Pendidikan Perempuan Perspektif KH. Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah (original) (raw)
Related papers
Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Perspektif Tafsir Al-Mishbah Karya Muhammad Quraish Shihab
Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2018
Bangsa Indonesia mengalami dekadensi moral, oleh karena itu pemerintah mencanangkan program pendidikan karakter untuk mengantisipasi krisis moral yang lebih serius. Pada pendidikan Islam, karakter merupakan salah satu bagian yang sangat diperhatikan dalam al-Qur’an. Oleh karena itu, pengembangan pendidikan karakter yang sesuai dengan al-Qur’an mutlak dilakukan dalam kehidupan khususnya dalam bidang pendidikan. Di dalam al-Qur’an ada begitu banyak nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan dalam melaksanakan pendidikan Islam, yang mana nilai-nilai tersebut tentunya akan lebih relevan dan sejalan dengan tujuan pendidikan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) nilai-nilai pendidikan karakter dalam surat al-Ahzab ayat 21; 2) kontribusi nilai-nilai pendidikan karakter dalam surat al-Ahzab ayat 21 terhadap lembaga pendidikan Islam saat ini. Penelitian ini menggunakan Metode Riset Perpustakaan (library research) dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sebagai data prime...
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penafsiran M. Quraish Shihab terhadap kontroversi yang berkembang di kalangan ulama klasik dan kontemporer tentang isu sensitif dalam diskursus feminisme, yaitu proses kejadian perempuan. Di kalangan ulama klasik, telah terbentuk mainstream penafsiran bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk, suatu penafsiran literal dan menekankan proses kejadian fisik yang kemudian berimplikasi posisi subordinat mereka dibandingkan pria. Sedangkan di kalangan ulama kontemporer, penafsiran bersifat metafor dan menekankan psikologi perempuan ketimbang kejadian fisik sesungguhnya. Telaah ini di samping menjelaskan argumen-argumen penafsiran, juga bertujuan memposisikan penafsirannya dalam perdebatan penafsiran klasik dan kontemporer tersebut. Kata kunci: penafsiran, tafsir klasik, tafsir kontemporer, nafs wahidah
Pemikiran M. Quraish Shihab Tentang Kesetaraan Gender Dan Relevansinya Dalam Pendidikan Islam
2018
Diskursus tentang perempuan, meski telah marak akhir-akhir ini, namun tetap menjadi sesuatu yang menarik. Rendahnya kesadaran dari kaum perempuan mengenai masalah ketimpangan dan bias gender yang muncul serta kaum laki-laki yang menganggap perempuan senantiasa menjadi nomor dua setelah mereka (subordinatif). Angggapan yang demikian itu, tentu menjadi salah satu bukti belum berhasilnya wacana kesetaraan gender. M. Quraish Shihab merupakan salah satu tokoh yang banyak membicarakan isu tentang kesetaraan gender dalam beberapa karyanya. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk mengkaji pemikirannya tentang kesetaraan gender dan bagaimana relevansinya dalam pendidikan Islam Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka (libarary research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis isi (content analysis). Sedangkan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: ...
2018
Kecantikan dalam lingkup manusia biasanya dimaknai dengan kecantikan yang berhubungan dengan perempuan. Perempuan secara naluriah memiliki keinginan untuk memperindah penampilannya. Oleh sebab itulah kecantikan perempuan menjadi hal yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Kecantikan dari sisi lahiriah dan batiniah menjadi hal yang sangat penting dalam rangka membentuk kualitas perempuan serta memberikan nilai kecantikan yang paripurna bagi perempuan. Kecantikan perempuan adalah sesuatu yang diciptakan di dalam diri perempuan, sehingga pada akhirnya kecantikan perempuan menjadi sebuah fitrah bagi perempuan yang telah Tuhan anugerahkan untuk selalu disyukuri dan dijaga. Penelitian ini mengkaji tema yang menarik yakni kecantikan perspektif Quraish Shihab dalam Perempuan dan tafsir Al-Mishbah, dan Ibnu Qayyim dalam Al-Jama@l: Fad}luh, Haqi@qatuh, Aqsa@muh. Pokok penelitian ini adalah, pertama bagaimana kecantikan perspektif Quraish Shihab dalam Perempuan dan tafsir Al-Mishbah. Kedua,...
Konsep Pendidikan Anak Menurut Al-Qur’an Perspektif Muhammad Quraish Shihab
2017
Dalam penelitian ini, penulis mencoba meneliti Konsep Pendidikan Anak Menurut Alquran Perspektif Muhammad Quraish Shihab. Latar belakang penulisan ini sebuah fenomena yang kontras terhadap keberhasilan mendidik anak dalam kehidupan masyarakat. Setiap anak adalah individu yang tidak dapat diibaratkan sebagai tanah liat yang bisa ”dibentuk” sesuka hati oleh orang tua. Namun harus disesuaikan dengan perkembangan jiwa dan potensi anak sebagai tanda kasih sayang dan tanggung jawab moral orang tua yang secara konsisten dilandasi oleh sikap dipercaya dan mempunyai suatu pola relasi hubungan antara kesadaran kewajiban dengan kepatuhan terhadap orang tua. Oleh karena itu sikap kesadaran orang tua dan pendidik dalam mendidik anak akan menghasilkan generasi bangsa yang berkarakter dan berakhlakul karimah sesuai tujuan pendidikan Islam. Rumusan masalah dalam penulisan ini adalah (1) Bagaimana paradigma pendidikan karakter dalam Islam? (2) bagaimana konsep pendidikan anak menurut Alquran p...
Konsep Poligami Dalam Alquran: Studi Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
This paper aims to understand the interpretation of the polygamy verse from the perspective of contemporary Indonesian interpreters represented by M.Quraish Shihab as a problem solving for the rampant practice of polygamy in society. The discourse of polygamy in Islamic thought is an interesting controversy discussed. As offered by M. Quraish Shihab in his interpretation that polygamy in Islamic teachings is permissible not as a recommendation or as a mandatory thing, even then on fair terms. The existence of differences in each argument has the same basis of the Qur'anic text, namely Surat an-Nisa…
el-Tarbawi, 2021
This paper intends to discuss how the morals of the Prophet's wives, which are summarized in Surah Al-Ahzab verses 28-35, used as directions, references, and instructions for women. The wives of the Prophet are the mothers of religious people so that it should be used as an example by Muslims, especially for women. In analyzing Surat Al-Ahzab verses 28-35, the writer uses the library research approach, with the primary data source is Buya Hamka's book of Tafsir Al-Azhar. and for the secondary data, the writer uses various books and journals that are relevant with the topic. This paper concluded that according to Buya Hamka interpretation, the morals ordered by Allah SWT to women in Surat Al-Ahzab verses 28-35, is to choose the afterlife over the temporary world or implementing simple life, not to commit heinous acts towards others, such as condemning, cursing at people, stealing, slandering, because it can drop a woman's honor, speaking well, politely, firmly, not weak a...