BIOSTRATIGRAFI BERDASARKAN FOSIL MIKRO FORAMINIFERA (original) (raw)
Penyusunan biostratigrafi berdasarkan fosil mikro, mengandalkan pada ketelitian pengamatan di lapangan. Contoh batuan yang diambil harus masih insitu, kedudukan stratigrafi dan lokasi contoh batuan diketahui dengan pasti dan diplot pada peta eksplorasi. Kedudukan atronomis (garis Lintang dan garis Bujur), serta ketinggian lokasi dapat ditentukan dengan bantuan alat GPS. Bila karena sesuatu hal (misalnya nomor sample terlepas dari kantong contoh, catatan yang berkaitan dengan fosil tersebut hilang) contoh batuan tidak diketahui posisinya, fosil tersebut akan kehilangan nilai ilmiahnya. Anda hanya akan berhadapan dengan sisa kehidupan dan " tidak dapat berbicara apa-apa. MACAM CONTOH BATUAN Penyusunan biostratigrafi dengan fosil mikro (baik untuk jenis Foraminifera atau fosil mikro jenis lainnya, misal Ostracoda, Radiolaria, Diatomea), contoh batuan yang diproses untuk mendapatkan data diperoleh dengan cara: (1). Mengambil contoh batuan di lapangan dari singkapan batuan terpilih. Yakinkan bahwa anda berhadapan dengan batuan sedimen yang potensial mengandung fosil. Untuk itu anda diminta cermat betul dalam membaca singkapan batuan. Pada saat mengambil contoh batuan sebagai bahan untuk menyusun biostratigrafi, jangan sampai ada ikutan kontaminasi/guguran lapisan yang ada " diatasnya ". Jalur pengambilan contoh batuan seperti pada saat anda melakukan stratigrafi terukur di lapangan. Jarak antara sampel yang satu dengan sampel yang lain, disarankan paling jauh 10 feet. Namun demikian, ketentuan ini tidak " mati " , artinya boleh kurang atau lebih, dengan mempertimbangkan jenis lithologi yang mungkin ada fosilnya. Sebagai contoh, pada jarak 10 feet, ternyata didapatkan batupasir kasar, sedang pada 9 feet ditemukan batulempung, maka batulempung yang dipilih meskipun jarak dengan sampel sebelumnya kurang dari 10 feet. o Bagaimana, apabila tiap perlapisan diambil satu contoh ?, sedang batuan sedimen tersebut mempunyai tebal lapisan 20 meter ?. o Bagaimana pula bila tiap perlapisan, sedang ketebalan masing-masing perlapisan hanya 10 cm. Tampaknya, jarak 10 feet ini yang masuk akal, karena panjang batang bor yang paling pendek adalah 10 feet. o Bagaimana pula bila tiap perlapisan, sedang ketebalan masing-masing perlapisan mencapai 50 meter ? o Mungkinkah pada batuan beku akan didapatkan fosil ?. o Mungkinkah pada batuan metamorf, anda akan mendapatkan fosil ?. o Mungkinkah pada batuan jenis breksi, konglomerate, batupasir berbutir kasar akan didapatkan fosil ?