PEMBAHARUAN PEMIKIRAN MUHAMMADIYAH DAN (original) (raw)
Related papers
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.
PEMBAHARUAN PEMIKIRAN M. ABDUH
M.Abduh merupakan tok [embaharu pemikiran islam, yang merubah kebekuan berfikir masyarakat pada masanya menuju alam pemikiran kritis dan sesuai dengan garis yang telah ditentukan syariat islam. Selain itu beliau telah berpengaruh besar terhadap kemajuan lembaga pendidikan timur tengah yang terkenal, yakni Universitas Al-Azhar
PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH ISI.docx
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN DAKWAH DAN TAJDID
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul "MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN DAKWAH DAN TAJDID ".
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN MUDHARABAH - COMBINE
Graha Ilmu, 2014
Produk pembiayaan berbasis bagi hasil tidak efektif bagi bank karena berisiko tinggi, menimbulkan terjadinya asymmetric information dan administrative problem. Sedangkan bagi nasabah juga kurang efektif karena nasabah harus memberikan laporan keuangan setiap bulan, terlalu ribet dan merepotkan. Dari sisi efisiensi, produk pembiayaan bagi hasil merupakan produk mahal karena berisiko tinggi dan memerlukan biaya tinggi baik bagi bank maupun bagi nasabah, sehingga bisa dikatakan bahwa produk pembiayaan bagi hasil tidak efisien. Terakhir Produk pembiayaan bagi hasil kurang menarik baik bagi nasabah maupun bagi bank, sehingga susah untuk dipasarkan. Hal ini tercermin pada realita yang ada bahwa produk pembiayaan bagi hasil kurang dominan pada bank syariah dibandingkan dengan produk murabahah. Dengan demikian, “pure produk pembiayaan bagi hasil tidak efektif dan efisien untuk diterapkan pada perbankan syariah modern”. Buku yang ada ditangan pembaca ini merupakan salah satu buku berbahasa Indonesia yang membongkar konsep pembiayaan berbasis bagi hasil pada bank syariah dan sekaligus mencarikan solusi melalui redesign konsep pembiayaan musyarakah dan mudharabah pada bank syariah. Diharapkan melalui buku ini, akan menjadi trigger bagi para bankir, praktisi ekonomi syariah dan para akadimisi untuk melanjutkan inovasi produk pembiayaan berbasis bagi hasil yang merupakan cirikhas bagi bank syariah di masa yang akan datang, sehingga diharapkan pembiayaan berbasis bagi hasil menjadi dominan dan idola bagi bank syariah di masa depan.
KETERKAITAN MAKNA PEMIMPIN MENURUT AL-MAWARDI & IBNU TAYMIYAH
2022
Pemimpin merupakan suatu hal krusial dalam sistem pemerintahan. Tidak semua bisa menjadi pemimpin. Seorang pemimpin haruslah mempunyai jiwa kepemimpinan. Menurut AlMawardi, pemimpin dalam Islam ditujukan untuk mengganti peran kenabian untuk melindungi agama dan mengatur kehidupan dunia, yang mana tidak hanya dari luaran saja. Sehingga apabila telah mengimplementasikan jiwa-jiwa Islam maka dapat dikatakan kepemimpinan Islam telah berjalan. Akan tetapi, makin kesini banyak sekali pemimpin yang dzalim kepada rakyatnya. Konsepsi Ibnu Taimiyah tentang penguasa dzalim mencakup: dasar pemikiran Ibnu Taimiyah tentang pemimpin dzalim, sikap dan kritik Ibnu Taimiyah untuk melawan pimpim dzalim, AlQur'an dan As-sunnah sebagai dasar masyarakat islam yang dijadikan Ibnu Taimiyah sebagai rujukan untuk menegakan kebenaran dan keadilan. Dari dua pendapat ahli ini, ingin diteliti mengenai keterkaitan tentang definisi pemimpin (imam) menurut Al-Mawardi dan Ibnu Taimiyah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara pemimpin menurut keduanya. Dimana menurut beliau, seorang pemimpin sama-sama harus memiliki sikap serta sifat yang amanah, adil, dan mengutamakan kesejahteraan rakyat.
AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUDHARABAH
Abstraksi: Akuntansi pembiayaan mudharabah adalah penghitungan kas maupun non kas yang diserahkan oleh pihak bank syariah kepada nasabah mudharrib dengan prinsip bagi hasil dan bagi rugi. Pengukuran dan pengakuan akuntansi berdasarkan PSAK 59 dan PAPSI 2003. Dalam pembiayaan mudharabah ada 3 kejadian, yaitu sukses tanpa kendala, gagal karena kesalahan mudharrib dan gagal bukan karena kesalahan mudharrib. Dalam proses pengembalian pembiayaan ada yang tepat waktu, ada yang tidak tepat waktu. Pengembalian yang tidak tepat waktu karena kegagalan yang diakibatkan oleh kesalahan dan kelalaian manajemen dari pihak mudharrib, maka akan menjadi piutang dan mudharrib wajib mengembalikan. Apabila kegagalan disebabkan gejala alamiah, bukan karena kelalaian mudharrib maka pihak bank yang menanggung kerugian. Abstract: Accounting of mudharabah financing is counting the cash and non-cash deposited by Shari'ah Banks to Mudharrib customers with the principle of sharing for results and for loss. Measurement and recognition of accounting be based PSAK 59 and PAPSI 2003. In mudharabah financing, there are three events, namely the success without constraints, failed because of an error of mudharrib and failed not because fault of mudharrib. In the process of financing returns there is on time, there is not timely. Returns are not timely due to failure caused by errors and omissions of management on the part mudharrib, it will be receivable and mudharrib obliged to return. If the failure is caused a natural phenomenon and not due to negligence of mudharrib then the banks bear the losses. PENDAHULUAN Akuntansi atau penghitungan untuk pembiayaan mudharabah adalah proses penghitungan pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank syariah kepada nasabah mudharrib, dimulai dari penyerahan dana tunai ataupun non tunai. Apabila terjadi kerugian sebelum dimulai usaha, atau
MUHAMMADIYAH DI TENGAH ISU KEBANGSAAN
Perjalanan Muhammadiyah sebagai organisasi sosial keagamaan tak terasa sudah menginjak 1 abad lebih dalam keikutsertaanya mewarnai dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini. Tentu dalam perjalanannya organisasi Muhammadiyah akan selalu menemui problematika sosial dan isu-isu kebangsaan yang menunutut Muhammadiyah harus berperan aktif dan memberikan gagasan solutifnya dalam rangka menjawab setiap problem kebangsaan tersebut. Menurut Buya Syafii Maarif (2014), dibandingkan dengan organisasi kebangsaan dan keislaman lainnya, Muhammadiyah memiliki keunggulan yang substantif. Keunggulan itu terlihat pada Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi bisa menempatkan kepentingan berjangka panjang dan programatik dibandingkan kepentingan berjangka pendek dan sesaat. Muhammadiyah tidak mengejar kepentingan politik sesaat, tapi lebih berkhidmat pada pencerdasan dan pencerahan kehidupan umat dan bangsa. Muhammadiyah di masa awal lebih fokus pada schooling (pendidikan), feeding (pelayanan sosial), dan healing (rumah sakit atau kesehatan). Dengan fokus garapan seperti itu, Muhammadiyah bisa bertahan dari gelombang pasang surut yang sering menghempaskan organisasi lain. Selain menjaga jarak dari kepentingan politik praktis, keunggulan Muhammadiyah dibandingkan organisasi sebaya yang sudah tidak ada lagi adalah mengajarkan semangat egalitarianisme dengan sistem keorganisasian yang modern dan tidak bertumpu pada kharisma seseorang. Muhammadiyah menempatkan semangat volunterisme, egalitarianisme, dan pengkaderan yang sejati di atas basis organisasi yang kuat. Berbeda dengan Syarikat Islam (SI) yang bertumpu pada sosok HOS Tjokroaminoto atau Budi Oetomo yang banyak bersandar pada Dr. Soetomo, Muhammadiyah tidak terpaku pada sosok KH Ahmad Dahlan. KH Ahmad Dahlan sendiri juga mengkader murid-muridnya untuk menjadi penerus gerakan Muhammadiyah. Eksistensi Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah sosial harus selalu menjaga konsistensinya. Ditengah arus perubahan zaman, pergulatan politik dan problem kebangsaan Muhammadiyah harus mempunyai sikap yang sejalan dengan visi-misi organisasi dalam menjawab keadaan tersebut.
ORGANISASI MUHAMMADIYAH DAN PERKEMBANGANNYA
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 telah lahir gerakan pembaharuan Islam, terutama di Timur Tengah seperti Jamaluddin al-Afghani (1839-1897), Muhammad Rasyid Ridha (1865-1935, dan terutama Muhammad Abduh (1849-1905) menciptakan suatu gerakan pembaharuan yang disebut Modernisme atau Islam Modern dengan pusatnya di Kairo. Modernisme mempunyai tujuan ganda. Di satu pihak, gerakan ini ingin membebaskan diri dari keempat mazhab abad pertengahan dan kembali pada sumber-sumber islam yang asli: Qur'an, perintah Tuhan yang disampaikan kepada Nabi-Nya, Muhammad, dan hadth atau Sunnah, tradisi-tradisi mengenai kehidupan Nabi. Gerakan pembaharuan ini juga dilakukan oleh orang-orang Indomesia setelah mereka manunaikan ibadah haji dan menuntut ilmu agama Islam di Mesir. Sepeti gerakan pembaharuan yang dilakukan oleh orang-orang Minangkabau di Sumatera Barat. Gerakan pembaharuan juga melebar kepulau Jawa. Sejarah Berdirinya Muhammadiyah Muhammadiyah adalah Islam modern yang didirikan di Yogyakarta pada tahun 1912 oleh KH Ahmad Dahlan. Ide untuk mendirikan sebuah organisasi oleh KH Ahmad Dahlan ini dimulai setelah beliau menunaikan ibadah haji dan belajar ilmu agama Islam di tanah suci, sepulang dari sana langkah awal yang dilakukan oleh KH Ahmad Dahlan adalah dengan memperbaiki arah kiblat. Perbaikan arah kiblat ini mendapat tantangan dari Kanjeng Kyai Penghulu H. Muhammad khalil Kamaludiningrat. Setelah kepulangan menunaikan ibadah hajinya yang kedua beliau membangun sebuah pondok untuk murid-muridnya dengan memberikan materi pengajian yaitu ilmu falak, tauhid dan tafsir. Keinginan KH Ahmad Dahlan tidak cukup sampai disini saja, tahun 1909 KH Ahmad Dahlan bertamu kerumah Dr. Wahidin Sudirohusodo di Ketandan, Yogyakarta, beliau menanyakan berbagai hal tentang perkumpulan Budi Utomo dan tujuannya. Setelah mendengar jawaban lengkap dan menurut pikirannya secara umum sesuai dengan cita-citanya, maka ia menyatakan ingin menjadi anggota. Kehausan