LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH ACARA IV.docx (original) (raw)
NIM. A1D017107 Asisten : Fahira Mahza KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2018 66 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah merupakan benda alam yang mempunyai tiga dimensi ruang, yaitu panjang, lebar dan kedalaman.Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.. Tanah dalam pertanian mempunyai peranan sebagai media tumbuh tanaman dalam hal tempat akar memenuhi cadangan makanan, cadangan nutrisi (hara) baik yang berupa ion-ion organik maupun anorganik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan pengetahuan dalam mengetahui sifat fisik tanah seperti warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah dan lain-lain. Sifat-sifat fisik tanah diketahui sangat memengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi akar di dalam tanah, retensi air, drainase, dan nutrisi tanaman. Sifat fisika tanah juga memengaruhi sifatsifat biologi dan kimia tanah. Sifat-sifat fisika tanah tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan dan komposisi mineral dari partikel-paatikel tanah, macam dan jumlah bahan organik, volume, dan bentuk pori-porinya serta perbandingan air dan udara menempati pori-pori pada waktu tertentu. Sifat-sifat fisika tanah seperti tekstur, kerapatan (density) porositas, konsistensi, warna dan suhu inilah yang sangat penting untuk di pelajari dalam ilmu tanah. Secara umum sifat fisik tanah meliputi warna tanah, tekstur tanah dan konsistensi tanah. Warna tanah merupakan ciri tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan di lapang. Warna mencerminkan jenis mineral penyusun tanah, reaksi kimiawi, dan akumulasi bahan-bahan yang terjadi, misalnya kandungan bahan