KONSEP HUBUNGAN BANGSA DAN NEGARA (original) (raw)

KONSEP HUBUNGAN NEGARA BANGSA

The state is a product of society, because the state is a social institution. In terms of the state as a totality, the community in itself resides in the desire to organize themselves, so that 'organization' and 'obedience' are two inaccessible things in the society of the country. Organizations occur naturally thanks to inner encouragement, while obedience is a logical consideration of state organizations. This depends on the state between individuals which is related to mutual dependence and mutual giving. The state is essentially an institution of public self-organization. Therefore, however society consists of groups, groups, ethnic groups, but the whole consists of the totality contained in which contains the spirit of unity, what is meant by the group is not dissolved but is correlated by the relationship of giving, and also by positive synthesis. The state is essentially a social institution so that the state is the society itself. The community represents itself in the State, with its authority and he raises it to organize and approve himself in achieving mutual prosperity in the transition. In this sense the state declares society not as an object outside the state, but as a genetic source of itself.

KONSEP NEGARA,BANGSA,DAN WARGA NEGARA

Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang bertujuan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Tujuan bangsa dan Negara Republik Indonesia ini dapat di capai salah satunya melalui tata kehidupan negara dan bangsa yang sejahtera,aman,tentram,serta tertib,yang menjamin persamaan kedudukan warga masyarakat dalam hukum, dan yang menjamin terpeliharanya hubungan yang seimbang,serta selaras antara aparatur dibidang tata usaha negara dengan para warga masyarakat.

KONSEPSI NEGARA ISLAM

Ada pertanyaan sangat menarik untuk diketahui jawabannya; apakah sebenarnya konsep Islam tentang negara? Sampai seberapa jauhkah hal ini dirasakan oleh kalangan pemikir Islam sendiri? Dan, apakah konsekuensi dari konsep ini jika memang ada? Rangkaian pertanyaan di atas perlu diajukan di sini, karena dalam beberapa tahun terakhir ini banyak diajukan pemikiran tentang Negara Islam, yang berimplikasi pada orang yang tidak menggunakan pemikiran itu dinilai telah meninggalkan Islam. Jawaban-jawaban atas rangkaian pertanyaan itu dapat disederhanakan dalam pandangan penulis dengan kata-kata: tidak ada. Saya beranggapan, Islam sebagai jalan hidup (syari'ah) tidak memiliki konsep yang jelas tentang negara. Mengapakah saya beranggapan demikian? Karena sepanjang hidup saya telah mencari dengan sia-sia makhluk yang dinamakan Negara Islam itu. Jadi tidak salahlah jika disimpulkan memang Islam tidak memiliki konsep bagaimana negara harus dibuat dan dipertahankan. Dasar dari jawaban itu adalah tiadanya pendapat yang baku dalam dunia Islam tentang dua hal. Pertama, Islam tidak mengenal pandangan yang jelas dan pasti tentang pergantian pemimpin. Rasulullah Saw digantikan Sayyidina Abu

KONSEP BANGSA DAN NEGARA YONA OKTAVIA INDRIANTI

KONSEP BANGSA DAN NEGARA, 2019

Sebagai makhluk sosial, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah tertentu. Sekelompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-masyarakat yang mempunyai perbedaan dalam hal ras, suku, watak dan agama akan berkumpul bersama dalam suatu tempat akan membentuk suatu bangsa.Tempat ini dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam konsep bangsa dan negara tentunya terdapat pengertian, unsur, konsep, fungsi dan tujuan bangsa dan negara. Serta terdapat proses terbentuknya bangsa dan negara. Metode yang digunakan menggunakan metode sesuai materi konsep hubungan bangsa dan negara.

HUBUNGAN DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI

Dasar negara berkedudukan sebagai norma hukum tertinggi negara dan menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma hukum di bawahnya, salah satunya adalah konstitusi. Hubungan antara dasar negara dan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita-cita dan tujuan negara yang terdapat dalam pembukaan UUD suatu negara. Dasar negara dan konstitusi mempunyai hubungan secara yuridis, filosofis dan sosiologis 1. Secara yuridis Keterkaitan dasar negara dengan konstitusi bahwa konstitusi mengandung pokok-pokok pikiran dasar negara yang diwujudkan dalam bentuk pasal-pasal. 2. Secara filosofis Konstitusi di dasarkan pada filosofil bangsa tersebut yang berakar pada budaya bangasa. 3. Secara sosiologis Konstitusi dapat menampung nilai-nilai yang berkembang di masyarakat yang bersumber kepada dasar negara dalam penyelenggaraan pemerintahan 1. Hubungan dasar negara dan konstitusi di Indonesia Dapat dilihat dari hubungan antara sila-sila pancasila yang termuat pada pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal yang termuat dalam batang tubuh UUD 1945. Pasal-pasal UUD adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang ada dalam pembukaan UUD 1945.

HUBUNGAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai cerminan dari jiwa dan cita-cita hukum bangsa Indonesia tersebut merupakan norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara dan yang menjadi sumber hukum sekaligus sebagai cita hukum (recht-idee), baik tertulis maupun tidak tertulis di Indonesia. Cita-cita ini secara langsung merupakan cerminan kesamaan-kesamaan kepentingan di antara sesame warga bangsa.

KONSEP-KONSEP ASAS HUBUNGAN ETNIK KONSEP MASYARAKAT

BAB 2

➢ kumpulan manusia yang hidup bersamasama di sesuatu tempat dengan aturan dan cara tertentu. 1. Memahami Cara Hidup Bermasyarakat-Pemahaman yang tepat terhadap masyarakat membolehkan individu itu bertingkahlaku dan menyesuaikan diri mengikut kehendak masyarakat setempat. 2. Memahami Budaya Sendiri dan Masyarakat Lain-Individu yang telah mengkaji masyarakat lain tidak akan mengalami satu kejutan budaya, tetapi lebih bersedia menghadapi perbezaan yang wujud. 3. Memupuk Kerjasama di Antara Masyarakat-kajian terhadap masyarakat akan membolehkan kita memahami dan memupuk kerjasama dengan sesuatu masyarakat. ➢ Ciri-Ciri Masyarakat 1. Manusia Yang Hidup Berkelompok-Kelompok ini lah yang membentuk masyarakat. Mereka mengenali antara satu sama lain dan saling bergantungan. 2. Melahirkan Kebudayaan-Tiada masyarakat, tiadalah budaya dan sebaliknya. Masyarakat akan melahirkan kebudayaan, sama ada kebendaan atau bukan kebendaan. 3. Mengalami Perubahan-masyarakat juga turut mengalami perubahan. Suatu perubahan terjadi kerana faktor-faktor yang berasal dari masyarakat itu snediri. 4. Berinteraksi-terdapatnya perlakuan berhubung dan bekerjasama di antara ahli dan ini akan mencetuskan interaksi. Interaksi ini boleh berlaku secara lisan atau tidak. 5. Kepimpinan-Pemimpin adalah terdiri daripada ketua keluarga, ketua kampung, ketua negara dan sebagainya. Dalam masyarakat Melayu awal, kepimpinan adalah bercorak tertutup kerana pemilihan berdasarkan keturunan. 6. Mempunyai Aturan Sosial-Bermaksud susun lapis yang wujud dalam masyarakat. Terbahagi kepada tiga bahagian iaitu:-• Kelas-kedudukan seseorang dalam masyarakat berdasarkan pemilikan harta atau kekayaan seperti orang kaya kelas atasan dan orang miskin, kelas bawahan • Status-Peranan yang dimainkan oleh individu dalam masyarakat seperti penerimaan gelaran sprt imam, cikgu, lebai, dato' dan sebagainya. Berdasarkan pangkat, jawatan dan gelaran. • Kasta-kelas sosial melalui kelahiran dan dalam hidupnya tidak berlaku mobiliti sosial. Ini dapat dilihat dalam zaman tradisional India yang memecahkan kasta kepada Brahmin, Vaisya, Ksyatria, Sudra dan Pariah.

HUBUNGAN INDIVIDU DENGAN NEGARA

Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki manusia sejak manusia itu dilahirkan yang tidak dapat dipisahkan dari „konsep manusia‟ itu sendiri. Sejarah pemikiran hak asasi manusia barulah tumbuh dan berkembang pada waktu hak-hak asasi itu mulai diperhatikan dan diperjuangkan oleh manusia terhadap serangan atau bahaya yang timbul dari kekuasaan sebuah negara (staat). Hakekat persoalan mengenai hak asasi manusia berkorelasi antara hubungan individu (manusia) dan masyarakat. Perkembangan hak asasi manusia ini berjalan secara perlahan dan beraneka ragam dimulai dari sejarah perkembangan dan perumusan hak asasi manusia di dunia juga perkembangan hak asasi manusia di Indonesia.

KONSEP HUBUNGAN BANGSA NEGARA DAN WARGA NEGARA by NENGSIH NUR OLIVIA

KONSEP HUBUNGAN BANGSA NEGARA DAN WARGA NEGARA by NENGSIH NUR OLIVIA, 2020

ABSTRAK-Negara merupakan suatu perserikatan atau wilayah yang mengikat masyarakat dimana dalam negara tersebut ada satu pemimpin yaitu Pemerintah yang mengurus tata tertib suatu negara tersebut sehingga keselamatan kelompok manusia didalam negara tersebut terlindungi. Bangsa merupakan bangsaa yang telah bernegara terdiri dari masyarakat yang berdiri sendiri masing-masing anggota masyarakat tersebut merasa satu kesatuan kesatuan ras, bahasa, keyakinan budaya. Konsep negara, bangsa dawarga negara tentunya terdapat proses terbentuknya, hubungan, fungsi,serta tujuan bangsa dan negara. Tujuan konsep hubungan negara, adalah menjelaskan mengenai pengertian negara, bangsa dan warga negara, proses terbentuknya negara, bagsa dan warga negara, serta fungsinya. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur, mencari literatur atau referensi teori yang relevan dengan mencari materi yang terkait baik melalui buku, internet, maupun sumber informasi yang lain. Kata kunci: Hubungan, Negara, bangsa, warga negara. ABSTRACK-The State is a union or territory that binds communities in which the country is a leader of the government that takes care of the order of a country so that the safety of human groups within the country is protected. The nation is a country that has been made up of people. who stand on their own community members feel a unified unity of race, language, cultural beliefs. The concept of country, the nation of the nation is certainly there is a process of formation, relationships, functions, and goals of the nation and state. The purpose of the concept of State relations is to explain the understanding of countries, nations and citizens, the process of state formation, the Bagsa and citizens, and its functions. The method used in this writing is the study of literature, searching for the literature or referencing relevant theories by searching for related materials either through books, the internet, or other sources of information.