Cahaya yang Terang Karya Ahmad Tohari (original) (raw)

Cahaya yang Terang Karya Ahmad Tohari.docx

Listrik sudah empat tahun masuk kampungku dan sudah banyak yang dilakukannya. Kampung seperti mendapat injeksi tenaga baru yang membuatnya menggeliat penuh gairah. Listrik memberi kampungku cahaya, musik, es, sampai api dan angin. Di kampungku, listrik juga membunuh bulan di langit. Bulan tidak lagi menarik hati anak-anak. Bulan tidak lagi mampu membuat bayang-bayang pepohonan. Tapi kampung tidak merasa kehilangan bulan. Juga tidak merasa kehilangan tiga laki-laki yang tersengat listrik hingga mati.

Ahmad Tohari Bekisar Merah Ahmad Tohari

Ahmad Tohari BEKISAR MERAH KEMARAU di kawasan Banyumas, Jawa Tengah, pada masa kini mungkin tidak lagi sedahsyat akibatnya dibanding masa lalu, ketika hutan-hutan jati di daerah Jatilawang mengering, tanah pecah-pecah, penduduk merana kelaparan. Dulu, seperti ditunjukkan Ahmad Tohari (47), penulis yang pernah menghasilkan novel Ronggeng Dukuh Paruk, hutan menyala menjadi korban kebakaran akibat pertikaian politik yang menyusup sampai ke desa-desa pada masa sebelum 1965. Ahmad Tohari dilahirkan di desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas tanggal 13 Juni 1948. Pendidikan formalnya hanya sampai SMAN II Purwokerto. Namun demikian beberapa fakultas seperti ekonomi, sospol, dan kedokteran pernah dijelajahinya. Semuanya tak ada yang ditekuninya. Ahmad Tohari tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaannya yang mewarnai seluruh karya sastranya. Lewat trilogi Ronggeng Dukuh Paruk (dua yang lainnya Lintang Kemukus Dinihari dan Jentera Bianglala), ia telah mengangkat kehidupan berikut cara pandang orang-orang dari lingkungan dekatnya ke pelataran sastra Indonesia. Sesuai tahun-tahun penerbitannya, karya Ahmad Tohari adalah

Bekisar Merah by. Ahmad Tohari

Bekisar adalah unggas elok, hasil kawin silang antara ayam hutan dan ayam biasa yang sering menjadi hiasan rumah orang-orang kaya. Dan, adalah Lasi, anak desa yang berayah bekas serdadu Jepang yang memiliki kecantikan khas—kulit putih, mata eksotis—membawa dirinya menjadi bekisar di kehidupan megah seorang lelaki kaya di Jakarta, melalui bisnis berahi kalangan atas yang tak disadarinya. Lasi mencoba menikmati kemewahan itu, dan rela membayarnya dengan kesetiaan penuh pada Pak Han, suami tua yang sudah lemah. Namun Lasi gagap ketika nilai perkawinannya dengan Pak Han hanya sebuah keisengan, main-main. Hanya main-main, longgar, dan bagi Lasi sangat ganjil. Karena tanpa persetujuannya, Pak Han menceraikannya dan menyerahkannya kepada Bambung, seorang belantik kekuasaan di negeri ini, yang memang sudah menyukai Lasi sejak pertama melihat wanita itu bersama Handarbeni. Lasi kembali hidup di tengah kemewahan yang datang serba mudah, namun sama sekali tak dipahaminya. Apalagi kemudian ia terseret kehidupan sang belantik kekuasaan dalam berurusan dengan penguasa-penguasa negeri. Di tengah kebingungannya itulah Lasi bertemu lagi dengan cinta lamanya di desa, Kanjat, yang kini sudah berprofesi dosen. Mereka kabur bersama, bahkan Lasi lalu menikah siri dengannya. Namun kaki-tangan Bambung berhasil menemukan mereka dan menyeret Lasi kembali ke Jakarta. Berhasilkah Kanjat membela cintanya, dan kembali merebut Lasi yang sedang mengandung buah kasih mereka?

Ahmad Tohari - Ronggeng Dukuh Paruk

KEMARAU di kawasan Banyumas, Jawa Tengah, pada masa kini mungkin tidak lagi sedahsyat akibatnya dibanding masa lalu, ketika hutan-hutan jati di daerah Jatilawang mengering, tanah pecah-pecah, penduduk merana kelaparan. Dulu, seperti ditunjukkan Ahmad Tohari (57), penulis yang pernah menghasilkan novelRonggeng Dukuh Paruk , hutan menyala menjadi korban kebakaran akibat pertikaian politik yang menyusup sampai ke desa-desa pada masa sebelum 1965. Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html Generated by ABC Amber LIT Converter, http://www.processtext.com/abclit.html Siapa yang akan percaya, tak seorang pun pernah mengajari Srintil menari dan bertembang. Siapa yang akan percaya belum sekali pun Srintil pernah melihat pentas ronggeng. Ronggeng terakhir di Dukuh Paruk mati ketika Srintil masih bayi. Tetapi di depan Rasus,Warta dan Darsun, Srintil menari dengan baiknya.

Estetika Cerpen Ahmad Tohari Dari Sudut Pandang Publik Seni

Prawara: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Cerita pendek merupakan karya sastra berupa prosa yang umumnya bercerita tentang hal nyata maupun fiksi. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis unsur estetika dalam publik seni. Beberapa unsur yang dianalisis di antaranya interpretasi, apresiasi, isi, bentuk, gaya bahasa, dan evaluasi pada cerpen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (novel, drama, cerita pendek, dan puisi) berdasarkan fakta yang tampak dan sebagaimana adanya. Sedangkan metode kualitatif dimaksudkan penyampaian makna dari isi karya tersebut. Hasil penelitian dapat memunculkan analisis seni yang dilakukan oleh pembaca/publik seni sehingga dapat memunculkan nilai-nilai sosial yang dapat diwujudkan dalam bentuk empati maupun simpati atau hal positif lainnya.

Latar Sosial Dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari

Jurnal Salaka : Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia

ABSTRAKKarya sastra merupakan gambaran kehidupan sosial yang dituangkan ke dalam cerita dan dapat dipahami serta dimanfaatkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, penulis tertarik dengan latar sosial yang digambarkan oleh Ahmad Tohari di dalam salah satu keryanya berjudul Bekisar Merah. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan latar sosial yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif. Penulis berusaha mendeskripsikan latar sosial yang di alami oleh tokoh utama. Dalam memperoleh data, penulis mendapatkan dengan cara studi pustaka menggunakan berbagai buku yang memiliki kaitan dengan latar sosial. Penelitian ini mendeskripsikan latar sosial yang dialami oleh tokoh utama dengan cara memaparkan unsur intrinsik dan memaparkan latar sosial yang muncul sehingga memudahkan langkah selanjutnya untuk mengetahui latar sosial terhadap tokoh utama. Kajian ini pun dilakukan mengunakan analisis u...

Analisis Pemakaian Frasa Pada Cerpen “Rumah Yang Terang” Karya Ahmad Tohari

JURNAL RISET RUMPUN ILMU BAHASA, 2022

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis frase yang terdapat dalam cerpen "Rumah Yang Terang" karya Ahmad Tohari. Selain itu, untuk mendeskripsikan dan menjelaskan interpretasi sintaksis bahasa dalam kolom sintaksis cerpen Ahmad Tohari "Rumah Yang Terang", memberikan gambaran terkait dalam hal ungkapan yang digunakan dalam cerpen "Rumah Yang Terang". Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Untuk memperoleh data, teknik observasi dipilih sebagai metode pengumpulan data. Hal ini dilakukan dengan mengamati penggunaan bahasa dan teknik mencatat untuk merekam struktur yang dianalisis. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode distribusi. Temuan frasa dari penelitian ini adalah 26 frasa kata kerja, 17 frasa kata sifat, 5 frasa numerik, 8 frasa proposisional, 8 frasa kata benda, 1 frase idiomatik, dan 3 frase keterangan. Manfaat dari penelitian ini adalah kita lebih memahami jenis kalimat dan ciricirinya masing-masing. Kata kunci: sintaksis, pemakaian frasa, analisis, cerpen, penelitian

Populisme cerpen mata yang enak dipandang: ekspresi estetika Tohari

2018

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengungkapkan wujud populisme Ahmad Tohari dalam Mata yang Enak Dipandang (MyED); (2) untuk memaparkan ekspresi estetika MyED sebagai media manifestasi budaya. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini adalah: (1) Pada MyED Ahmad Tohari tetap setia sebagai penulis yang memiliki komitmen populisme yang peduli kepada masalah orang kecil dan miskin yang terpinggirkan terkait erat dengan martabat manusia, ketidaksetaraan sosial, dan penindasan. Latar belakang cerita pedesaan dan orangorangnya yang lugu digambarkan dengan bagus. (2) MyED mengekspresikan manifestasi budaya Tohari kepada masyarakat pembaca. Dengan kekuatan sensitivitasnya yang tinggi, melalui MyED, Tohari mampu mengekspresikan masalah sosial, budaya, kemanusiaan, dan agama yang sangat kompleks yang didukung oleh keberanian bid’ah budaya, tanpa terjebak dalam sebuah sloganistis khutbah.

Analisis Struktural Dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari

Griya Cendikia

This research is a qualitative discritive research. The data source in this research is the novel Bekisar Merah by Ahmad Tohari. The results of the data were obtained with reading, taking notes and coding sentences related to the structure. The validity of the data in this research used the observation persistence technique and had been tested by team of experts. The purpose of this research is to describe the structural in the novel Bekisar Merah by Ahmad Tohari. The results of this research are in the form of structural explanation in the novel Bekisar Merah by Ahmad Tohari. The structural form of the novel Bekisar Merah are; character, plot, background, theme and message.

Nilai Moral Kumpulan Cerpen Mata yang Enak Dipandang Karya Ahmad Tohari sebagai Alternatif Bahan Ajar pada Peserta Didik Kelas XI SMA

Sasindo

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai moral yang terdapat dalam kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari, dan mendeskripsikan penerapan kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari sebagai alternatif bahan ajar pada peserta didik kelas XI SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik baca dan catat. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, yaitu: (1) terdapat tiga jenis nilai moral dalam kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari; (2) kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari sesuai dengan kriteria bahan ajar sastra yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diketahui bahwa nilai moral kumpulan cerpen Mata yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar pada peserta didik kelas XI SMA.