PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER (original) (raw)

MATERI PENDIDIKAN KARAKTER

Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter. Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakanbahwa karakter yang baikdidukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan perbuatan kebaikan. Bagan di bawah ini merupakan bagan kterkaitan ketiga kerangka pikir ini. 1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

DASAR PENDIDIKAN KARAKTER

Pendidikan Karakter adalah upaya dalam rangka membangun karakter (character building) peserta didik untuk menjadi lebih baik. Sebab, karakter dan kepribadian peserta didik sangat mudah untuk dibentuk. Secara etimologis karakter dapat dimaknai sesuatu yang bersifat pembawaan yang mempengaruhi tingkah laku, budi pekerti, tabiat, ataupun perangai.

KARAKTERISTIK PENDIDIKAN KARAKTER

Jurnal Edureligia, 2017

; Pelaksanaan pendidikan karakter di lingkungan pendidikan formal memiliki Pengaruh yang efektif dalam mengatasi fenomena anarkisme, pengenaan kehendak, perkelahian Pelajar, proliferasi pengedar narkoba dan pengguna, krisis lingkungan, krisis moral, dan Berbagai kecenderungan sosial lainnya. Pendidikan formal adalah sistem pendidikan yang terorganisir, terarah, dan terukur. Kurikulum 2013 mengorientasikan dan menekankan pada Penguatan nilai moral, afektif, dan nilai konsep KI-1 (sikap spiritual), KI-2 (Sikap sosial), KI-3 (pengetahuan), dan KI-4 (penerapan pengetahuan). Implementasi dari Pendidikan karakter dalam Kurikulum tahun 2013 dapat dikembangkan dengan mengintegrasikan kognitif, Afektif, dan aspek psikomotor. Selain itu, untuk mendorong dan memfasilitasi realisasi Sinergi antara pendidikan formal, nonformal dan informal, dan mendorong untuk Terus meningkatkan kompetensi dan model peran para pendidik untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.

UTS PENDIDIKAN KARAKTER

Gema Akbar Mardika, 2021

SIKAP SARJANA PROFESIONAL, POTENSI DIRI, MENGENALI TUJUAN HIDUP, MOTIVASI DIRI, SERTA BERFIKIR SECARA POSITIF

PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER

Praktik pendidikan di Indonesia cenderung lebih berorentasi pada pendidikan berbasis hard skill (keterampilan teknis) yang lebih bersifat mengembangkan intelligence quetiont (IQ), namun kurang mengembangkan kemampuan soft skill yang tertuang dalam emotional intelligence (EQ), dan spiritual intelligence (SQ).

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM

Nur Kholik

Pendidikan adalah sesuatu yang tidak dapat dilepaskan dengan manusia. Dalam kehidupan manusia, pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan kualitas dan mutu manusia tersebut. Secara umum, semakin tinggi tingkat pendidikan manusia, maka akan berbanding lurus dengan tingkat kemuliaan manusia tersebut. Tingkat pendidikan juga menentukan peradaban manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi salah satu kebutuhan asasi dan pokok bagi umat manusia.

MODEL PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER

Bismillahirrahmanirrahim, Segala puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT karena hanya dengan nikmat dan karuniaNya-lah, penelitian tentang Model pengembangan pendidikan karakter (studi pada SMP di Kota Samarinda) ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta Salam juga senantiasa kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW serta para sahabat dan pewaris risalahnya. Hanya dengan pancarasan syafaat beliaulah, kami mendapatkan pencerahan intelektual. Semoga pencerahan seperti ini bisa kami pertahankan dan gunakan dalam pengembangan keilmuan Islam Dengan segenap kerendahan hati, kami harus akui, bahwa terselesaikannya karya penelitian ini berkat perhatian dan bantuan beberapa pihak. Untuk itu, kami haturkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya. Hanya karena merekalah, kami bisa menyelesaikan tugas keilmuan ini dengan baik. Mereka adalah: 1. Rektor IAIN Samarinda, Bapak Dr. H. Mukhamad Ilyasin, M.pd beserta segenap wakil Rektor yang memeberi kesempatan kepada penulis dapat terlibat dalam penelitian ini. 2. Kepala Sekolah SMPN 1 samarinda (Ibu Hj. Iswardati Hudzaifah, M.Pd), Kepala Sekolah SMP Plus Melati (Bapak Saparun Bakar, S.pd.I, MM), dan Kepala Sekolah SMPN 27 Samarinda (Bapak M. Rizal, S.Pd., M.Psi) yang telah memberikan ijin penelitian di sekolah yang pimpinnya serta menajdi teman diskusi serta luangan waktunya untuk menggali data penelitian 3. Bapak Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Samarinda yang memberikan support sebagai dosen di fakultas yang dipimpinnya. 4. kepala Lembaga penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Samarinda beserta Jajaran nya yang memberikan kesempatan untuk dapat terlibat dalam program penelitian 2015. 5. Segenap civitas akademika IAIN Samarinda baik dosen, karyawan IAIN Samarinda. 6. Segenap orang-orang terdekat dan para sahabat kami, atas bantuan diskusi dan humornya, karya ini bisa terwujud. Selain itu, penulisa yakin masih banyak hal-hal kekurangan pada penelitian ini, untuk itu, penulisa berharap atas saran konstruktif pembaca, khususnya civitas akademika STAIN Samarinda demi perbaikan penelitian ini dan penelitian-penelitian lain di masa yang akan datang. Penulis juga berharap, hasil penelitian ini dapat bermanfaat secara kelembagaan dalam konteks pengembangan pendidikan Karakter dan bermanfaat khususnya bagi prodi PAI dan MPI IAIN Samarinda Samarinda. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bisa bermanfaat, terutama dalam pengembangan kajian pemikiran pendidikan Islam. Amin.