Pengaruh Budaya Asing.docx (original) (raw)

Pengaruh dan Problematika Kebudayaan

Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan disegala bidang, termasuk dalam hal kebudayaan. Hal ini dapat mengakibatkan kebudayaan yang dianut oleh suatu kelompok sosial akan bergeser. Cepat atau lambat pergeseran itu tentu akan menimbulkan konflik antara kelompok yang menghendaki perubahan dan kelompok yang tidak menghendaki perubahan yang biasa disebut dengan problematika kebudayaan. Problematika kebudayaan di Indonesia yang timbul akibat globalisasi diantaranya dapat dilihat dalam bidang bahasa, kesenian, juga yang terpenting-kehidupan sosial. Akibat perkembangan teknologi yang begitu pesat, terjadi transkultur dalam kesenian tradisional Indonesia. Peristiwa transkultural ini akan berpengaruh terhadap keberadaan kebudayaan terutama dalam bidang keseniankita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan televisi, masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Hal ini menyebabkan terpinggirkannya kesenian asli Indonesia.

Kesan Kemasukan Pengaruh Luar Ke Dalam Masyarakat di Asia Tenggara

Seperti yang kita ketahui Asia Tenggara pernah dikuasai oleh pelbagai pengaruh dari luar antaranya ialah dari orang Inggeris, China dan India di mana telah berjaya merubah dan melakukan transformasi terhadap segala sudut dalam pentadbiran iaitu dari segi politik, ekonomi, dan sosial. Terdapat perubahan yang menuju ke arah kebaikan dan juga yang sebaliknya. Pada mulanya kuasa asing ini tidak menunjukkan minat yang mendalam terhadap Asia Tenggara disebabkan dalam proses untuk mendapatkan kepercayaan dan dalam proses untuk mengenali kekuatan yang dimiliki oleh Asia Tenggara. Seterusnya kuasa asing mulai bertindak agresif dengan menguasai bidang pentadbiran seperti memeperkenalkan sistem Residen di Tanah Melayu. Selain itu kuasa asing dari China dan India telah mempengaruhi masyarakat di tempat itu dengan berlakunya pembahagian kepercayaan agama sebagai contohnya, "Burmese Buddhists', "Hindu India dan Muslim ataupun masyarakat tempatan yang menganuti kepercayaan ibunda. 1 Selain itu, di Myanmar misalnya telah mengharamkan persatuan Buddha sangha yang mempunyai fahaman tersendiri iaitu , a "One Nation, One Race, One Religion" yang akan menjadi panduan digunapakai terhadap penduduk minoriti di sesebuah kawasan. 2 Kuasa asing di Vietnam iaitu missionari dari Perancis pada abad ke-16 telah membawa agama Katolik kepada beberapa Vietnam yang berhijrah ke Ayuthia namun akhirnya telah dihalau oleh kuasa Siam dan missionary Perancis dimasukkan ke dalam penjara. 3 Kuasa asing ini kebanyakkannya datang ke Asia Tenggara untuk mengaut keuntungan hasil bumi terhadap negara yang dijajah, untuk kepentingan masing-masing. PERKEMBANGAN PERUSAHAAN BIJIH TIMAH Kemasukan pengaruh luar telah menyebabkan peningkatkan perusahaan bijih timah. Hal ini dapat dilihat di Tanah Melayu selepas kemasukan pengaruh negara China dan British. Pada abad ke 19, pengeluaran bijih timah dilakukan secara kecil-kecilan pada mulanya apatah lagi negeri Perak merupakan pengeluar bijih timah yang terutama dan terbesar ketika itu. Sebelum datangnya pengaruh luar,masyarakat melayu di Tanah Melayu menggunakan kaedah untuk melombang bijih timah adalah melampan, mendulang yang mengambil proses yang agak lama dan meletihkan. 5 Namun keadaan berubah selepas kedatangan pengaruh China, kaedah perlombangan telah digantikan dengan kaedah penggunaan yang lebih efektif iaitu kapal Korek dan Pam Kelikir. Secara tidak langsung, ia telah meningkatkan lagi peningkatan pengeluaran bijih timah. Bukan itu sahaja, orang Cina juga telah memperkenalkan penggunaan stim. Hal ini kerana, penggunaan teknologi itu dapat mencepatkan lagi proses perlombangan bijih timah dan hasil yang banyak. Hal ini dapat dibuktikan apabila pengeluaran bijih timah pada tahun 1850 adalah 6500 tan telah bertambah kepada 5000 tan pada tahun 1904 dan terus meningkat kepada 77 tan pada tahun 1937. Peningkatan jualan bijih timah juga disebabkan oleh kedatangan buruh Cina yang semakin ramai datang ke Tanah Melayu. Kebiasaanya, para saudagar akan mendapatkan bijih timah di tempat galian di kawasan pendalaman kemudiannya bijih timah akan dileburkan untuk dijadikan jongkang yang akan dihantar ke hilir-hilir dan diperdagangkan di pelabuhan Melaka dan tempat lain. Permintaan negara British di Great British terus meningkat bahkan telah menguasai pasaran bijih timah. Kerajaan Great British terus berusaha untuk mewujudkan suasana yang menyenangkan dalam perlembangan kedua-dua pihak iaitu Eropah dan Asia. Bijih timah 5

pengaruh budaya asing terhadap implementasi pancasila

Globalisasi yang melanda suluruh negara di dunia, dimana semua lapisan masyarakat dapat berinteraksi dengan siapapun di seluruh dunia tanpa terikat lagi dengan batasan teritorial. Adanya globalisasi , membawa dampak bagi masyarakat Indonesia khususnya. Pancasila sebagai ideolagi bangsa , kebanggan bangsa Indonesia yang dulunya dijadikan pedoman oleh masyarakat Indonesia baik dalam kehidupan berbangsa bernegara maupun bermsayarakat. Numun sakarang mulai luntur seiring dengan masuknya budaya-budaya asing yang merambah bangsa kita. Seorang peneliti menyatakan, "Budaya-budaya tersebut cenderung dinyatakan dalam bentuk tindakan berpola yang membuat pergeseran bentuk dari pola perilaku sebelumnnya" (Murniatmo,dkk, 1996:59) .Akibatnya bermunculan kebudayaan-kebudayaan baru yang tidak sesuai dangan nilai-nilai pancasila seperti maraknya kriminalitas, kenakalan remaja , freeseks dll. Oleh karena itu, diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mengimplementasikan pancasila kembali dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa maupun bernegara.

Peran Budaya Dalam Pemerolehan Bahasa Asing

Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

This study aims at examining the role of culture in learning English as a foreign language. Previous researchers explained that there is an intimate relationship between language and culture. It is obviously mentioned that when someone is willing to learn a language, he also needs to learn its culture so as to master it fully. Therefore, the researcher would like to investigate whether the teachers at school has understood and implemented cultural literacy in the language classroom or not. In this study, the researcher used a descriptive qualitative study and gathered the information needed from some English teachers in North Bengkulu. The result shows that the English teachers has been aware of the importance of cultural literacy in English language classroom since it can enhance students’ communicative competence. There are some offered ideas that can be employed in introducing cultural literacy, such as using authentic materials, proverbs, role-play, students as cultural resource...

Pengaruh social.docx

A. Latar Belakang Masalah Oleh karena psikolog sosial telah lama menyadari pentingnya pengaruh sosial pada kehidupan kita sehari-sehari, maka topik ini pun juga telah lama menjadi pusat perhatian di bidang ini. Bahasan ini akan membahasan memperluas diskusi tentang berbagai aspek lain dari pengaruh sosial , pertama kita akan fokus pada topik konformitas yaitu bertingkah laku dengan cara-cara yang dipandang wajar atau dapat diterima oleh kelompok atau masyarakat kita. Tekanan untuk melakukan konformitas bisa jadi sangat sulit untuk ditolak. Lalu akan membahas tentang kesepakatan yaitu usaha-usaha untuk membuat orang lain berkata ya terhadap berbagai macam permintaan. Dan terakhir, akan meneliti dua bentuk ekstrem dari pengaruh sosial : pertama , kepatuhan satu orang ain atau lebih untuk melakukan apa yang ia inginkan dan kedua, indoktrinasi intesif yaitu usaha-usaha yang dilakukan oleh kelompok=kelompok ekstrem untuk merekrut anggota baru dan membuat mereka menerima belief kelompok tanpa tanda tanya lagi (baron, R.S., 2000).