Pendidikan Nasionalisme Pudarnya Rasa Nasionalisme dan Patriotisme (original) (raw)
Related papers
Lunturnya Semangat Nasionalisme
Dalam pidato yang disampaikan pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-67 Republik Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa dalam 100 tahun kedua setelah kebangkitan nasional, Indonesia dapat tampil menjadi negara maju.
Pendidikan Agamais-Nasionalis untuk Keutuhan NKRI
2018
Pendidikan agamais-nasionalis merupakan gagasan yang patut dikembangkan demi keutuhan NKRI. NKRI mesti tampil sebagai negeri yang kuat dan memiliki distingsi dibandingkan dengan negara-negara lain. Distingsi, keunikan atau kekhasan negeri ini adalah warga negaranya yang taat menjalankan perintah agama masing-masing dengan ikatan rasa kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi. Bhinneka Tunggal Ika menjadi keniscayaan, Pancasila merekat perbedaan, dan UUD 1945 menjadi aturan untuk meraih cita-cita bangsa yang berperadaban dan berkeadaban. Inilah modal sekaligus kekuatan utama khazanah bangsa Indonesia.
Peran Pancasila Dalam Pendidikan dan Untuk Menumbuhkan Rasa Nasionalisme
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Pancasila dalam pendidikan dan menumbuhkan rasa nasionalisme dalam kalangan masyarakat maupun mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah Pancasila memiliki peran penting dalam pendidikan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme. Dengan adanya Pancasila dalam pendidikan bisa membantu membentuk moral atau sikap generasi muda saat ini yang sudah terbawa arus globalisasi. Dan juga dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan cita kepada bangsa Indonesia. Indonesia mempunyai beragam macam ras, suku, dan budaya, dengan adanya Pancasila mempunyai peran juga untuk menumbuhkan rasa toleransi terhadap sesama masyarakat. Kata Kunci: Peran, Pancasila, Pendidikan, dan Rasa Nasionalisme.
Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Patriotisme pada Mahasiswa
JURNAL PEMBELAJARAN DAN MATEMATIKA SIGMA (JPMS)
The purpose of this study was to determine the educational values of patriotism in students of the PPKn Study Program at Labuhanbatu University. The approach used in this research is a qualitative research type, with a descriptive approach because this research is to describe and explain about the education of patriotism character values that are obtained directly and in real terms through interviews. structured towards students of the 1st (one) semester PPKn Study Program which is carried out for one month. Data collection methods used in the research included observation, interviews and documentation. The results of the study concluded regarding the process of instilling patriotism educational values obtained during structured interviews with material that had been prepared beforehand, many students did not understand the material. Such as material about (1) Willing to sacrifice which is interpreted as a form of fighting spirit to defend the country from enemy threats, (2) Defendi...
Meningkatkan Nasionalisme dalam Karakter Pendidikan Kepramukaan
Edumaspul: Jurnal Pendidikan
The Indonesian Scout Movement is the name of a non-formal education organization that organizes scouting education carried out in Indonesia. The purpose of this study was to determine the scout movement as an effort to increase nationalism in SDN 02 for the academic year 2020-2021. In some character education programs can improve student citizenship attitudes and instill an attitude of nationalism. Character education must instill the spirit of nationalism, love for the homeland, care for the environment around it. Scouts teach Dasa Darma which shows the cultivation of character values such as creativity, hard work, mutual help, independence, democracy, and responsibility. Research uses qualitative in some cases such as through the collection of questionnaires and observations.
Nasionalisme dan Kaum Nasionalis Indonesia
Salah satu faktor yang mendorong dinamika politik bangsa adalah perluasan pendidikan terhadap anak-anak bangsa. Mereka yang telah mengenyam pendidikan selanjutnya berkontemplasi terhadap eksistensi kolonialis dan imperialis Belanda di Bumi Indonesia. Penyelenggaraan pendidikan kolonial dimulai pada tahun 1850-an, dan hanya dinikmati oleh anak-anak pangreh praja dan aristocrat, atau anak-anak yang mengabdi kepada pangreh praja dan aristokrat yang kemudian disekolahkan. 2 Perjuangan Lantip, anak miskin, untuk menuju strata priyayi baru sebagai guru sekolah dasar telah diabaikan dalam proses pergerakan nasional. Ketika berhasil menjadi guru sekolah dasar simbol loyalitas dan etos keteladanan terhadap bangsa Indonesia adalah bagian dari pekerjaannya. Apa yang dilakukan Lantip merupakan cermin realitas kehidupan untuk mengangkat derajat diri sendiri yang harus dilalui dengan mengabdi di rumah keluarga RM Sastrodarsono, seorang priyayi Jawa. Berpijak pada perjuangan itu tampak ada pembengkokan historiografi yang belum memberi perhatian terhadap para pengabdi yang disekolahkan. Historiografi kita mengeksplorasi gerakan radikal, bahkan pemikiran dan perjuangan kooperatif sering dinafikan, misalnya nasionalisme Jawa. 3 Perluasan pendidikan mempengaruhi ekologi sosial, dan berimplikasi pada kesenjangan. Menurut Savitri Prastiti Scherer diskriminasi dan kesenjangan tidak 1 Disampaikan pada "Workshop Naskah Klasik Nusantara", diselenggarakan oleh Pusat Studi Peradaban, Lembaga Penelitian dan Pengambdian Masyarakat
Pendidikan Bahasa Indonesia Dan Penguatan Nasionalisme
Jurnal Lazuardi
Indonesian language as the identity of the Indonesian people can actually build the character of nationalism. Early Indonesian nationalism was sparked by colonialism as a common enemy. The originator of Indonesian nationalism today is a shared identity. The Indonesian language is one of those shared identities, alongside the flag, the state emblem and the national anthem. To strengthen the role of Indonesian in strengthening nationalism, it is necessary to have an output-oriented Indonesian language education that has a nationalist character, patriotism, and a sense of responsibility for the life of the Indonesian language. Indonesian language education must be able to reduce the pragmatism of the view on the importance of the Indonesian language, minimize the deviation from regulation on the Indonesian language, and foster the principle of learning Indonesian to achieve the Indonesian language in a global context.
Menganalisis Tumbuhnya Ruh Kebangsaan dan Nasionalisme [Sejarah]
Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga dapat memudahkan kami dalam penyelesaian tugas ini. Dalam karya ilmiah yang kami buat kali ini adalah untuk membahas serta mengevaluasi sistem pemerintahan penjajahan kolonial Hindia Belanda yang dilakukan di Indonesia. Sesuai dengan kurikulum 2013 peserta didik diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajarlainyang tersedia dan terbentang luas disekitarnya. Dan semoga dengan terbentuknya karya ilmiah ini yang membahas serta mengevaluasi perang melawan penjajah kolonial Hindia Belanda yang dilakukan di indonesia dapat menunjang proses dalam pembelajaran siswa. Gurupun bereran aktif dalam pembelajaran, guru dapat menjelaskan lebih terinci lagi apa yang kurang dimengerti dalam pembahasan karya ilmiah ini. Dalam pengerjaan tugas ini tentu saja terdapat banyak kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja yang telah kami buat. Oleh karena itu karya ilmiah ini sangat terbuka, maka dariitu kami mengundang para pembaca memberi kritik, saran dan masukan sehingga memudahkan kami dalam pengerjaan tugas pada waktu-waktu berikutnya. Mudah mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia an pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka Atas perhatiannya, kami ucapkan Terima Kasih. Penulis
CAHAYA PENDIDIKAN
Atmosfir kesibukan mahasiswa dalam melakukan rutinitas kuliah dan bekerja serta latar belakang perbedaan atau keragaman suku, golongan, adat istiadat, agama dan budaya menjadikan keraguan akan adanya rasa nasionalisme yang memupuk persatuan kesatuan bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman rasa nasionalisme mahasiswa pendidikan Sejarah di Universitas Riau Kepulauan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa pendidikan sejarah Universitas Riau kepulauan di Batam. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa semester II, semester IV dan semester V. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan data statistik. Hasil penelitian yang akan disajikan oleh peneliti berupa ujian asumsi. Hasil penelitian menunjukan bahwa mahasiswa pendidikan sejarah yang mayoritas mahasiswanya adalah pekerja...
Nilai dan Sikap Nasionalisme Serta Patriotisme Dalam Kehidupan Sehari-hari
Sinta Novitasari, 2023
Zaman sekarang ini marak terjadinya globalisasi. Negara di dunia ini berkomunikasi dengan negara lain tanpa ada batas apapun, apabila tidak disikapi dengan baik maka budaya luar bisa dengan mudah masuk ke negara kita yang menyebabkan lunturnya nilai budaya asli Indonesia. Sikap yang perlu kita miliki untuk mepertahankan budaya, wilayah, dan keutuhan bangsa adalah sikap nasionalisme. Nasionalisme adalah sikap yang penting dimiliki oleh suatu negara. Sikap nasionalisme yang luntur dapat mengamcam negara hingga menuju kehancuran bangsa. Penerapan sikap nasionalisme bisa dilakukan sejak duduk di bangku sekolah dasar. Bahkan sikap nasionalisme diajarkan pada saat balita. Ini bertujuan agar sikap nasionaisme dapat melekat dalam diri manusia.