Analisis Spasial Pengembangan Daya Dukung Wilayah Usaha Peternakan Sapipotonguntuk Mendukung Ketahanan Pangan (original) (raw)
Related papers
Analisis Daya Dukung Wilayah Pengembangan Sapi Potong di Kabupaten Gunungkidul
2018
Penelitian ini telah dilaksanakan di Kabupaten Gunung Kidul pada bulan Februari hingga Maret Tahun 2018. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui potensi daya dukung pengembangan sapi potong berdasarkan pewilayahan dan daya dukung hijauan pakan di Kabupaten Gunung Kidul, Metode analisis yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, dimana pemilihan lokasi penelitian dilakukan menurut metode purposive sampling, dengan pertimbangan wilayah ini merupakan wilayah dengan jumlah populasi sapi potong terbesar di Provinsi DIY. Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder. Data sekunder terkait dengan topik penelitian bersumber dari: a) BPS Kabupaten Gunung Kidul, b) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul, c) bahan bacaan dan hasil penelitian yang di terbitkan oleh lembaga resmi. Data kemudian diolah dan dianalisis melalui perhitungan Location Quotient (LQ), dan Indeks Daya Dukung lahan (IDD). Kabupaten Gunung Kidul ini memiliki luas sebesar 1.485,36 km 2 , terse...
Analisis Spasial Daya Dukung Dan Daya Tampung Pangan Kota Depok
Mimbar agribisnis, 2023
ABSTRAK Daya dukung dan daya tampung adalah kondisi lingkungan agar tetap bisa memberikan dukungan untuk aktivitas atau kegiatan penduduk yang hidup di dalamnya. Pembangunan perkotaan yang kurang terencana dan tidak memperhatikan keberlanjutan lingkungan menjadi faktor pendorong terjadinya degradasi lingkungan. Oleh karena itu perlu berbagai upaya peningkatan dalam pemenuhan terhadap ketersediaan pangan di wilayah perkotaan khususnya Kota Depok sebagai sumber kehidupan alternatif. Kota Depok berada pada posisi geografis yang sangat strategis termasuk ke dalam kawasan metropolitan Jabodetabekpunjur. Daya dukung dan daya tampung pangan di Kota Depok dapat menjadi salah satu rencana alternatif dari keberlanjutan kehidupan.
JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL, 2018
Perkembangan ternak sapi potong berkorelasi positif dengan ketersediaan hijauan sebagai sumber pakan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi wilayah dan daya dukung lahan dalam menunjang ketersediaan pakan ternak bagi pengembangan sapi potong yang dipelihara oleh penduduk lokal setempat di kampung Sakabu Distrik Salawati Kabupaten Raja Ampat. Penelitian menggunakan metode survei dengan cara pengamatan langsung di lapangan. Peubah yang diamati meliputi: iklim, jenis tanah dan topografi, luas lahan, sistem penggunaan lahan, dan daya dukung lahan (kapasitas tampung), serta populasi sapi potong yang dipelihara. Hasil penelitian menunjukkan potensi maksimum sumber daya lahan sebesar 6237,703 ST dan jumlah populasi yang ada sebanyak 35,2 ST. Berdasarkan hasil analisis potensi wilayah dan daya dukung lahan bagi penyediaan sumber pakan ternak maka jumlah sapi potong yang masih dapat dikembangkan di kampung Sakabu sebesar 6202,50 ST.
Pendampingan Pengembangan Kapasitas Usaha Berbasis Klaster Peternak Sapi Kabupaten Magetan
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2019
Kegiatan pendampingan pengembangan kapasitas usaha klaster peternak sapi kabupaten Magetan adalah kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian UNISKA Kediri untuk mengawal dan mengontrol program peningkatan kapasitas usaha bagi para peternak di kabupaten Magetan. Pendampingan ini dilaksanakan agar program dapat berjalan sesuai alur yang direncanakan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan pendampingan dimulai dari survey untuk mengetahui kondisi awal peternakan di kabupaten Magetan yang dilaksanakan mulai tanggal 20 November 2018. Berdasarkan data hasil survey, dirumuskan 4 materi pelatihan yaitu: “Pentingnya Berkelompok Dalam Usaha Peternakan” disampaikan dalam pelatihan pertama pada tanggal 18 Desember 2018; “Jago Bikin Pakan, Panduan Praktis Pembuatan Pakan Ternak Alternatif Untuk Ruminansia” disampaikan pada pelatihan kedua pada tanggal 8 Januari 2019; “Reproduksi dan Kesehatan Ternak” disampaikan pada pelatihan ketiga pada tanggal 15 Januari 2019; dan “Ola...
Analisis Indikator Ketahanan Pangan Kota Probolinggo: Pendekatan Spasial
Agricultural Socio-Economics Journal, 2016
Kerawanan pangan wilayah disebabkan oleh banyak faktor yaitu produksi pangan wilayah yang tidak mencukupi, akses untuk mendapatkan pangan kurang serta kemampuan penyerapan pangan masing-masing individu berbeda. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan indikator yang menyebabkan kerawanan pangan wilayah secara spasial guna pengambilan keputusan intervensi bagi pengambil kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Probolinggo secara umum memiliki ketahanan pangan yang tinggi. Aspek ketersediaan, akses dan penyerapan pangan menunjukan bahwa tidak ada satupun desa yang berada pada prioritas 1 (kondisi sangat rawan pangan). Hanya pada aspek ketersediaan pangan masih terdapat 2 (dua) desa dalam kondisi rawan dan 5 (lima) desa dalam kondisi agak rawan. Pada akses pangan terdapat 1 (satu) desa dalam kondisi agak rawan. Sedangkan pada aspek penyerapan pangan tidak ada satupun desa yang dalam kondisi rawan.
Sustainable Competitive Advantage, 2014
Beef cattle farming have become a priority commodity of Local Government Unit (LGU) of Banjarnegara in alleviating poverty and developing rural economy. Management of beef cattle cannot be separated from the availability of production inputs, especially feed, human resources, and other infrastructures. Agro ecology zone provide production inputs that vary in quality and quantity. This study aims to analyze the economic performance of beef cattle farming at different level of agro ecology zone in Banjarnegara. The study involved 215 respondents from 3 different agro ecology zone (low land, medium and high land) explains that there is significant difference in income at different agro ecology zone (P <0.05). Income of fattening type of beef cattle farmers in high land (>1000 m) showed a relatively higher than other regions. Economic development in the high land region in Banjarnegara can be improved by introducing beef cattle agribusiness.
2019
Beef management is currently directed to be based on agribusiness. Agribusiness has 4 subsystems that must be managed by farmers, namely the upstream subsystem, primary agriculture (cultivation), downstream, and supporting system. The aims of this study was to determine the agribusiness subsystems that were considered weak in Argosadono Gapoktan which was already based on animal husbandry agribusiness. Furthermore, to explore the ability of farmers to strengthen the agribusiness subsystem through counseling. The study was conducted in Ngampel Village, Papar District, Kediri Regency, East Java, Indonesia. The research approach used quantitative descriptive with Gapoktan Argosadono breeders object by involving their management as informants in this study. Sampling technique using purposive sampling with criteria for groups of livestock who joined the Gapoktan was an active group and recommended by the chairman of Gapoktan, has a complete core management, and has good communication ski...
Analisis Pengembangan Wilayah Peternakan Sapi Potong DI Kabupaten Subang
Jurnal Ilmiah Ilmu dan Teknologi Rekayasa, 2020
This research aims to analyze the development potential of the regions of beef cattle and the factors that influence the development of beef cattle in the Regency of Subang. Research carried out by analyzing the primary data from a breeder and secondary data are sourced from the Department of animal husbandry and animal health District of Subang, food security and animal husbandry Office of West Java province and the Central Bureau of statistics the Regency of Subang. The data are analyzed in a descriptive and statistical. Analysis of the potential of the region using the parameters of location quotient (LQ) and factors development of beef cattle were analyzed by linear regression model, with multiple dependent factor (Y) beef cattle Population and the independent variable (X) from the a row is beef cattle population total population of Subang, County, and sales of beef cattle out of the Kabupaten Subang. Keywords: Potential, Region, Beef Cattle
Potensi Komoditas Ternak Sapi Potong Dan Daya Dukung Limbah Tanaman Padi DI Kabupaten Sukoharjo
2017
The aim of research were to determine 1) the main source of development of Cattle raising in Sukoharjo Regency, 2) to analyse population structure of beef cattle in Sukoharjo Regency, and 3) to analyse paddy straw as animal feed sources in Sukoharjo Regency. Method wereuse in this research was a survey method. Data analysis such as follows potential development beef cattle in Sukoharjo Regency, and cattle population structure in animal unit (AU). Secondary data were collected from official of agriculture Sukoharjo Regency, National Statistical Board, and Board of National Land, and analyse in accordance with descriptive analysis. Cattle density appertain rare with score 33,43 and 2) density of exertion farmer appertain dense with score 40,85, and 3) density of region appertain average with score 0,35. Maximum potential of land resources is 42.297,3animal unit (AU), capacity increased cattle population based on land resources is 23.230,05 animal unit, capacity increased cattle popula...