis dan yang lebih penting, adalah keamanan. Di Indonesia, peraturan atau pedoman standar yang mengatur perencanaan dan pelaksanaan bangunan beton bertulang telah beberapa kali mengalami perubahan dan pembaharuan, sejak Peraturan Beton Indonesia 1995 (PBI 1955) kemudian PBI 1971, kemudian Standar Tata Cara Penghitungan Struktur Beton SK SNI T-15-1991-03, dan diperbaharui dengan Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK-SNI-03-2487-2002. Pembaharuan tersebut tiada lain ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam upaya mengimbangi pesatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang berhubungan dengan beton ataupun beton bertulang. PBI 1955 merupakan terjemahan dari GBVI (Gewapend Beton Voorschriften in Indonesia) 1935, yang merupakan suatu peraturan produk pemerintah penjajah Belanda di Universitas Sumatera Utara