Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Bermain Papercraft (Penelitian Tindakan di TK Alam Rizkia, Depok) (original) (raw)

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan Melipat Kertas

Jambura Early Childhood Education Journal, 2020

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan melipat dengan berbagai media di TK Melati Matali Baru. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa TK Melati Matali Baru berjumlah 23 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi (cheklist) dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Kriteria keberhasilan penelitian ini apabila persentase ≥75% dari jumlah anak TK Melati berada pada kriteria baik sesuai harapan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan motorik halus meningkat setelah adanya tindakan melalui kegiatan melipat dengan berbagai media yang memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar secara mandiri dan tanpa adanya tekanan.

Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Merobek Kertas Pada Anak Usia 4-5 Tahun TK Negeri 2 Samarinda

Jurnal Warna : Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, 2019

Children cannot use their fine motoric skill well in paper-tearing activity. It seems that there are still many children who do not participate in the paper tearing activity, as exemplified by the teacher. This is proven when children do paper tearing activities. The aim of this research is to improve children's fine motor skills through paper tearing on children aged 4-5 years. The method used in this study is classroom action research (CAR) and a descriptive research which carried out in two cycles consisting of 3 meetings in each cycle. Research procedures that were carried out in this study were planning, implementation, observation and reflection. The subjects of this study were 19 children aged 4-5 years, consisted of 7 boys and 12 girls. The results showed that the children's fine motor skills improved compared to the pre-cycle phase. In cycle I, there was an increase from pre-cycle with an average value of 31.3% to 60.9% through the first, second and third meeting and succeeded in the second cycle through the first, second and third meeting with an average value of 87.4% in which this value has reached the target of success indicator that is 85%. Based on the results of the study, it can be concluded that paper tearing activity can improve children aged 4-5 years' fine motoric skills and it is suggested to kindergarten teachers to make paper tearing activities as a media for improving children's fine motoric skills.

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Bermain Kertas Krep DI Taman Kanak-Kanak

2019

The research aims to improve the fine motor skills of early childhood in kindergarten Aisyiyah Bustanul Atfha 15 Padang. The type research conducted was classroom action research involving an observation on designed activities in the classroom. The tehnique of data analysis was qualitative which was condcted from the students result using percentage approach. In the first cycle of meeting theree, children's file motor skills reached thirty four percent and had yet attain the minimum completion criteria. Meanwhile, in the second cycle of meeting three, children's fine motor skills have significantly improved to eighty three percent and attained the minimum completion criteria. Finding showed that activity using crepe papaer has improved childrean's fine motor skills in kindergarten Aisyiyah Bustanul Atfhal 15 Padang.

Pengaruh Pembelajaran Seni Papercraft Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Tunadaksa

Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Luar Biasa, 2014

The purpose of this was to describe the implementation process of the papercraft art learning and to determine papercraft art learning influence on soft motor skills ability of handicaped child. The research used an experimental method with a Single Subject Research (SSR) multiple baseline cross variables design. Data were analyzed by using a visual analysis of graphic technique. The results of research showed a papercraft art learning influence on soft motor skills. This condition on soft motor skills, was shown by many trials of cutting, folding and sticking ability evaluation at baseline (A) condition and intervention (B) condition. Conclusion of this research is the soft motor ability of children before papercraft art learning given that the baseline phase of skills motor skills children increased an average of one trial. Soft motor ability after papercraft art learning given that on average the intervention phase average increase of two trial. Papercraft art learning techniques as cutting, folding and sticking can affect soft motor skills of hadicaped child with changes in each session of the intervention phase. Abstrak: Tujuan dari ini adalah untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran seni papercraft untuk menentukan seni papercraft dapat mempengaruhi kemampuan motorik halus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Single Subject Research (SSR) beberapa desain variabel lintas awal. Data dianalisis dengan menggunakan analisis visula. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh pembelajaran seni papercraft pada keterampilan motorik halus. Kondisi ini pada keterampilan motorik halus, ditunjukkan oleh latihan, melipat dan menempel. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan motorik halus anak-anak dapat meningkat.Teknik Papercraft ini dilakukan dengan pemotongan, melipat dan menempel dapat mempengaruhi keterampilan motorik halus anak hadicaped dengan perubahan di setiap sesi fase intervensi.

Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Origami Variatif Pada Kelompok a Usia 4-5 Tahun DI KB-TK Daqu School Semarang

PAUDIA : JURNAL PENELITIAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

AbstrakLatar belakang yang mendorong penelitian ini adalah kemampuan motorik halus anak yang masih kurang, terlihat dari cara anak menyusun balok yang belum sesuai dengan presisi yang tepat, selain itu ada beberapa anak yang masih kesulitan membuat garis melengkung, serta pada saat anak mewarnai gambar terlihat belum rapi. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk meningkatkan motorik halus anak kelompok A KB-TK DaQu School Semarang melalui kegiatan origamivariatif menggunakan media kertas origami.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian kelompok A di KB-TK DaQu School Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 yaitu 8 anak. Data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.Berdasarkan hasil penelitian setelah melakukan kegiatan origami variatif menggunakan media kertas origami, menunjukkan adanya peningkatan terhadap motorik halus pada anak kelompok A KB-TK DaQu School Semarang tahun pelajaran ...

Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak dengan Kegiatan Origami TK Pertiwi Kota Banda Aceh

2019

Kegiatan melatih motoric halus perlu diperkenalkan pada Taman Kanak Kanak. Salah satu cara melatih motoric halus adalah dengan origami. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan dua siklus. Data diambil dari siswa Kelompok B TK Pertiwi Kota Banda Aceh. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada orang tua murid. Sedangkan observasi dilaksanakan bersama teman sejawat untuk mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran melipat kertas (origami). Data dianalisis menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan melipat kertas (origami) dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak-anak. Kata kunci: Melipat kertas, Origami, Motorik halus

Permainan Merobek Kertas Dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Aud DI TK Zia Salsabila

Nanaeke : Indonesian Journal of Early Childhood Education (IJECE), 2022

Kegiatan merobek kertas pada anak usia dini penting dilakukan karena dapat menghibur dan menciptakan perasaan menyenangkan. Otot, saraf, otak, dan jari semuanya terlibat dalam tindakan merobek kertas. Anak diajari untuk merobek dengan benar dan bebas, dan saat jari mereka menjadi lebih fleksibel, pola dasar akhirnya diperkenalkan, diikuti dengan pola benda tertentu. Jika dilakukan dengan tekun, aspek-aspek ini akan diselaraskan. Jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian tindakan dan sample penelitiannya yaitu anak-anak usia dini di TK IT Zia Salsabila. Metode pengumpulan datanya menggunakan teknik dokumentasi dan observasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan merobek kertas.

Peningkatan Motorik Halus melalui Kegiatan Melipat Kertas Origami di PAUD Kober Cempaka

Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK)

Fine motor development of a child is very important to be trained because when the fine motor development of children who are well trained will make it easier for children to carry out further developmental tasks. Usually, children will have certain motor skills at a certain age, but not every child will reach these stages at the same time. The art of origami can train children's creative abilities because of its various shapes. Playing origami can help children make their own toys, thereby creating satisfaction compared to toys that have been made or made by others. The purpose of this community service is to carry out play therapy to improve fine motor skills through origami folding activities for PAUD children at PAUD Kober, the location of this community service is in RT 07/RW 02 Sadananya Village, Sadananya District, Ciamis. This method of community service is collaborative, including writers and classroom teachers. The method chosen was to carry out play therapy on 9 stude...

Peningkatan Keterampilan Fisik Motorik Halus Anak Melalui Paper Quilling Kertas Kokoru Pada Kelompok B DI Ra Kalimosodo Gedangan–Malang

JURALIANSI: Jurnal Lingkup Anak Usia Dini

Peningkatan kemampuan motorik halus anak hanya membutuhkan koordinasi gerak tangan dan otot yang dilakukan secara bertahap. Tujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan motorik halus melalui paper quilling kartas kokoru. Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) dengan menerapkan dua siklus melalui tahap proses perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi,dan dokumentasi. Hasil dan pembahasan pada perubahan hasil yang terlihat pada akhir pertemuan siklus I dengan prosentase 58,5%, siklus II dengan prosesntase 96%. Peningkatan antar kedua siklus dengan prosentase 37,5% sebagai peningkatan keterampilan motorik halus anak usia dini. Penelitian ini disimpulkan indikator keberhasilan dalam setiap proses pembelajaran yang menekankan keterampilan motorik halus terlihat angka perubahan peningkatan yang sangat signifikan. Bentuk perubahan terlihat dari kreasi hasil karya melalui paper quilling kertas kokoru.

Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Melipat Kertas TK Aisyiyah Talamangape

Jurnal Hasil Penelitian dan Pengembangan (JHPP)

Fenomena yang perlu diperhatikan saat ini yaitu kurang berkembangnya motorik halus anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal sederhana,seperti mengikat tali sepatu dan lain sebagainya faktanya sulit dilakukan anak di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Talamangape. maka dari itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan melipat kertas. Jenis penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah dengan Subjek Penelitian yaitu anak TK kelompok B2 yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari 10 laki–laki dan 5 perempuan. Maka disimpulkan bahwa kegiatan melipat kertas origami dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di kelompok B2 Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Talamangape. Hal ini dapat dilihat dari capaian pada tahap siklus I sudah mulai berkembang . Sedangkan setelah dilakukan siklus II capaian anak sudah berkembang sesuai harapan.