Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Gangguan Delirium (original) (raw)

Asuhan Keperawatan Lansia dengan Demensia: Studi Kasus

JURNAL KEPERAWATAN CIKINI

Penelitian ini memberikan perhatian yang cukup serius terhadap asuhan keperawatan gerontik pada pasien demensia, menurut Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Kalimantan Barat 49.181 jiwa lansia dengan rentang umur 60-75 tahun berada di kota pontianak dengan ketergantungan ringan 18,49% dan ketergantungan berat 1,41% serta data penderita demensia di Pusat Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Dharma Pontianak tahun 2021 berjumlah 9 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan gerontik pada lansia dengan demensia di Pusat Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Dharma Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan desain studi kasus. Dengan desain penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian observasional deskriptif satu variabel. Hasilnya menunjukan 2 lansia dengan demensia mengalami adanya perubahan fisik, mental, psikososial, dan spritual yang mengakibatkan adanya dampak kemunduran dalam kemampuan berbahasa, belaja...

Asuhan Keperawatan Lansia

Dalam Lokakarya Nasional Keperawatan di Jakarta (1983) telah disepakati bahwa keperawatan adalah "suatu bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang didasarkan pada pencapaian kebutuhan dasar manusia". Dalam hal ini asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien bersifat komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat, baik dalam kondisi sehat dan sakit yang mencakup seluruh kehidupan manusia. Sedangkan asuhan yang diberikan berupa bantuian-bantuan kepada pasien karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemampuan dan atau kemauan dalam melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.

Asuhan Keperawatan Pada Lansia Diabetes Mellitus dengan Ketidakstabilan Kadar Glukosa

2022

The prevalence of diabetes mellitus in Indonesia is 10.3 million and will increase in 2045 by 16.7 million (IDF, 2020). This professional scientific paper aims to provide gerontic nursing care to Mr. S with diabetes mellitus through the application of red betel leaf decoction to reduce blood sugar levels in the Work Area of the Sekupang Health Center. The method used in this Professional Scientific Writing is a case study. The results of the study obtained that the client said that he often urinated in the morning, afternoon, and evening, the client felt thirsty and easily hungry with the main nursing diagnosis, namely Glucose Level Instability. The intervention and implementation given was in the form of red betel leaf decoction therapy for 7 days. The results of the final evaluation of nursing care for Mr. S with Diabetes Mellitus that was obtained after the implementation of nursing was Glucose Level Instability improved, the client was able to control diet sugar, blood sugar decreased by 108 mg/dL. Through this Red Betel Leaf Decoction therapy, it is hoped that people with Diabetes Mellitus can be one of the appropriate non-pharmacological therapies to help lower blood sugar levels in the elderly.

Sistem Pakar Delirium Pasien COVID-19 Pada Lansia Menggunakan Metode Certainty Factor dan Forward Chaining

JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA

In this study, it is related to an expert system for detecting delirium in COVID-19 patients which has never been done in Indonesia in previous studies, related to the method used by researchers to compare 2 hybrid methods, namely the Certanty Factor method with the Forward Chaining method compared to the Bayes method and Forward Chaining . From the results of the comparison, a higher confidence value is obtained, namely the certainty factor and forward chaining as a method in making an expert system application for detecting delirium in elderly COVOD-19 patients. From the results of the application test, which is compared with the calculation results, it is known that from the 20 patient samples, 70% of the samples stated Possibility and 30% stated Most Likely from the diagnosed disease. The certainty factor technique is applied to calculate the certainty value of a fact or rule and the forward chain method is used to draw conclusions that will help diagnose a disease.

Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn.A Dengan Masalah Halusinasi Pendengaran

Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau masyarakat (UU Kesehatan Jiwa, 2014). Gangguan jiwa yaitu suatu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia (Keliat, 2014). Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang memengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk berpikir, berkomunikasi, menerima, menginterpretasikan realitas, merasakan dan menunjukkan emosi. Menambahkan definisi skizofrenia yaitu penyakit kronis, parah, dan melumpuhkan, gangguan otak yang ditandai dengan pikiran kacau, waham, halusinasi, dan perilaku aneh (Pardede, Keliat, & Yulia, 2015). Skizofrenia menimbulkan distorsi pikiran, distorsi persepsi, emosi, dan tingkah laku sehingga pasien dengan skizofrenia memiliki risiko lebih tinggi berperilaku agresif di mana perubahan perilaku secara dramatis terjadi dalam beberapa hari atau minggu. Hal inilah yang membuat perlu bantuan keluarga untuk merawat dan memberikan perhatian khusus pada pasien skizofrenia (Pardede & Siregar, 2016). Fenomena gangguan jiwa pada saat

Studi Explorasi Pengalaman Perawat dalam Pengkajian Delirium

Jurnal Perawat Indonesia, 2019

Delirium di tandai dengan perubahan status mental, tingkat kesadaran serta perhatian yang akut dan fluktuatif yang sering di jumpai pada pasien di ruang intensive care unit (ICU). Delirium dapat menyebabkan meningkatnya length of stay (LOS), meningkatkan biaya perawatan,kematian, delirium menetap serta lamanya pemulihan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengexplorasi pengalaman perawat rumah sakit dalam mengkaji pasien delirium di ruang ICU.Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif. Pengumpulan data dengan indepth interview dengan panduan semi terstruktur. Hasil wawancara pada informan di dapatkan informasi bahwa pengetahuan perawat tentang delirium ini masih kurang, sehingga perawat belum pernah melakukan pengkajian delirium, perawat sebatas mengkaji tingkat kesadaran menggunakan glascow coma scale (GCS), dalam re evaluasi delirium sebatas mengikuti advis medis, dari rumah sakit belum ada kebijakan dalam pengkajian delirium. Dari informasi ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti untuk di adakanya peningkatan pengetahuan perawat mengenai delirium serta di adakanya alat/tool pengkajian delirium yang tepat, mudah untuk ruang ICU.