Pengelolaan Lingkungan Hidup Kampung Hijau Gambiran Umbulharjo Yogyakarta dalam Perspektif Gerakan Komunitas Lingkungan (original) (raw)

Kampung Hijau: Studi Perilaku Warga DI Kampung Gambiran Yogyakarta

2014

Kampung hijau merupakan salah satu langkah antisipatif yang ditempuh pemerintah dalam upaya mengurangi kerusakan lingkungan maupun bencana alam. Makna dari kampung hijau di sini bukan hanya sekedar sebuah kampung yang penuh dengan tumbuh-tumbuhan untuk penghijauan. Namun, secara lebih mendalam kampung hijau merupakan sebuah tekad “kembali ke alam”, sehingga pengelolaan kampung mengarah pada aspek lingkungan. Dibalik itu semua, penglelolaan kampung ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warganya. Indikator dalam kampung hijau yang ditetapkan Badan Lingkungan Hidup kota Yogayajarta yaitu mengelola komponen biotik dan abiotik, serta pengelolaan komponen sosial, budaya, dan kesehatan masyarakat. Indikator ini lebih menonjolkan peran serta perangkat pemerintah desa atau kampung maupun masyarakat sebagai pilar penting dalam rangka penyelamatan lingkungan hidup di masa mendatang Di Yogyakarta, konsep kampung hijau sudah mulai dilaksanakan salah satunya pada kampung Gambiran yang t...

Model Stakeholder Collaborative Governance Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Kampung Hijau Gambiran Umbulharjo Yogyakarta

Abstrak Pertumbuhan ekonomi di wilayah perkotaan, mengakibatkan peningkatan terhadap produksi massal yang berimbas pada konsumsi massal. Hal tersebut akan mempengaruhi jumlah timbunan sampah yang semakin menumpuk ditandai dengan arus urbanisasi dan meningkatnya kegiatan pembangunan yang sporadis. Banyak masyarakat kota di Indonesia telah berusaha mengembangkan diri untuk lebih ramah terhadap lingkungan. Aksi kolektif gerakan lingkungan perkotaan menunjukan perubahan sikap terhadap permasalahan kota dimulai dari skala individu maupun kelompok masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan menguatnya modal sosial, konsolidasi sosial dan kreatif minoritas masyarakat pinggiran Kota Yogyakarta mampu memunculkan komunitas Kampung Hijau Gambiran, Umbulharjo, Yogyakarta menjadi temuan nilai dan aktor sebagai lokomotif dalam melestarikan lingkungan perkotaan. Sejauh ini, pengelolaan lingkungan hidup Kampung Hijau Gambiran pada wilayah perkotaan Yogyakarta dianggap telah berhasil mendapat berbagai prestasi, ketersediaan fasilitas dan kegiatan lingkungan. Melalui perspektif stakeholder collaborative governance inilah pentingnya mengetahui arah kebijakan, strategi dan kontribusi pihak lain diluar gerakan Kampung Hijau, yaitu pemerintah, Non Goverment Organization dan sektor swasta untuk membantu komunitas Kampung Hijau agar dapat berjalan efektif dan memiliki pedoman strategis dalam pengelolaan lingkungan hidup perkotaan. Dari data dokumentasi, wawancara mendalam dan dengan berbagai stakekholder dari pemerintah, swasta dan masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan Kampung Hijau Gambiran, menghasilkan temuan penelitian yaitu: pertama, masyarakat yang tergabung dalam komunitas Kampung Hijau Gambiran masih menjadi pemain utama dalam pengelolaan. Kedua, adanya keterlibatan partisipatif dari institusi pemerintahan dan LSM lingkungan hanya sebagai mitra sejajar. Ketiga, tahapan pengelolaan Kampung Hijau Gambiran yang dilakukan secara transformatif dan runtut mulai dari, partisipasi, kemitraan dan jejaring akan tercipta pengelolaan yang berbagi sumber daya yang berkelanjutan. Kata Kunci: Masyarakat kota, gerakan lingkungan, modal sosial, stakeholder collaborative governance, Kampung Hijau Gambiran Abstract Economic growth in urban areas, resulting in increased against the mass production of mass consumption promoted. This will affect the amount of heap garbage to pile up an increasingly marked by urbanisation and increased development activities are sporadic. Many city communities in Indonesia have been trying to develop themselves to be more friendly to the environment. The urban environmental movement collective action shows a change in attitude towards the problems of the city started from the scale of individuals and community groups. Research results showed the rise of social capital, the consolidation of social and creative minority communities of the suburbs of Yogyakarta was able to bring up the community Kampung Hijau Gambiran, Umbulharjo,

Kampung Hijau Pada Kampung Kota (Studi Kasus: Kampung Tanjung Gedong RT.05/ RW.08, Jakarta Barat)

Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia, 2020

The village is an integral part of cities in Indonesia since its inception. Each village is unique because it represents historical uniqueness, diverse physical patterns, complex and dynamic social systems. Jakarta City as the largest city in Indonesia has its own challenges in managing the Urban Villages. One of the urban villages in Jakarta is Tanjung Gedong Village, located in RT.05 / RW.08 Tomang Village, Grogol Petamburan District. The selection of RT.05 / RW.08 as a PKM activity partner was because the location of the target partner was around the UNTAR campus, so the PKM activity became a tangible manifestation of UNTAR's contribution to the surrounding environment. The Proposing Team has also conducted PKM activities at the Partner's location, so it is hoped that the proposed program will be sustainable. Tanjung Gedong Village RT.05 / RW.08 Tomang Village has an area of 1.3 hectares with a population of 300 people (60 households). Problems owned by Partners to create...

Analisis Pengelolaan Kondisi Fisik Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) DI Kecamatan Umbulharjo

2020

ABSTRAK Ruang terbuka hijau public (RTHP) merupakan kawasan lahan hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk bersosialisasi, rekreasi, dan ekonomi. Kota Yogyakarta sebagai kota metropolitan dengan intensitas ruang terbangun yang sangat padat hanya memiliki sedikit RTHP, sebagai contoh RTHP Tahunan, Semaki, dan Gajahwong. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengelolaan kondisi fisik, mengetahui pengelolaan, mengetahui vegetasi, mengetahui fasilitas, mengidentifikasi kondisi fisik, mengetahui aksesibilitas, dan mengetahui partisipasi masyarakat yang mana semuanya berada di RTHP Kecamatan Umbulharjo. Jenis penelitian ini menggunakan dekstriptif kualitatis. Pengambilan data wawancara mendalam. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Instrumen penelitian yaitu peneliti, pedoman wawancara, alat tulis, dan rekam. Analisis menggunakan analysis interactive. Pengelolaan RTHP Gajahwong melakukan perawatan setiap hari memiliki petugas 3 personil sedangkan RTHP Tahunan dan Sem...

Peran Good Governance dalam Program Inovasi Kampung Hijau di Daerah Istimewa Yogyakarta

Jurnal Ilmu Administrasi Negara ASIAN (Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara), 2018

Good governance is a new spirit delivered for government bureaucracy. Various efforts have been made in order to create good governance so that it can lead to professional, productive, and innovative bureaucracy system. Government institutional becomes the main ditch to achieve respectable governance. Innovation will be convenient if government institutions give adequate spaces toward the roles of other stakeholders and community. The government, another stakeholder, and community are supposed to work together to carry and implement innovation programs in all sectors. Green village is one residential innovation form that should be supported by various actor roles. In addition, in order to establish the relationship between parties, conducive to bureaucracy atmosphere is needed. This paper discusses the implementation of the roles of good governance in facilitating green village innovation program in Daerah Istimewa Yogyakarta. Investigation result toward secondary data shows that th...

Keberhasilan Penyelenggaraan Kampung Hijau

Jurnal penelitian dan pengembangan kesehatan masyarakat Indonesia, 2020

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan kampung hijau atau kampung peduli lingkungan di Kampung 3G dan juga Kampung Ekologi Batu (sebagai pembanding). Penelitian ini menggunakan menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan perilaku masyarakat yang mendukung pelaksanaan kampung hijau, pengetahuan masyarakat tentang kampung hijau, serta pihak-pihak yang mendukung pelaksanaan kampung hijau. Metode wawancara dan observasi digunakan peneliti dalam mengumpulkan data kualitatif, alur mendapatkan informan wawancara didapatkan dengan metode snowball sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan perilaku masyarakat yang mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraan Kampung 3G dan Kampung Ekologi Batu adalah perilaku ramah lingkungan (yang terdiri dari penyediaan RTH di lingkungan rumah, penghematan dalam menggunakan sumber energi, penggunaan air bersih, pemanfaatan teknologi hijau di lingkungan rumah, serta penggunaan transportasi ramah lingkungan), perilaku upaya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, penghijauan lingkungan, serta pengelolaan konservasi air, serta adanya pihak-pihak pendukung pelaksanaan kampung hijau yaitu pemerintah (termasuk BUMN), non pemerintah (akademisi, swasta, media massa) serta kunjungan wisatawan.

Evaluasi Tingkat Responsivitas Masyarakat Kampung Herbal Terhadap Ruang Terbuka Hijau DI Nginden Surabaya

Journal Publicuho

This study aims to evaluate the level of responsiveness of green open spaces in the city of Surabaya, with a focus on the case study of Nginden Herbal Village, Surabaya. The research method used is descriptive with a qualitative approach. Research data were obtained through questionnaires to the herbal village community and interviews with related village officials. The results of the questionnaire show that the majority of people are satisfied with accessibility, availability of facilities, and environmental sustainability in the herbal village. This positive response indicates that efforts to manage the herbal village have been successful in meeting the needs and expectations of the community. Community participation in the management of herbal villages is also considered good, and this is important to create an inclusive and sustainable environment. Recommendations from this study include improving accessibility and increasing community participation in decision-making processes....

Penguatan Kewarganegaraan Ekologis Untuk Mewujudkan Ketahanan Lingkungan (Studi di Kampung Gambiran, Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta)

Jurnal Ketahanan Nasional, 2020

The idea of ecological citizenship is present and has important implications on the conception of citizenship in the field of environmental preservation. The purpose of this study is to analyze the strengthening of ecological citizenship to realize environmental resilience through environmental awareness programs in Gambiran village as the Green Village of Yogyakarta City. This research uses a qualitative approach with a case study design. Data collection uses observation, interview, and documentation techniques. Data analysis uses interactive analysis techniques consisting of data reduction, data presentation, and data verification. The results showed that strengthening ecological citizenship to realize environmental resilience consisted of: management of the Gajah Wong river, tree planting, independent waste management, IPAL communal, green space, krida parks and cross-cultural parks, libraries and wi-fi parks, and the use of alternative energy. The results of ecological citizensh...

Pemasaran Hijau Dan Peningkatan Motivasi Berwirausaha: Penyuluhan Bagi Kelompok Umkm Tegal Alur

MULIA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat)

Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan memberikan pemahaman tentang pemasaran hijau dan membangkitkan motivasi berwirausaha bagi pengusaha kecil yang tergabung dalam kelompok UMKM Tegal Alur, Jakarta Barat. Dewasa ini pemasar sudah mulai memahami pentingnya praktek pemasaran hijau yang ramah lingkungan, namun belum paham cara penerapannya. Terlebih di masa pandemic, data menunjukkan naiknya tingkat penggunaan plastic sebagai kemasan makanan yang tentu mencemari lingkungan. Di samping itu, dari hasil mapping masalah, walaupun pengusaha telah menjalankan usahanya, namun mereka masih membutuhkan dorongan agar mereka bisa mengembangkan kapasitas dan kemampuan diri, sehingga usaha merekapun lebih berkembang. Kegiatan PKM ini dilaksanakan menggunakan aplikasi Zoom dan dilakukan diskusi/tanya jawab setelah materi selesai disampaikan. Dari hasil jawaban peserta atas kuesioner yang disebarkan setelah penyuluhan, terlihat bahwa peserta sudah memahami praktek pemasaran hijau dan pentingny...

Kelembagaan Gerakan Forum Komunitas Hijau Terhadap Kebijakan Ruang Terbuka Hijau di Kota Depok

Parabela: Jurnal Ilmu Pemerintahan & Politik Lokal

This study aims to see how active efforts are made by the Depok City FKH to help strengthen the green open space procurement policy in Depok City. The type of research method used is qualitative with a case study approach. Then the theory used in this research is Deep Ecology which was coined by Arne Naess. The results of the study explain that the Depok City FKH strengthens and assists the Depok City Government regarding the provision of green open space through 3 ways, namely: First, strengthening of the ecological perspective embodied in each activity implementation with the concept of "one with nature" and the principle of "live and let live". Second, through the application of the concept of ecopolitics by seeing the need to change the perspective of development from sustainable development to "ecological sustainability". Third, the lifestyle that is promoted is the ability to be an example community for the government by working independently in a...