KEPERCAYAAN TRUST DALAM BISNIS DAN PEMASARAN ISLAM (original) (raw)

KEPERCAYAAN DALAM ISLAM

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah "Metodologi Studi Islam" Dosen Pengampu : Dr. M. Aminuddin Sanwar, MM Disusun oleh : Munifah (NIM : A1620032) PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 2017 ii KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Studi Islam.

ISLAM PRESPEKTIF STRATEGI PENGUATAN TRUST IN A BRAND MENGGUNAKAN ETIKA BISNIS MARKETING

Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal yang terpenting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Persoalan merek memang menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus menerus oleh setiap perusahaan. Merek-merek yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan rasional, tetapi juga canggih mengolah sisi-sisi emosional konsumen. Untuk mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap merek (Trust In A Brand), merek harus memiliki kualitas dan karisma. Agar memiliki karisma merek harus mempunyai aura, harus konsisten, kualitasnya harus dijaga dari waktu ke waktu. 1.Menganalisa proses marketing yang sudah dilakukan dan sedang berjalan pada Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Islam Batik Surakarta untuk mengetahui apa saja yang akan dibutuhkan untuk membangun e-marketing. 2.Menganalisa pasar untuk mengetahui target pelanggan yang tepat. 3.Menganalisa penggunaan e-marketing berbasis web yang berfungsi sebagai salah satu media pemasaran untuk perusahaan. 4.Menganalisa penggunaan portal e-kuliah kuliah online sebagai pusat rujukan bahan kuliah mahasiswa Strata satu (S1) dan Pasca Sarjana untuk semua Mata kuliah yang sedang berlangsung pada tiap semester berjalan di Universitas Islam Batik Surakarta 5.Menganalisa penggunaan Teknologi SMS Gateway Gateway Universitas Islam Batik Surakarta sebagai media interaksi dan informasi

ETIKA BISNIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM

There is no ethic in business can make a destroy in a live. Because of that, many Businessman aware. Now, business ethic is a trend.The fact indicate that there is positif relation between perform and ethic. In Islam, business ethic explained in Al-Qur'an and Hadits. History about Nabi Muhammad saw said that Nabi is a successful businessman with Islamic ethic. Be based on the law in Islam, there are five principles in Islamic ethic.

MANAJEMEN BISNIS DALAM ISLAM

Abstrak Manajemen merupakan hal yang penting dan mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Dengan manajemen manusia mampu mengenali kemampuannya dan mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai suatu tujuan. Dalam konteks bisnis Islam, manajemen merupakan sebuah keharusan sebagai counter dari sistem manajemen konvensional yang terbukti gagal dalam menciptakan manusia yang berpihak kepada kejujuran, kebahagiaan, dan memanusiakan manusia. Kencenderungan manajemen bisnis konvensional berorientasi laba, sehingga miskin nilai dan moral spiritual. Manajemen bisnis Islam merupakan sebuah sistem yang berjalan berdasarkan koridor nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dengan mengacu kepada al-Qur'an dan sunnah sebagai pedoman. Panduan Islam dalam mengatur aktivitas bisnis antara lain;

ETIKA BISNIS DALAM PERSEPEKTIF ISLAM

2016

Abtraksi : Etika bisnis Islam adalah akhlak dalam menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai Islam, sehingga dalam melaksanakan bisnisnya tidak perlu ada kekhawatiran, sebab sudah diyakini sebagai sesuatu yang baik dan benar. Nilai etik, moral, susila atau akhlak adalah nilai-nilai yang mendorong manusia menjadi pribadi yang utuh. Seperti kejujuran, kebenaran, keadilan, kemerdekaan, kebahagiaan dan cinta kasih. Apabila nilai etik ini dilaksanakan akan menyempurnakan hakikat manusia seutuhnya. Setiap orang boleh punya seperangkat pengetahuan tentang nilai, tetapi pengetahuan yang mengarahkan dan mengendalikan perilaku orang Islam hanya ada dua yaitu Al-Quran dan hadis sebagai sumber segala nilai dan pedoman dalam setiap sendi kehidupan, termasuk dalam bisnis. Etika atau akhlak mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia, baik sebagai individu anggota masyarakat maupun anggota suatu bangsa. Kajayaan, kemuliaan umat di muka bumi tergantung akhlak mereka, dan kerusakan di muka bumi tidak lain juga disebabkan oleh kebejatan akhlak manusia itu sendiri. Kehidupan manusia memerlukan moral, tanpa moral kehidupan manusia tidak mungkin berlangsung.

ETIKA DALAM KEPEMIMPINAN BISNIS ISLAM

2024

Kepemimpinan berasal dari asal kata bahasa inggris yaitu “leadership”, sedangkan kepemimpinan dalam bahasa arab disebut dengan “khilafah” (خالفة). Sumber-sumber Islami membentuk kepemimpinan Islam dalam suatu organisasi, yang kemudian diterapkan dalam praktek dan kepercayaan Islami berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah.

ETIKA BISNIS DALAM ISLAM

Beekun (1997) secara ringkas menjelaskan bahwa etika adalah "The set of moral principles that distinguish what is right from what is wrong." (Sekumpulan prinsip-prinsip moral yang digunakan untuk membedakan perilaku yang benar dengan perilaku yang salah).

ARTIKEL ILMIAH KOMUNIKASI BISNIS ISLAM DALAM PEMASARAN

Erwanda praja yusup, 2021

Penelitian ini diberi judul “Etika Komunikasi Bisnis". Fokus pembahasan pada penelitian ini adalah pertama, Etika bisnis islam untuk mengetahui definisi dari etika bisnis islam tersebut. Kedua, untuk mengetahui bagai mana komunikasi pemasaran. Ketiga, komunikasi pemasaran dalam perspektif islam dapat diambil dua unsur yaitu komunikasi dan pemasaran syariah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Kualitatif Landasan Metode penelitian adalah filsafat postpositivisme. Digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (lawan eksperimen), dimana peneliti sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif/kualitatif. Hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari pada generalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagai bagian dalam masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan tersebut membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnis, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung. Jadi etika bisnis adalah refleksi kritis dan rasional dari perilaku bisnis dengan memperhatikan moralitas dan norma untuk mencapai tujuan. Etika bisnis kadang-kadang disebut pula etika manajemen, yakni penerapan standar moral ke dalam kegiatan bisnis. Faktor utama atas kecenderungan berhembusnya kepedulian melaksanakan etika bisnis adalah perilaku perusahaan dan para pengusahanya yang terus menerus melakukan pelanggaran dalam kegiatan bisnis. Etika baik atau akhlak mulia itu tidak didapat dan terbentuk dengan sendirinya, tetapi ada faktor-faktor lain seperti yang dikemukakan oleh ahli etika bisnis islam dari Amerika, Rafiq Issa Beekun mengungkapkan bahwa perilaku etika individu dapat dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu Pertama: interprestasi terhadap hukum, Kedua: faktor organisasional dan Ketiga: faktor individu dan situasi.

ETIKA BISNIS ISLAM DALAM JUAL BELI

Islam mengatur seluruh aspek kehidupan umat manusia, termasuk didalamnya persoalan bisnis yang berlandaskan pada etika. Etika bisnis Islam tidak mengekang pelaku bisnis dalam mencari pelanggan dan keuntungan, namun etika bisnis Islam menuntun agar pelaku bisnis, jujur, adil dan tidak eksploitatif terhadap lainnya dalam berbagai hal. Ada beberapa prinsip umum yang harus dijadikan landasan dalam jual beli, yaitu prinsip antaradhin minkum (keridhaan sesama pelaku bisnis) dan prinsip latazlimuna wa tuzlamun (jangan saling menzalimi). Dari kedua prinsip tersebut dapat diderivatif dari dalam tadlis (penipuan), gharar (ketidak jelasan), sumpah palsu, saling menjelekkan mitra bisnis. Aplikasinya terhadap kualitas, kuantitas, harga dan waktu penyerahan objek transaksi. Etika bisnis Islam memberikan batasan-batasan terhadap bentuk larangan-larangan tersebut. Baik yang didasari pada dalil naqli maupun aqli.