DINAMIKA ABAD KE-20 (original) (raw)
Related papers
WACANA KEMADJOEAN DI KELOMPOK ETNIS SUNDA AWAL ABAD 20
Kemadjoean (progress) was a key term for all social movement in the early 20th century Dutch East Indies. This article argued that the discourse of progress has no single meaning throughout the Dutch East Indies, but instead, it was practiced differently by people from different cultural communities. This article focuses on how the discourse of progress was negotiated by the Sundanese ethnic group. Using Foucauldian discourse analysis on the texts of Papaes Nonoman Newspaper (1914-1917), this studi found that, besides being interpreted as “an attempt to become Dutch”, the notion of progress was understood by the Sundanese specifically as a way to liberate Sundanese culture from the domination of Javanese culture.
Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik merupakan dua elemen penting dalam tata kelola pemerintahan, menuju terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas dan prima serta tata pemerintahan yang baik (good governance). Reformasi birokrasi aparatur negara diharapkan berujung pada pelayanan pemerintahan, dan pemberantasan korupsi.
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) (Smeltzer & Bare, 2001) Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat (biasanya berlangsung beberapa tahun) (Price & Wilson, 2005). Gagal ginjal kronis adalah kondisi penyakit pada ginjal yang persisten (keberlangsungan lebih dari 3 bulan dengan kerusakan ginjal dan kerusakan glomerulus filtration rate (GFR) dengan angka GFR <60ml/menit/1.73m2 (MC Cllelan (2006). Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan ireversible dan sudah berlangsung lama, sehingga mengakibatkan gangguan yang persisten dan mengganggu berbagai sistem tubuh. 2. Etiologi Gagal ginjal kronis sering kali menjadi penyakit komplikasi dari penyakit lainnya, sehingga merupakan penyakit sekunder (secondary illnes). Penyebab yang sering adalah diabetes mellitus dan hipertensi. Selain itu ada penyebab lainnya dari gagal ginjal kronis menurut (Prabowo,Eko.2014) diantaranya: a. Penyakit dari ginjal : 1) Penyakit pada saringan (glomerulus) : glomerulonefritis. 2) Infeksi kronis : pyelonefritis, ureteritis. 3) Batu ginjal : nefrolitiasis. 4) Kista di ginjal : polcystis kidney. 5) Trauma langsung pada ginjal. 6) Keganasan pada ginjal. 7) Sumbatan: batu, tumor, penyempitan/striktur b. Penyakit umum di luar ginjal: 1) Penyakit sistemik : diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi 2) Dyslipidemia 3) SLE (Systemic Lupus Erythematosus) 4) Infeksi di badan : TBC paru, sifilis, malaria, hepatitis 5) Preeklampsia 6) Obat-obatan 7) Kehilangan banyak cairan yang mendadak (luka bakar) 3. Klasifikasi Klasifikasi gagal ginjal kronis berdasarkan derajat (stage) LFG (Laju Filtration Glomerulus) dimana nilai normalnya adalah 125 ml/min/1,73m 2 dengan rumus Kockroft-Gault sebagai berikut : Derajat Penjelasan LFG (ml/mn/1.73m 2) 1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau ↑ ≥ 90 2 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ atau ringan 60-89 3 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ atau sedang 30-59 4 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ atau berat 15-29 5 Gagal ginjal < 15 atau dialisis Sumber : Sudoyo,2006 Buku Ajar Ilmu penyakit Dalam. Jakarta : FKUI 4. Manifestasi Klinis Manifestasi klinik antara lain (Long, 1996 : 369): a. Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan berkurang, mudah tersinggung, depresi. b. Gejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal atau sesak nafas baik waktui ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah. Manifestasi klinik menurut (Smeltzer, 2001 : 1449) antara lain : hipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem reninangiotensin-aldosteron), gagal jantung kongestif dan udem pulmoner (akibat cairan berlebihan) dan perikarditis (akibat iriotasi pada lapisan
BERBAGAI ALIRAN LINGUISTIK ABAD XX
Pada abad ke XIX, kajian kebahasaan yang ada fokus kajiannya hanya pada pengelompokkan bahasa-bahasa saja, sementara memasuki abad ke XX, telaah kajian linguistik memfokuskan pada struktur atau substansi bahasa. Oleh sebab itu studi kebahasaan abad ke XX disebut juga aliran strukturalisme. Tokoh yang paling berjasa dalam memperkenalkan linguistik strukturalis atau linguistik modern adalah Ferdinand de Saussure, yang mendeskripsikan konsep dan pandangan baru dalam kajian kebahasaan melalui bukunya, Course de Linguistique Generale. Buku itu mampu mengubah jalannya studi bahasa dari perbandingan kesejarahan ke linguistik struktural, biar pun hanya menampilkan kompilasi catatan-catatan perkuliahan yang dikumpulkan murid-muridnya di Universitas Swiss.