Menganalisis Unsur Interinsik Novel " Laskar Pelangi " Anggota Kelompok (original) (raw)

Ekspresi Pandangan Dunia Kelompok Sosial Pengarang Dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata

LITERA, 2013

This study aims to reveal the author’s social group world view in Andrea Hirata’s novel Laskar Pelangi. It employed the genetic structuralism theory approach. The data were analyzed using a dialectic model through recursive, simultaneous, and iterative understanding of the literary text structure (out of society). The findings show that the cultural issues presented in LaskarPelangi deal with the harmony of the life of the Belitung society consisting of several ethnic groups. The author’s world view is relatedto the importance of social convergence emphasizing a mutual respect attitude towards each ethnic group. Besides, there needs to be an understanding of a local genius value in developing a life norm in a society and a nation.

Variasi Keluasan Makna Interpersonal Teks “Laskar Pelangi” Berbahasa Indonesia, Inggris, Dan Melayu

LingTera, 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi keluasan makna interpersonal pada teks “Laskar Pelangi” berbahasa Indonesia, Inggris, dan Melayu serta faktor-faktor yang mendorong terjadinya tingkat variasi keluasan makna tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan objek penelitian adalah variasi keluasan makna interpersonal yang terealisasi dalam sistem gramatika MOOD pada tiap klusa dari ketiga teks multitranslasi. Data dianalisis dengan teknik hubung banding dengan membandingkan masing-masing klausa dari ketiga teks tersebut. Hasil penelitian menunjukkan tingginya tingkat variasi keluasan makna interpersonal pada T1:T2, sebesar 23,89, dan rendahnya tingkat variasi tersebut pada T1:T3, sebesar 2,82. Tingginya tingkat variasi disebabkan penambahan klausa pada T2, pengaruh skrip cerita film, faktor tujuan, serta faktor pembaca T2. Rendahnya tingkat variasi disebabkan persamaan akar bahasa dan budaya antara T1 dan T3 serta faktor tujuan penerjema...

Ringkasan Cerita Novel Laskar Pelangi

SD Muhammadiyah tampak begitu rapuh dan menyedihkan dibandingkan dengan sekolah-sekolah PN Timah (Perusahaan Negara Timah). Mereka tersudut dalam ironi yang sangat besar karena kemiskinannya justru berada di tengah-tengah gemah ripah kekayaan PN Timah yang mengeksploitasi tanah ulayat mereka. Kesulitan terus menerus membayangi sekolah kampung itu. Sekolah yang dibangun atas jiwa ikhlas dan kepeloporan dua orang guru, seorang kepala sekolah yang sudah tua, Bapak Harfan Efendy Noor dan ibu guru muda, Ibu Muslimah Hafsari, yang juga sangat miskin, berusaha mempertahankan semangat besar pendidikan dengan terseok-seok. Sekolah yang nyaris dibubarkan oleh pengawas sekolah Depdikbud Sumsel karena kekurangan murid itu, terselamatkan berkat seorang anak idiot yang sepanjang masa bersekolah tak pernah mendapatkan rapor. Sekolah yang dihidupi lewat uluran tangan para donatur di komunitas marjinal itu begitu miskin: gedung sekolah bobrok, ruang kelas beralas tanah, beratap bolong-bolong, berbangku seadanya, jika malam dipakai untuk menyimpan ternak, bahkan kapur tulis sekalipun terasa mahal bagi sekolah yang hanya mampu menggaji guru dan kepala sekolahnya dengan sekian kilo beras, sehingga para guru itu terpaksa menafkahi keluarganya dengan cara lain. Sang kepala sekolah mencangkul sebidang kebun dan sang ibu guru menerima jahitan. Kendati demikian, keajaiban seakan terjadi setiap hari di sekolah yang dari jauh tampak seperti bangunan yang akan roboh. Semuanya terjadi karena sejak hari pertama kelas satu sang kepala sekolah dan sang ibu guru muda yang hanya berijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) telah berhasil mengambil hati sebelas anak-anak kecil miskin itu. Dari waktu ke waktu mereka berdua bahu membahu membesarkan hati kesebelas anak-anak tadi agar percaya diri, berani berkompetisi, agar menghargai dan menempatkan pendidikan sebagai hal yang sangat penting dalam hidup ini. Mereka mengajari kesebelas muridnya agar tegar, tekun, tak mudah menyerah, dan gagah berani menghadapi kesulitan sebesar apapun. Kedua guru itu juga merupakan guru yang ulung sehingga menghasilkan seorang murid yang sangat pintar dan mereka mampu mengasah bakat beberapa murid lainnya. Pak Harfan dan Bu Mus juga mengajarkan cinta sesama dan mereka amat menyayangi kesebelas muridnya. Kedua guru miskin itu memberi julukan kesebelas murid itu sebagai para Laskar Pelangi. Keajaiban terjadi ketika sekolah Muhamaddiyah, dipimpin oleh salah satu laskar pelangi mampu menjuarai karnaval mengalahkan sekolah PN dan keajaiban mencapai puncaknya ketika tiga orang anak anggota laskar pelangi (Ikal, Lintang, dan Sahara) berhasil menjuarai lomba cerdas tangkas mengalahkan sekolah-sekolah PN dan sekolah-sekolah negeri. Suatu prestasi yang puluhan tahun selalu digondol sekolah-sekolah PN. Tak ayal, kejadian yang paling menyedihkan melanda sekolah Muhamaddiyah ketika Lintang, siswa paling jenius anggota laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal cuma tinggal satu triwulan menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus menghidupi keluarga, sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia. Belitong kembali dilanda ironi yang besar karena seorang anak jenius harus keluar sekolah karena alasan biaya dan nafkah keluarga justru disekelilingnya PN Timah menjadi semakin kaya raya dengan mengekploitasi tanah leluhurnya. Meskipun awal tahun 90-an sekolah Muhamaddiyah itu akhirnya ditutup karena sama sekali sudah tidak bisa membiayai diri sendiri, tapi semangat, integritas, keluruhan budi, dan ketekunan yang diajarkan Pak Harfan dan Bu Muslimah tetap hidup dalam hati para laskar pelangi. Akhirnya kedua guru itu bisa berbangga karena diantara sebelas orang anggota laskar pelangi sekarang ada yang menjadi wakil rakyat, ada yang menjadi research and development manager di salah satu perusahaan multi nasional paling penting di negeri ini,

Resepsi Pembaca Terhadap Novel Laskar Pelangi Dalam Komunitas Cybersastra

2009

Profesionalitas guru harus selalu ditingkatkan dengan cara mengoptimalkan kompetensi akademik, kompetensi pedagogic, kompetensi professional, dan kompetensi ssosialnya. Profesionalitas guru ditentukan oleh banyak factor, diantaranya adalah efektivitas manajemen pembelajaran dan etos kerja yang tinggi. Penelitian ini berusaha untuk mengetahui seberapa besar hubungan efektivitas manajemen pembelajaran dan etos kerja dengan profesionalitas guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri maupun swasta yang ada di kecamatan Ciampel, kabupaten Karawang. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan angket penelitian. Populasi penelitian berjumlah 120 orang guru, sedangkan sampel penelitiannya berjumlah 55 orang guru yang tersebar di tiga SMP, yaitu SMP negeri 1 Ciampel berjumlah 35 orang, SMP Negeri 2 Ciampel berjumlah 12 orang, dan SMPS Kawasan Industri Citarum (KIC) berjumlah 8 orang. Dari hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara efektivitas mana...

Kritik Sastra Laskar Pelangi

Novel ini menceritakan kisah perjuangan hidup kesepuluh anak demi mencapai citacita diantara kehidupan mereka yang berat. Kisah anak-anak yang memandang dunia dengan ambisi yang sederhana. Tema yang diangkat dari cerita tersebut adalah tentang pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia yang sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, yang dituturkan secara bagus dan juga cerdas. Selain mengenai pendidikan,

Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Atheis

Tebal Halaman: 308 halaman Sinopsis : Hasan adalah seorang pemuda yang berasal dari sebuah kampung di kota Bandung, Kampung Panyeredan. Ayah dan ibunya tergolong orang yang sangat saleh. Sejak kecil hidupnya ditempuh dengan ajaran agama Islam yang kuat. Iman Islamnya sangat tebal. Setelah menjadi pemuda dewasa makin rajinlah Hasan melakukan perintah agama. Semua tentang ajaran agama Islam makin menempel terus dalam hatinya. Sampai -sampai Hasan menjadi seorang penganut agama Islam yang fanatik. Hasan kemudian meninggalkan orang tuanya dan memulai kehidupan di kota Bandung dengan tinggal bersama bibinya dan bekerja pada sebuah kantor pemerintah,sebagai penjual tiket kapal di Kota Praja. Di tempat penjualan tiket inilah Hasan bertemu orang -orang yang akhirnya mengubah jalan hidupnya. Berawal dari pertemuannya dengan Rusli, temannya saat bersekolah di Sekolah Rakyat. Suatu hari, Rusli mengajak untuk bertamu ke rumahnya, hingga pada akhirnya ia bertemu dengan Kartini, yang merupakan saudara angkat Rusli, dan jatuh hati kepadanya. Hasan jadi sering mampir ke tempat Rusli, dan mulailah Hasan masuk dalam pergaulan Rusli dan Kartini, yang merupakan aktivis ideologi marxis.

Analisis Unsur Intrinsik Dalam Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini

Himmah Rosyidah, 2021

Penelitian ini mengkaji tentang unsur intrinsik dalam Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan unsur intrinsik dalam Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data penelitian ini adalah menganalisis unsur-unsur intrinsik dalam Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini. Data-data tersebut ditelaah menggunakan pendekatan teori strukturalisme yang meliputi alur, penokohan, latar, tema, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa. Sumber data yang digunakan adalah Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini. Hasil analisis menunjukan bahwa Novel Dua Garis Biru Karya Lucia Priandarini mengandung unsur instrinsik yang meliputi plot, penokohan, latar, tema, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa.

DEKONSTRUKSI DALAM NOVEL LASKAR PELANGI (Deconstruction on Laskar Pelangi

Sawerigading, 2011

The present of Laskar Pelangi novel arousing attention many people invites many interpretations. For deconstruction, interpretation is not centered on one meaning. Using descriptive method, deconstruction of Jacques Derrida is applied to deconstruct Laskar Pelangi novel. Then, found Harun, is a hero for the nineth of his friends, Ikal playing role as major character actually is not the character who brings the main theme wished by Andrea Hirata to convey, and Bu Mus and Pak Harfan who have created didactic world which is hardy found nowadays. Abstrak Kehadiran novel Laskar Pelangi yang menggugah perhatian banyak orang menimbulkan berbagai interpretasi. Bagi dekonstruksi, interpretasi tak pernah berpusat pada satu makna. Dengan menggunakan metode deskriptif, teori dekonstruksi Jacques Derrida diaplikasi untuk mendekonstruksi novel Laskar Pelangi. Muncul sosok Harun sebagai pahlawan bagi kesembilan temannya, Ikal yang berperan sebagai tokoh utama sebenarnya bukan penyampai pesan utama yang diinginkan Andrea Hirata, dan sosok Bu Mus dan pak Harfan yang telah menciptakan dunia didik yang sangat jarang ditemui kini.