SILABUS Pendidikan Multikultural (original) (raw)
Related papers
SILANG BUDAYA DAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI INDONESIA
Abstrak Negara Indonesia didiami oleh masyarakat majemuk, yang merupakan kekayaan dan sekaligus berpotensi untuk terjadinya disintegrasi antara satu etnis dengan etnis lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk membahas silang budaya dan pendidikan multikultural di Indonesia. Karakter masyarakat dari satu etnik diperoleh melalui pendidikan, baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Kendala utama dialami masyarakat Indonesia dalam silang budaya, diantaranya: (1) rendahnya tingkat pengetahuan, pengalaman, dan jangkauan komunikasi sebagian masyarakat, (2) kurang maksimalnya media komunikasi dalam memerankan fungsinya sebagai mediator dan korektor informasi, dan (3) paradigma pendidikan yang lebih menekankan pengembangan intelektual dengan mengabaikan pengembangan kecerdasan emosional, pembentukan sikap moral, dan penanaman nilai budaya. Upaya penyelesaian permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan membangun kehidupan multi kultural, meningkatkan peran media komunikasi, dan menginegrasikan nilai-nilai budaya tradisional dalam proses pendidikan. Pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai sebuah proses pendidikan yang membirikan peluang sama pada semua anak bangsa tanpa membedakan perlakukan karena perbedaan etnik, budaya dan agama yang memberikan penghargaan terhadap keraman dan memberikan hak-hak sama bagi etnik minoritas dalam upaya memperkuat persatuan dan kesatuan, indentitas nasional dan citra bangsa di mata dunia Internasional. Pelaksanaan pendidikan multikultur di Indonesia dapat dilakukan melalui mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila, agama, sejarah, yang harus dilakukan secara komprehensif. A. Pendahuluan Masyarakat Indonesia terdiri dari beranekaragam suku bangsa, agama, bahasa dan kebudayaan yang dipersatukan oleh semboyang Bhineka Tunggal Ika. Suku-suku bangsa tersebut umumnya berasal dan menduduki suatu wilayah permukiman tertentu, walaupun dewasa ini sebagian anggotanya telah tersebar ke seluruh pelosok tanah air, kecuali mereka yang masih menetap di kampung
Having a strong school culture for an organization is a must. School culture is a guideline for all school members, not only students and teachers, but also stakeholders, parents and other parties. This paper will show you, the elements of school culture and its implementation.
Handout Pendidikan Multikultural
2018
Mata kuliah Pendidikan Multikultural diarahkan untuk mengembangkan kemampuan Anda dalam mengkaji konsep warganegara Indonesia yang cerdas, memiliki tanggung jawab dan berpartisipasi sebagai warga masyarakat yang multikultur dan warga dunia yang berbudaya. Agar dapat mencapai kemampuan tersebut, dalam bab ini mahasiswa diajak untuk mengkaji tentang hakikat kebudayaan. Secara khusus, setelah mempelajari secara mendalam bab ini mahasiswa diharapkan dapat: 1) Menjelaskan pengertian kebudayaan 2) Menyebutkan unsur-unsur kebudayaan 3) Mengidentifikasi tiga wujud kebudayaan 4) Menjelaskan perbedaan antara lingkungan fisik, sosial dan metafisik 5) Menjelaskan perbedaan antara non budaya dan budaya 6) Mengidentifikasi pranata kebudayaan.
Fenomena, 2012
The slogan of Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, should involve the concept and the implementation of diversity and mutlicultualisme to strengthen the unity of Indonesia people. In fact, there are still found many conflicts in Indonesia caused by the different religiouns and culture among Indonesian people and it will cause the obstacle to reach the unity in Indonesia. The different religioun and culture has not given any positif impact to Indonesia. Unfortunely, it causes some conflicts, misunderstandings, and fightings in Indonesia. To minimize it, the schools should teach the value of togetherness and tolerancy in adjusting and implementing the diversity. This kind of education can be taught by using the concept of multiculturalism education. As the representation of Indonesian diversity, it is an appropriate decision to have Kalimantan Timus as the subject of this multiculturalism research.
MAKALAH MULTIKULTURALISME PENDIDIKAN
Bhineka Tunggal Ika merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah pulau terbesar di dunia, mencapai 17, 667 pulau besar dan pulau kecil. Karena itu wajar kalau dikatakan kemajemukan masyarakat Indonesia merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa dielakkan, sekaligus anugerah Yang Mahakuasa. Kenyataan menunjukkan terdapat 350 kelompok etnis, adat tradisi, dan cara-cara sesuai dengan kondisi lingkungan tertentu, namun setiap warga negara Indonesia berbicara dalam satu bahasa nasional. Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan budaya, Indonesia sangat membutuhkan perdamaian, keadilan, persamaan, dan seterusnya yang merupakan unsur yang dapat dilahirkan oleh pendidikan multikultural. Dalam konteks ini, kesadaran akan multikulturalisme atau pluralisme lalu menjadi nilai yang sangat penting. Kendati demikian, secara dini perlu agaknya kita membedakan dua persitilahan yang memiliki kemiripan: "pluralitas" dan "pluralisme." Sebab tak sedikit kalangan acap kali mengacaukan penggunaan dua peristilahan tersebut. Pluralitas adalah sebuah fakta tentang kepelbagaian yang ada secara alami dan berdasarkan hukum alam: ras, warna kulit, suku, agama, budaya, jenis kelamin dan seterusnya. Pluralitas, karena itu, bukanlah sebuah pilihan tapi anugerah Tuhan bagi manusia. Sebab itu, tidak ada yang salah dalam pluralitas. pluralisme adalah sebuah sikap yang mengakui sekaligus menghargai, menghormati, memelihara, dan, bahkan mengembangkan atau memperkaya keadaan yang bersifat plural, jamak atau kepelbagaian itu. Dalam konteks teologi lintas-agama misalnya, pluralisme membangun sebuah postulat: bahwa dalam jantung semua agama dan tradisi otentik mempunyai pesan kebenaran yang sama yakni kita semua berasal dan akan kembali kepada satu tujuan yang sama: kepadaYang Absolut, Yang Awal-Yang Akhir, Yang Hollygious atau dalam teologi disebut sebagai Tuhan (Sabri, 2015; 85).
Landasan Filosofis Pendidikan Multikultural
University Research Colloquium, 2021
Presentasi ini menyajikan empat tahapan perumusan landasan Pendidikan Multikultural yang berangkat dari Filsafat Ilmu Sosial. 12 Tesis Filsafat Multikultural Brian Fay direfleksikan dalam konteks dunia pendidikan sehingga dihasilkan rumusan filosofis yang dapat digunakan sebagai landasan pendidikan multikultural.
Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) : Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan terkait konsep-konsep dan teori-teori pembelajaran dan komunikasi serta mampu mengaplikasikannya dalam pembelajaran dan aktifitas pendidikan.