Diplomasi Islam Moderat (original) (raw)
Related papers
Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Islam, 2019
Artikel ini hendak melihat upaya yang dilakukan oleh LP. Ma’arif NU Lumajang dalam melakukan penyebaran dan penanaman Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah di lingkungan lembaga pendidikan di bawahnya. Penyebaran dan penanaman dilakukan untuk mengantisipasi maraknya gerakan Islam radikal di Lumajang. Sejatinya, Islam di Indonesia masuk dan disebarkan melalui pendekatan damai, namun dalam prosesnya yang panjang, Islam di Indonesia mulai berubah sejak berdatangan faham Islam yang ‘baru’ atau Islam radikal transnasional yang menunjukkan signifikansi perbedaan dengan faham Islam lokal. Penelitian ini menggunakan field research (penelitian lapangan) dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulan penelitian ini menyebutkan bahwa proses penyebaran yang dilakukan oleh LP. Ma’arif NU Lumajang terhadap lembaga pendidikan di bawahnya antara lain dengan mewajibkan materi Aswaja sebagai muatan lokal, melakukan pelatihan Aswaja secara periodik, menggelar kompetisi olimpiade Aswaja untuk mengasah kemampu...
Moderasi Islam Sebagai Diplomasi Publik Arab Saudi di Indonesia
Jurnal ISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sejak visi 2030 dideklarasikan, Arab Saudi berupaya keras membentuk citra sebagai negara modern khususnya di tengah negara barat. Akan tetapi, citra baru yang sedang dibangun Arab Saudi tersebut berpotensi merusak soft powernya yang telah terbangun di tengah dunia Islam. Moderasi Islam yang dipromosikan Arab Saudi dianggap sebagai upaya dalam menyeimbangkan antara citra modern yang sedang dibangun dengan citra keIslaman yang ingin dipertahankan. Citra sebagai negara konservatif dan lekat dengan paham Salafisme menjadi kontradiktif dengan narasi moderasi Islam yang ditawarkanya. Artikel jurnal ini bertujuan menjelaskan bagaimana moderasi Islam sebagai sebuah bentuk diplomasi publik Arab Saudi diimplementasikan di Indonesia. Melalui konsep diplomasi publik, terlihat bahwa pola Arab Saudi dalam mempromosikan narasi moderasi Islam di Indonesia menekankan upaya membangun dialog publik secara langsung. Hal itu dilakukan dengan aktif menginisiasi beberapa konferensi yang disponsori Arab Sa...
Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 2018
Allah Subhanahu Wa Ta'ala said in the Qur'an: "And thus we make you the middle of the "Ummah", so that you become a witness against humans" Islam is a moderate / neutral religion, because Islam comes as a blessing for all those who are on the surface of this earth Allah Subhanahu wata'ala always wants His servants to be easy, does not want difficulties. He sends His messengers to explain the concepts of Islam as the blessing of all the world as what it is. Islam is present in the middle of the "jahiliyyah" community, where at that time Jews and Christians were always behaving "ghuluw" (excessively) in terms of worship, excessively in the teachings of their religion. Islam came between the two, not extreme and not too loose.
Identitas Islam Moderat dalam Kebijakan Luar Negeri Indonesia
Global: Jurnal Politik Internasional
In recent years, Indonesia's foreign policy seems to portray moderate Islamic identity. This is, however, in contrast with the practices of Indonesia's foreign policy itself. Historically, Indonesia has been avoiding the possibility of reflecting the Islamic identity, although the majority of Indonesia's population is Muslim. This situation raises a question, "Why does Indonesia's current foreign policy promote moderate Islamic identity?" The methodology used in this study is a qualitative method, specifically discourse analysis. There are four results of this study. First of all, by portraying moderate Islamic identity, Indonesia wants to distinguish itself from the other Muslim-majority countries, especially those in the Middle East region. Second, there are expectations from the international community, especially Western countries, to understand and to get closer to the Muslim world. Third, Indonesian Government wants to accommodate the voice of domesti...
Eksistensi Islam Moderat Dalam Perspektif Islam
Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan
Abstrak:Islam moderat yang tercermin dalam organisasi social keagaman di Indonesia telah memberikan sumbangsih yang berharga bagi kelangsungan hidup bertolerasi di kancah nasional khususnya dan dunia pada umumnya. Terbukti dengan adanya dialog antar organisasi dan kerjasama social keagamaan mampu menjadi prototype di kalayak public sebagai ummatan wasatan yang memberikan angin segar bagi kelangsungan hidup yang rukun dan damai dalam menggapai bangsa yang beradab di bawah naungan konsep normative yang membumi.Kata Kunci: Eksistensi, Islam, Moderat.
Moderasi Beragama Islam dan Barat
1970
Manusia sebagai makhluk ciptaan di muka bumi telah dianugerahkan berbagai keragaman di atas perbedaan oleh Maha Pencipta. Baik agama, suku, ras, etnis, warna kulit, dan budaya. Agama hadir sebagai kunci dalam mengatasi semua perbedaan. Agama manapun selalu mengajarkan nilai kemanusiaan dan mengecam tindakan-tindakan kekerasan, penindasan, radikalisme, terorisme, tidak toleransi, dan bertindak ekstrem terhadap sisi kehidupan kemanusiaan umat beragama. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan konten analisis melihat berbagai isu-isu moderasi beragama secara tertulis maupun melalui media massa dalam dunia Islam maupun dunia Barat belakangan terakhir. Hasil temuan, bahwa moderasi beragama harus diwujudkan dengan penguatan terhadap berbagai aspek kehidupan umat beragama dibelahan dunia manapun. Pada akhirnya moderasi beragama dapat membawa sebuah kedamaian dan pesan persatuan bagi semua umat manusia di dalam Islam dan Barat. Atas dasar itulah, setiap elemen masyarakat dari berbagai negara, agama, ras, suku, dan budaya mengikat serta merealisasikannya dengan mempererat perdamaian, harmonisasi kehidupan, kesetaraan, toleransi, berada dalam pertengahan, mencengah konflik, menjauhi ego, dan kebersamaan. Selain itu manusia sebagai pemeluk agama harus bisa bekerja sama dalam merealisasikannya.
Paradigma Islam Moderat DI Indonesia Dalam Membentuk Perdamaian Dunia
JISMA: Jurnal Ilmu Sosial, Manajemen, dan Akuntansi
Peradaban dunia sedang dilanda krisis persaudaraan baik persaudaraan individu, kelompok ataupun antar negara. Terbukti adanya beberapa konflik yang sedang hangat dibahas antar negara seperti Rusia Ukraina, Amerika dan Rusia, China dan Thaiwan serta beberapa negara yang mengalami konflik internal maupun eksternal. Tujuan penulisan ini untuk menelaah faktor penyebab terjadinya krisis kesenjangan antara negara yg diwarnai beberapa konflik geopolitik dan bagaimana paradigma membentuk konsep perdamaian. Hasil dan kesimpulan Ada Prinsip moderat dalam Islam yaitu, Al-Tawasshuth, Al-Tawazun. Al-I’tidal, dan Al-Tasamuh yang didasari oleh dalil Al-Quran. Selain itu ada beberapa prinsip moderasi yang berjalan dalam indonesia yaitu, Moderasi Politik, Moderasi Agama, Moderasi Pendidikan dan moderasi Ekonomi.
2014
Moderat ialah istilah yang sering diaplikasikan dalam penulisan Barat ditujukan kepada gerakan Islam yang mendukung demokrasi Barat dalam wilayah Islam. Manakala Wasatiyyah merupakan istilah yang kerap digunakan oleh tokoh-tokoh Islam untuk mengambarkan kesederhanaan dalam Islam. Ia adalah sebagai salah satu usaha tokoh-tokoh Islam bagi menangani salah tangapan Barat terhadap gejala ekstremisme dan ajaran Islam itu sendiri. Namun, kedua-dua istilah tersebut telah memberi satu pemahaman atau konotasi yang sama iaitu kesederhanaan.Persoalanya, apakah kesederhanaan yang difahami dan dianjurkan oleh moderat dan wasatiyyah berlandaskan asas prinsip yang sama atau berbeza?.Justeru itu, artikel ini akan memerihalkan epistemology moderat dan wasatiyyah daripada idea-idea Barat dan Islam.Kaedah pendekatan kajian kualitatif akan digunakan berdasarkan metode historical study dan content analysis untuk menghuraikan kedua-dua terminologi tersebut.Hasil dapatan menunjukkan terma moderat ini lebih...
Al insyiroh, 2018
Abstraksi: Kalau kita merujuk kepada al Quran sebagai acuan ekspresi keberagamaan sama ada pada level pemahaman mahupun penerapan, maka secara eksplisit ia menegaskan eksistensi umat moderat (Ummatan Wasathan). Dengan kata lain seorang muslim moderat adalah muslim yang memberi setiap nilai atau aspek yang berseberangan bagian tertentu tidak lebih dari hak yang semestinya. Karena manusia siapa pun ia tidak mampu melepaskan dirinya dari pengaruh dan bias sama ada pengaruh tradisi, pikiran, keluarga mahupun zaman dan tempatnya, maka ia tidak mungkin merepresentasikan atau mempersembahkan moderasi penuh dalam dunia nyata. Kehadiran Islam sebagai agama adalah untuk menarik manusia dari sikap ekstrim yang berlebihan dan memposisikannya pada posisi yang seimbang. Maka dalam ajaran ajaran Islam terdapat unsur rabbaniyyah (ketuhanan) dan Insaniyyah (kemanusiaan), mengkombinasi antara Maddiyyah (materialisme) dan ruhiyyah (spiritualisme), menggabungkan antara wahyu (revelation) dan akal (reason), antara maslahah ammah (al jamaaiyyah) dan maslahah individu (al fardiyyah), dan lain lain sebagainya. Konsekwensi dari moderasi Islam sebagai agama, maka tidak satupun unsur atau hakikat hakikat yang disebutkan diatas dirugikan. Berdasarkan kenyataan diatas, maka harus ditegaskan lebih awal bahawa al-washatiyyah dalam Islam akan menjadi keniscayaan di setaip aspek yang akan dibahas di bawah ini.