KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ASPEK PENGEMBANGAN NILAI AGAMA DAN MORAL (original) (raw)
Related papers
LANDASAN PENGEMBANGAN NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK USIA DINI
Pendidikan nilai agama dan moral sejak usia dini memiliki peran krusial dalam membentuk karakter individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji landasan-landasan pengembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini. Melalui studi literatur, ditemukan bahwa keluarga, lingkungan sosial, dan lembaga pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan nilainilai tersebut. Selain itu, metode pembelajaran yang efektif, seperti storytelling, modeling, dan pengalaman langsung, dapat membantu anak menginternalisasi nilai-nilai agama dan moral. Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para pendidik dan orang tua dalam merancang program pendidikan yang efektif untuk mengembangkan nilai-nilai agama dan moral pada anak usia dini.
STRATEGI PENGEMBANGAN NILAI AGAMA DAN MORAL ANAK USIA DINI DIKURIKULUM AUD
Mendidik anak usia dini dengan pendidikan agama tentu harus mengetahui hakikat dan tujuannya agar dalam mendidik anak bisa memahami dan mengerti inti dan tujuan pendidikan tersebut. Menurut Mursyid (2015:88) bahwa "hakikat pendidikan agama adalah usaha orang tua dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengarahkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik,baik dalam bentuk pendidikan agama,formal dan non formal". Sedangkan Syukir (2010:157) menyatakan bahwa "hakikat dari pendidikan agama adalah penanaman moral beagama pada anak,sedangkan pengajaran adalah memberikan pengetahuan agama pada anak didik". Pendidikan agama pada dasarnya adalah membina fitrah agama pada anak yang dibawa sejak lahir,agar tidak luntur. Oleh karena itu,sangat penting pembiasaan yang dilakukan anak sejak kecil dengan melihat dan ikut mempraktikkan kegiatan keagmaan yang dilakukan oleh kedua orang tuannya atau orang disekitarnya. Adapun hakikat pendidikan agama dalam perspektif PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) adalah berkembangnya sifat dan perilaku keagamaan anak melalui pembiasaan apa yang menajdi dilihat dan dilakukannya. Oleh karena itu,peran orang disekitar anak dalam hal ini orang tua,saudara,paman,teman dan orang sekitar rumahnya sangat mempengaruhi sifat dan perilaku anak. Karena apa yang dilihat anak dan apa yang coba dilakukan anak akan menjadi kebiasaan perilakunya yang akan menjadi karakter anak. Jadi,hakikat pendidikan agama dan moral anak usia dini seyogianya anak mendapatkan hal-hal yang positif dari ibadah keagamaan sampai perilaku sosial keagamaan agar terwujudnya moral yang baik dipembiasaan anak tersebut. Strategi Pengembangan Moral dan Nilai Agama: 1. Menanamkan Rasa Cinta Kepada Allah SWT Diantara cara membimbing anak menuju akidah yang benar adalah dengan mendidik mereka untuk mencintai Allah. Pendidikan ini harus diberikan sejak dini. Pada saat tersebut, mulailah mereka diperkenalkan kepada makhluk-makhluk Allah (manusia, binatang, dan tumbuh tumbuhan) yang terdekat disekitar mereka. 2. Menciptakan Rasa Aman Strategi pengembangan moral dan nilai agama tidak bisa mengesampingkan pentingnya rasa aman bagi seorang anak. Rasa aman ini akan berdampak juga dalam penyerapan nilai-nilai agama dan moral yang diajarkan oleh orang tua maupaun guru di sekolah. Apabila anak merasa aman dan nyaman di rumah maupun di sekolah maka anak tersebut akan mudah menerima pembelajaran ataupun contoh-contoh positif yang diberikan oleh orang tua atau oleh gurunya. 3. Mencium dan Membelai Anak Mencium anak merupakan hal yang yang mampu memenuhi kebutuhan akan rasa kasih sayang. Tidak hanya ciuman saja tetapi belaian juga merupakan bentuk kasih sangat yang sangat diperlukan bagi anak. Kebutuhan akan ciuman dan belaian bagi seorang anak akan menumbuhkan rasa aman dan nyaman sehingga anak akan tumbuh menjadi anak yang penuh
“PERKEMBANGAN MORAL DAN AGAMA PADA ANAK USIA DINI"
Perkembangan Moral dan Agama AUD, 2021
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun,dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Taman kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak menggunakan prinsip “Belajar sambil bermain, bermain seraya belajar”. Berdasarkan prinsip pembelajaran pada Taman Kanak-kanak diharapkan dapat membantu perkembangan secara optimal. (Permendiknas, 2009 : 1).
PERKEMBANGAN NILAI DAN MORAL ANAK USIA DINI
2023
Moral mengacu kepada baik dan buruk manusia, moral merujuk kepada nilai-nilai, norma dan prinsip yang membimbing perilaku dan keputusan seseorang atau kelompok dalam masyarakat. Ini mencakup pandangan tentang baik dan buruk nya manusia tentang benar dan
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK ANAK USIA DINI
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 14). Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Pendidikan anak usia dini tidak sekedar berfungsi untuk memberikan pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang lebih penting berfungsi untuk mengoptimalkan perkembangan otak. Pendidikan anak usia dini sepatutnya juga mencakup seluruh proses stimulasi psikososial dan tidak terbatas pada proses pembelajaran yang terjadi dalam lembaga pendidikan. Artinya, pendidikan anak usia dini dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja seperti halnya interaksi manusia yang terjadi di dalam keluarga, teman sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan anak usia dini. Masa anak usia dini sering disebut juga dengan istilah golden age atau masa emas. Pada masa emas tersebut, hampir seluruh potensi si kecil mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Oleh karena itu, dalam membimbing dan mengarahkan anak usia dini, diperlukan pengetahuan tentang 5 (lima) aspek perkembangan anak usia dini secara lebih dalam, yaitu: perkembangan fisik, kognitif, bahasa, emosi, dan sosial.