Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diabetes Melitus (original) (raw)
Related papers
Manajemen Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus
Idea Nursing Journal, 2011
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia dapat menyebabkan disfungsi beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. Penyakit DM tidak hanya menimbulkan dampak fisiologis dan psikologis namun juga dampak ekonomi akibat meningkatnya kebutuhan biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit serta biaya pemulihan kesehatan selama pasien di rumah. Oleh karena itu, pengelolaan DM perlu kolaborasi yang baik antara dokter, perawat, ahli gizi, team kesehatan lainnya dalam mengatasi masalah yang dihadapi pasien. Kata Kunci: Diabetes mellitus, hiperglikemia, disfungsi organ.
Asuhan Kefarmasian untuk Penyakit Diabetes Melitus
BAB 2 PENGENALAN DIABETES MELLITUS 2.1. KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS Klasifikasi diabetes melitus mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Dahulu diabetes diklasifikasikan berdasarkan waktu munculnya (time of onset). Diabetes yang muncul sejak masa kanak-kanak disebut "juvenile diabetes", sedangkan yang baru muncul setelah seseorang berumur di atas 45 tahun disebut sebagai "adult diabetes". Namun klasifikasi ini sudah tidak layak dipertahankan lagi, sebab banyak sekali kasus-kasus diabetes yang muncul pada usia 20-39 tahun, yang menimbulkan kebingungan untuk mengklasifikasikannya. Pada tahun 1968, ADA (American Diabetes Association) mengajukan rekomendasi mengenai standarisasi uji toleransi glukosa dan mengajukan istilah-istilah Pre-diabetes, Suspected Diabetes, Chemical atau Latent Diabetes dan Overt Diabetes untuk pengklasifikasiannya. British Diabetes Association (BDA) mengajukan istilah yang berbeda, yaitu Potential Diabetes, Latent Diabetes, Asymptomatic atau Sub-clinical Diabetes, dan Clinical Diabetes. WHO pun telah beberapa kali mengajukan klasifikasi diabetes melitus. Pada tahun 1965 WHO mengajukan beberapa istilah dalam pengklasifikasian diabetes, antara lain Childhood Diabetics, Young Diabetics, Adult Diabetics dan Elderly Diabetics. Pada tahun 1980 WHO mengemukakan klasifikasi baru diabetes melitus memperkuat rekomendasi National Diabetes Data Group pada tahun 1979 yang mengajukan 2 tipe utama diabetes melitus, yaitu "Insulin-Dependent Diabetes Mellitus" (IDDM) disebut juga Diabetes Melitus Tipe 1 dan "Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus" (NIDDM) yang disebut juga Diabetes Melitus Tipe 2. Pada tahun 1985 WHO mengajukan revisi klasifikasi dan tidak lagi menggunakan terminologi DM Tipe 1 dan 2, namun tetap mempertahankan istilah "Insulin-Dependent Diabetes Mellitus" (IDDM) dan "Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus" (NIDDM), walaupun ternyata dalam publikasi-publikasi WHO selanjutnya istilah DM Tipe 1 dan 2 tetap muncul.
Asuhan Kefarmasian Diabetes Mellitus
Merupakan sindrom metabolik yang ditandai dengan hipoglikemia dan abnormalitas metabolisme lipid,karbohidrat, protein serta peningkatan resiko komplikasi penyakit pembuluh darah; mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati.
Asuhan Keperawatan Pada Lansia Diabetes Mellitus dengan Ketidakstabilan Kadar Glukosa
2022
The prevalence of diabetes mellitus in Indonesia is 10.3 million and will increase in 2045 by 16.7 million (IDF, 2020). This professional scientific paper aims to provide gerontic nursing care to Mr. S with diabetes mellitus through the application of red betel leaf decoction to reduce blood sugar levels in the Work Area of the Sekupang Health Center. The method used in this Professional Scientific Writing is a case study. The results of the study obtained that the client said that he often urinated in the morning, afternoon, and evening, the client felt thirsty and easily hungry with the main nursing diagnosis, namely Glucose Level Instability. The intervention and implementation given was in the form of red betel leaf decoction therapy for 7 days. The results of the final evaluation of nursing care for Mr. S with Diabetes Mellitus that was obtained after the implementation of nursing was Glucose Level Instability improved, the client was able to control diet sugar, blood sugar decreased by 108 mg/dL. Through this Red Betel Leaf Decoction therapy, it is hoped that people with Diabetes Mellitus can be one of the appropriate non-pharmacological therapies to help lower blood sugar levels in the elderly.
Nursing Information Journal
Pendahuluan: Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Penyakit ini terjadi karena kelainan sekresi insulin dan kerja insulin yang tidak adekuat. Salah satu komplikasi pada diabetes mellitus yaitu gangren. Gangren adalah luka terbuka pada permukaan kulit akibat penyumbatan pembuluh darah di kaki dan neuropati perifer yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi sehingga klien sering tidak merasakan adanya luka. Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu membandingkan dua klien yang menderita diabetes mellitus (gangren) dengan masalah gangguan citra tubuh. Analisis pada studikasus ini dengan cara evaluasi pekembangan pasien dan selanjutnya dibandingka antara pasien 1 dan 2 Hasil: Pada pasien 1 masalah keperawatan gangguan citra tubuh teratasi pada hari ke-3, ditandai dengan klien mau melihat bagian tubuh yang terluka, pasien tidak mengkhawatirkan kondisinya, dan pasien bersedia ber...
Hubungan Konseling Perawat Dengan Peran Keluarga Pasien Diabetes Mellitus
Mitra Raflesia, 2019
Diabetes melitus adalah penyakit selama hidup, maka pengawasan dan pemantauan dalam penatalaksanaan diabetes melitus pada setiap saat menjadi penting. Masalah dalam penelitian ini adalah belum berperannya keluarga secara optimal dalam perawatan pasien diabetes mellitus. Tujuan dari penelitian adalah diketahuinya hubungan konseling perawat dengan perbaikan peran keluarga pasien DM di Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi sebanyak 40 orang dan pengambilan sampel dengan teknik total sampling yaitu sebanyak 40 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan data primer. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data univariat dan bivariat dengan metode statistik chi square pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini adalah hampir sebagian responden (37,5%) dengan konseling perawat kurang. hampir sebagian responden (42,5%) yang peran keluarga pasien DM kurang. Ada hubungan konseling perawat dengan peran keluarga pasien DM di Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu dengan hasil uji statistik ρ value 0,006. Hasil penelitian ini diharapkan kepada pihak puskesmas untuk memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya peran serta keluarga dalam perawatan pada pasien diabetes mellitus.