CIRI CIRI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (original) (raw)
KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MAKALAH
2016 2 KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah swt. Atas rahmat serta karunianya kami dapat menyelesaikan makalah konsep dasar dan perkembangan peseta didik . Makalah ini di buat untuk pemenuhan tugas dari mata kuliah psikologi pendidikan Yang merupakan bukti pertanggungjawaban atas terlaksananya presentasi kelompok. Di samping itu, makalah ini bertujuan untuk bahan pengetahuan bagi para pembaca. Kami berharap juga makalah ini betul-betul dapat memberikan bekal sebagai calon pendidik. Karena seorang pendidik yang berkualitas sangat diharapkan memahami dan mengerti tentang materi-materi dalam Pendidikan psikologi Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, masukan dan saran dari pembaca kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
MAKNA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ketika penulis memutuskan untuk masuk sekolah pendidikan guru (baca PGA) yang tergambar dalam benak penulis pada waktu itu adalah menjadi guru itu gampang. Beban kerja tidak banyak. Paling-paling kerja kita hanya menghafalkan materi pelajaran yang akan diajarkan kepada murid dan sesekali memeriksa PR atau hasil ujian anak-anak. Waktu yang tersita untuk melakoni pekerjaan juga tidak begitu lama, ya… paling-paling 6 jam setiap harinya. Itu pun banyak waktu istirahatnya. Kalau anak-anak liburan, guru juga ikut libur.
PERKEMBANGAN BELAJAR PESERTA DIDIK
140210204130 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2015 KATA PENGANTAR
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Peserta didik di dalam mencari nilai-nilai kehidupan, harus dapat bimbingan sepenuhnya dari pendidik. Karena tugasnya pendidik adalah mendidik peserta didik supaya mempunyai latar belakang yang baik. Karena pada dasarnya anak sejak dilahirkan dalam keadaan fitrah atau suci dan pikirannya masih dalam keadaan kosong, baru akan berisi jika alat indranya mulai bisa menangkap sesuatu. Adapun perkembangan peserta didik itu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar keturunan dan lingkungan. Dasar keturunan dan lingkungan akan memberi corak warna terhadap nilai hidup perkembangan bagi peserta didik. Hal ini sebagaimana hadist nabi Muhammad SAW, yang berbunyi " Tidaklah anak yang dilahirkan itu kecuali telah membaca fitrah (kecendrungan untuk percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama yahudi, nasrani, majusi ". (H.R. Muslim). Dasar keturunan dan lingkungan itu yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik. Peserta didik akan mempunyai nilai-nilai positif jika, pengaruh dari keturunan dan lingkungan itu menumbuhkan nilai-nilai yang positif dan peserta didik juga akan mempunyai nilai-nilai yang negatif jika, pengaruh dari keturunan dan lingkungan itu menumbuhkan nilai-nilai yang negatif. Dilihat dari segi kedudukannya, Peserta didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing. mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peserta didik dalam pendidikan islam memiliki aspek-aspek penting yang perlu di kaji dan kembangkan dalam proses pendidikan. Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat pengajaran ilmu. Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami perubahan dan perkembangan, sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Dengan kata lain peserta didik adalah manusia yang sepanjang hidupnya selalu dalam perkembangan. Kaitanya dengan pendidikan adalah bahwa perkembangan peserta didik itu selalu menuju kedewasaan dimana semuanya itu terjadi karena adanya bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh pendidik. peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan baik dari segi fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju arah titk optimal kemampuan fitrahnya (Arifin, 1996). 12
BUKU AJAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Pendidikan Nasional, 2010). Karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Sikap dan perilaku budi pekerti (nilai-nilai karakter) mengandung lima jangkauan yaitu hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa dan alam sekitar. Nilai-nilai karakter tersebut adalah sebagai berikut : a. Yang berhubungan dengan Tuhan Beriman, bertakwa, bersyukur, jujur, berdisiplin, pemaaf, pemurah, penyayang, mawas diri, pengabdian, berpikir jauh ke depan, tawakal, ikhlas, sabar, amanah, beradab, b. Yang berhubungan dengan diri sendiri Bekerja keras, berani memikul risiko, berdisiplin, berhati janji/amanah, terbuka, d. Yang berhubungan dengan masyarakat dan bangsa Bekerja keras, berpikir jauh ke depan, bertenggang rasa/toleran, bijaksana, cerdik, cermat, jujur, berkemauan keras, lugas, setia, menghargai kesehatan, menghargai waktu, pemurah pengabdian, ramah tamah, rasa kasih sayang, rela berkorman, adil, hormat, sportif, susila, tegas, tepat janji/amanah, terbuka, e. Yang berhubungan dengan alam sekitas Bekerja keras, berpikir jauh ke depan, menghargai kesehatan, pengabdian, mencintai lingkungan, Garry 1963 (Oxendine,1984:317) mengategorikan perbedaan individual kedalam bidang-bidang sebagai berikut : 1. Perbedaan fisik : Jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan, bentuk badan, bentuk muka, bentuk mata, warna kulit,rambut, pendengaran, penglihatan, nada suara, bau badan, kemampuan bertindak, golongan darah, kecepatan lari, kecepatan renang, tinggi loncatan, dan semacamnya, 2. Perbedaan social : Status ekonomi, agama, kelompok keluarga, kelompok sosial, suku, dan semacamnya, 3. Perbedaan kepribadian : Watak, motif, minat, sikap, pikiran, perasaan, kehendak, perilaku, dan sejenisnya, 4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar : Tinggi, sedang, rendah atau sangat mampu, mampu dan kurang mampu. 5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah : Sangat cakap, cakap, kurang cakap atau sangat pandai , pandai, kurang pandai 6. Perbedaan Kognitif, yaitu perbedaan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh intelegensi individu. 7. Perbedaan individual dalam kecakapan bahasa. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis.