Resume Buku (original) (raw)
Nama : Jinani Firdausiah NIM : S20184063 Prodi/Kelas : Hukum Pidana Islam/2 Mata Kuliah : Ulumul Qur'an Dosen Pembimbing : "Sains dalam Al-Qur'an dan Injil" BAB I : PERJANJIAN LAMA Perjanjian Lama cukup alamiah sebagai karya manusia dengan rentang waktu yang sangat panjang. Pembentukan ini lambat dan panjang, membuat kumpulan tulisan-tulisan dan kitab-kitab seperti yang sudah kita pegang sekarang tak lebih dari akumulasi penambahan, modifikasi, pengurangan dan penyortiran. Sebelum menjadi kumpulan kitab-kitab seperti sekarang, Perjanjian Lama tak lebih dari tradisi lisan yang sepenuhnya mengandalkan ingatan manusia, dan seandainya pernah tercatat, tak lebih dari fragmen-fragmen kecil. Meskipun kitab suci ini ditulis oleh Manusia, namun yang menginspirasinya adalah roh Kudus. Jadi, banyak yang berpendapat bahwa "Perjanjian Lama" ditulis langsung oleh Tuhan Sendiri. Kadang penulis menambahi bahwa pewahyuan yang diperolehnya itu untuk melengkapi teks-teks suci sebelumnya, namun sifat uraiainnya ini tidak akan mengubah kebenaran yang sudah ada selain hanya meneruskannya lebih jauh. Di abad ke-1 SM, muncul kecenderungan untuk menetapkan satu teks tunggal saja yang dianggap paling representative, namun baru seabad setelah Kristus hidup barulah teks Perjanjian Lama yang satu dan standar itu mulai ditetapkan. Banyak data-data penelitian terkait teks yang tersebar. Seperti teks Hibrani tertua yang digunakan pada masa ini ternyata berasal dari abad ke-9 M. Septuaginta mungkin adalah penerjemahan pertama Alkitab ke bahasa Yunani. Ia malah berasal dari abad ke-3 SM dan ditulis oleh orang-orang Yahudi di Alexandria. Semua teks yang langsung ditulis dalam bahasa Yunani yang umumnya digunakan didunia Kristen berasal dari manuskrip yang sekarang dikatalogkan di bawah judul Codex Vaticanus yang sekarang tersimpan dikota Vatikan dan Codex Sinaiticus yang sekarang tersimpan di British Museum di London. Manuskrip-manuskrip ini berasal dari abad ke-4 M. Semua versi ini memampukan para ahli mengelompokkan apa yang disebut teks-teks jalan tengah, yaitu cara menyortir yang mengkompromikan berbagai versi yang berbeda itu. Kumpulan teks multi-bahasa tersebut juga pernah diproduksi mencantumkan disetiap ayatnya versi-versi bahasa Yahudi, Yunani, Latin, Siria, Aram bahkan Arab. Sebuah alkitab unik bernama Walton Bible (London, 1667). Sejak konsili diselenggarakan sejak abad ke-4, gerejalah yang kemudian mendata tulisan-tulisan mana sajakah yang boleh menjadi Kitab Suci. Yang kemudian diratifikasi oleh Konsili Florensia (1441), Konsili trente (1546) dan Konsili Vatikan I (1870) untuk membentuk apa yang sekarang dikenal sebagai kanonik. Namun jika merujuk pada karya-karya seorang pater naun tidak diaksudkan untuk dipublikasikan secara umum, barulah kita sadar kalau pertanyaan tentang otentisitas kitab-kitab di Alkitab