PENGANTAR KEPABEANAN PROGRAM DIPLOMA I KEUANGAN SPESIALISASI KEPABEANAN DAN CUKAI (original) (raw)

BAHAN AJAR PPh PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN SPESIALISASI PAJAK

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TAHUN 2012 i KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil 'alamin, dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta'ala, bahan ajar Pemotongan/Pemungutan PPh bagi Program Diploma I Keuangan Spesialisasi Pajak Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dapat diselesaikan. Bahan Ajar Pemotongan/Pemungutan PPh ini tidak semata-mata disusun bagi mahasiswa/i Program Diploma I Keuangan Spesialisasi Pajak STAN, mengingat luasnya cakupan materi Pemotongan/Pemungutan PPh dan kekhawatiran terjadinya bias dalam pemahaman Pemotongan/Pemungutan PPh akibat tidak disampaikannya ketentuan tertentu dalam peraturan perundangundangan perpajakan. Oleh karena itu, cakupan dan kedalaman materi Pemotongan/Pemungutan PPh yang akan disampaikan di kelas, diserahkan sepenuhnya bagi para Dosen Pengajar untuk memilah dan memilihnya. Mengingat materi pemotongan/pemungutan PPh sangat luas dan selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan peraturan perpajakan di bidang Pajak Penghasilan, sangat dimungkinkan banyak aspek pemotongan/pemungutan PPh dalam Bahan Ajar ini yang tidak terbahas secara mendalam dan memadai. Penyajian dan cakupan Bahan Ajar ini diharapkan dapat membantu mahasiswa/i Diploma I Keuangan Spesialisasi Pajak STAN khususnya dan para pembaca pada umumnya dalam memahami ketentuan tentang pemotongan/ pemungutan PPh yang berlaku di Indonesia. Perpajakan II yang telah memberikan penugasan kepada penulis untuk ikut terlibat dalam kegiatan penyusunan kurikulum Diploma I Keuangan Spesialisasi Pajak STAN, yang salah satunya adalah penyusunan Bahan Ajar ini.

METODOLOGI PENELITIAN: PROGRAM DIPLOMA TIGA KEUANGAN DAN PERBANKAN

STIE Port Numbay Jayapura, 2022

Pasar barang dan jasa modern saat ini, dahulunya diawali dengan kegiatan yang sangat sederhana dengan cara pertemuan langsung antara pihak yang mengalami surplus dengan pihak yang mengalami kekurangan barang tersebut. Model ini umumnya dikenal dengan istilah pasar dengan cara barter. Barter saat itu memang memungkinkan bagi pelaksana transaksi karena jumlah pelaku ekonomi masih sedikit, jumlah kebutuhan barang dan jasa juga relative masih sedikit. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah pelaku ekonomi dan variasi kebutuhan barang dan jasa semakin kompleks maka terciptalah perantara yang disebut pasar yang berupa bangunan. Disamping ada perantara, awal kegiatan ekonomi modern juga ditandai dengan adanya penggunaan uang. Uang sebagai alat untuk melakukan kegiatan ekonomi, pertukaran antara pihak yang mengalami surplus uang dengan pihak yang memerlukan tambahan uang. Dengan berkembangnya pelaku ekonomi dan kebutuhanuang dalam penggunaannya maka transaksi antara pihak surplus dan pihak yang memerlukan tambahan uang tidak lagi dengan pertemuan langsung. Kehadiran pihak perantara baik dalam pengertian lembaga dan pengertian fisik, menjadi suatu yang sangat penting dalam perekonomian. Perantara ini selanjutnya lebih dikenal dengan Lembaga Keuangan.

PETUNJUK PELAKSANAAN SKRIPSI PROGRAM DIPLOMA IV

PETUNJUK PELAKSANAAN SKRIPSI PROGRAM SARJANA SAINS TERAPAN I. Sifat dan Kompetensi I.1 Sifat Skripsi wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa semester VIII untuk program reguler dan semester III bagi program transfer. Skripsi berkedudukan sama dengan mata kuliah teori maupun praktek. I.2 Kompetensi a) Kompetensi umum: Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahanpermasalahan yang dihadapi sesuai dengan metode ilmiah dengan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang telah dipelajari selama kuliah. b) Kompetesi khusus: Mahasiswa mampu mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam bentuk laporan skripsi sesuai dengan tema/topik masing-masing.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PERSONIL DALAM PROGRAM DIKLAT/MANAJEMEN KEORGANISASIAN

Menurut Spencer and Spencer (1993), kompetensi didefinisikan sebagai karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya. Poerwadarminta (1993:518), mendefinisikan kompetensi adalah kekuasaan (kewenangan) untuk menentukan/memutuskan suatu hal. Adapun menurut Suparno (2001:27), kompetensi adalah kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki ketrampilan dan kecakapan yang diisyaratkan.