UPAYA MEMPERTAHANKAN BERSIHAN JALAN NAPAS PADA ANAK DENGAN TUBERKULOSIS PARU (original) (raw)

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA PENDERITA ANAK YANG PERNAH BEROBAT

Background:Tuberculosis (TB) is a public health problem that very serious and must be a concern of all public element in the world. The disease is presumably a number one killer disease among many other infectious diseases. Objective: This study aims to know the determinants factors of prevalance pulmonary tuberculosis in childern patients who had medical treatment in RSUD W.Z. Yohannes -Kupang and analize the determine of factors. Methods: The study was observational with cross sectional analytic study. The research was conducted at the RSUD W.Z. Yohannes -Kupang started from August to November 2012. The sample in this study 50 people taken by purposive sampling from population of 179 people. Computerized data were analyzed using logistik regression test. Results: The results showed, anthropometric factors, behavior, lifestyle of parents, the home environment, nutritional status, and immune status significantly determine of the prevalence of pulmonary TB treatment at Children's ever take medicine in RSUD W.Z. Yohannes -Kupang. Factor of socio-economic conditions of the family did not significantly affect the prevalence of pulmonary TB treated at Children's Hospital ever WZ Yohannes -Kupang. The influence of each individual factor can be seen from the r square index are anthropometric factor 0,180 (18,0%), the behavior 0,395 (39,5%), the parental lifestyles 0,331 (33,1%), home environment 0,754 (75,4%), nutritional status 0,478 (47,8%), BCG of immune system 0,173 (17,3%), and the socio-economic condition 0,039 (3,9%). So, the most determine variable is home environment in amount of 75,4 %.

KEPATUHAN PENDERITA TUBERCULOSIS PARU DALAM MENJALANI PENGOBATAN

Ainun Fadhila, 2019

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh Mycrobacterium Tuberculosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penderita TB paru dalam menjalani pengobatan di Wilayah Kerja PuskesmasRao Kabupaten Pasaman Tahun 2018. Metode penelitian menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan desain pendekatan Cross Sectional, Penelitian dimulai pada bulan Maret- Juli 2018 di wilayah kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 109 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 respondendengan tehnik Proporsional Random Sampling,kemudian data diolah menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuandiperoleh nilai p 0,002 (p < 0,05), peran petugas kesehatan diperoleh nilai p 0,469 (p > 0,05),dukungan keluarga diperoleh nilai p 0,021 (p < 0,05), peran PMO diperoleh nilai p 0,002 (p < 0,05). Saran dari penelitian ini tertuju kepada pihak puskesmas, agar lebih mendukung,mengingatkan dan memberikan pengetahuan tentang manfaat dari kepatuhan mengkonsumsi OAT kepada seluruh penderita TB yang tercatat berobat di Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman.

" TUBERKULOSIS PARU " 1. Pengertian

Tuberkolosis adalah infeksi penyakit menular yan disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, suatu basil aerobik tahan asam yang ditularkan melalui udara (airborne). Pada hampir semua kasus infeksi tuberculosis didapatkan melalui inhalasi partikel kuman yang kecil (sekitar 1-5 mm). 2. Etiologi Penyebab dari penyakit tuberculosis paru adalah kuman (bakteri) yang hanya dapat dilihat dengan miroskop, yaitu mycobacterium tuberculosis. Microbakteri adalah bakteri aerob, berbentuk batu yang membentuk spora. 3. Patofisiologi Penyebab tuberculosis paru terjadi karena kuman dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi yang buruk dan kelembaman. Dalam suasana lembab dan gelap kuman dapat tahan berhari-hari sampai berbulan-bulan. BCG partikel infeksi ini terhisap oleh orang sehat, maka akan menempel pada jalan nafas atau paru-paru. Kuman akan dihadapi pertama kali oleh neutrofil, kemudian baru oleh makrofag. Kebanyakan partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh makrofag kewar dari cabang trakea bronchial bersama gerakan silia dalam sekretnya.

RESUME KEPERAWATAN PADA AN. R DENGAN TUBERKULOSIS PARU DI POLIKLINIK ANAK RSUD CIAWI BOGOR 18 NOVEMBER 2014 Untuk memenuhi tugas PBK Keperawatan Anak II RSUD Ciawi

dan rahmat-Nya penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul "Resume Keperawatan pada An. R dengan Tuberkulosis Paru di Poliklinik RSUD Ciawi Bogor" ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah Keperawatan Anak II di Jurusan Keperawatan Bogor. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dwi Susilowati, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini. 2. Ibu Ayi Selfiyentinur, AMK selaku pembimbing ruangan yang telah berbagi waktu untuk memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini. 3. Kedua orang tua kami yang senantiasa mencurahkan dukungan materil maupun non-materil. 4. Rekan-rekan dan semua pihak yag telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

ASUHAN KEPERAWATAN TUBERKULOSIS (TB) PARU

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tanhan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Ada beberapa mikrobakteria patogen , tettapi hanya strain bovin dan human yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 sampai 4 μm, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah (Maryunani anik. 2010) Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tanhan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Ada beberapa mikrobakteria patogen , tettapi hanya strain bovin dan human yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 sampai 4 μm, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah (Sylvia A. Price & Wilson,2006) Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru yangdisebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis (Somantri, 2008) B. ETIOLOGI Penyebabnya adalah kuman microorganisme yaitu basil mycobacterium tuberculosis tipe humanus dengan ukuran panjang 1 – 4 um dan tebal 1,3 – 0,6 um, termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta tahan asam atau basil tahan asam dan lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisik karena sebagian besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). lainnya, sehingga bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis. Tuberculosis ini ditularkan dari orang ke orang oleh trasmisi melalui udara. Individu yang terinfeksi, melalui bicara, batuk, bersin, tertawa atau bernyanyi, melepaskan droplet besar (lebih besar dari 100 u) dan kecil (1 sampai 5u). droplet yang besar menetap, sementara droplet kecil tertahan di udara dan terhirup oleh individu yang rentan. C. MANIFESTASI KLINIS 1. Gejala Umum · Batuk terus menerus dan berdahak 3 (tiga) minggu atau lebih. Merupakan proses infeksi yang dilakukan Mycobacterium Tuberkulosis yang menyebabkan lesi pada jaringan parenkim paru. 2. Gejala lain yang sering dijumpai a. Dahak bercampur darah Darah berasal dari perdarahan dari saluran napas bawah, sedangkan dahak adalah hasil dari membran submukosa yang terus memproduksi sputum untuk berusaha mengeluarkan benda saing. b. Batuk darah Terjadi akibat perdarahan dari saluran napas bawah, akibat iritasi karena proses batuk dan infeksi Mycobacterium Tuberkulosis.

PENGARUH AROMA TERAPI DAUN MINT DENGAN INHALASI SEDERHANA TERHADAP PENURUNAN SESAK NAFAS PADA PASIEN TUBERCULOSIS PARU

Sesak nafas pada tuberculosis paru akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru-paru. Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas. Oleh karena itu ditemukan cara untuk mengurangi sesak nafas, salah satunya dengan aroma terapi daun mint dengan inhalasi sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aroma terapi daun mint dengan inhalasi sederhana terhadap penurunan sesak nafas pada pasien tuberculosis paru di Puskesmas Sooko-Mojokerto.