KEMAMPUAN KOMUNIKATIF DALAM INTERAKSI LINTAS BUDAYA DAN AGAMA (original) (raw)

2017, Zawiyah: Islamic Thought Journal

Abstrak Kajian ini membahas tentang kemampuan komunikatif dalam interaksi lintas budaya dan agama bagi komunitas belajar di luar negeri. Kajian ini menemukan bahwa setiap mahasiswa mempunyai karakteristik budaya dan agama yang berbeda. Salah satu karakteristik budaya adalah bahasa berdasarkan asal negara setiap mahasiswa, bahasa sebagai alat komunikasi memiliki kedudukan urgen dalam proses interaksi, baik komunikasi satu arah maupun dalam komunikasi dua arah. Mahasiswa menunjukkan komunikasi satu arah pada umumnya secara tertulis, sedangkan komunikasi dua arah ditunjukkan dalam bentuk lisan. Kemampuan bahasa asing mahasiswa, khususnya bahasa Inggris dan bahasa Arab sebagai bahasa internasional menjadi alat interaksi satu sama lain. Mahasiswa lebih dominan menggunakan bahasa Inggris dalam berbagi informasi, ide, gagasan, maksud, dan tujuan. Tulisan ini juga mengemukakan bahwa proses interaksi antar mahasiswa terjadi secara alami dan spontan dalam situasi dan kondisi apapun. Penulis berpendapat bahwa interaksi lintas budaya dan agama sangat penting, baik pada ruang akademik dan ruang publik, maupun pada ruang privasi. Kajian ini menegaskan bahwa proses interaksi dapat memberi pengaruh positif maupun negatif terhadap komunikan yang terlibat dalam proses tersebut. Beberapa bentuk pengaruh tersebut adalah terjadi saling menghargai, saling berbagi, saling mempengaruhi, dan saling memahami karakter. Kata Kunci: Kemampuan komunikatif, interaksi lintas budaya dan agama Abstract This study discusses communicative competence in cross-cultural and religious interactions for overseas study communities. The study found that each student has different cultural and religious characteristics. One of the characteristics of culture is the language based on the national language of each student, the language as a communication tool has an urgent position in the interaction process, both one-way communication and in two-way communication. Students demonstrate one-way communication in writing, while two-way communication is shown in oral form. The student competence of foreign languages, especially English and Arabic as an international language into a means of interaction with each other. Students are more dominant in English in sharing information, ideas, intentions, and goals. This paper also suggests that the process of interaction between students occurs naturally and spontaneously in any situation and condition. I argue that cross-cultural and religious interactions are essential, both in academic and public spaces, as well as in the privacy space. This study confirms that the process of interaction has a positive or negative effect on the communicant involved in the process. Some forms of influence are mutual respect, sharing, mutual influence, and mutual understanding of character. Keywords: Communicative competence, cross-cultural interaction and religion