PPL 2-Mariana Bua' Tasik (original) (raw)

Reka Racana-2

ABSTRAK Seiring dengan perkembangan perekonomian di wilayah Batu Panjang, fasilitas pelabuhan yang dimiliki masih terbatas jika dibandingkan dengan mobilitas pengunjung yang datang dari Kota Dumai menuju Pelabuhan Batu Panjang yang setiap tahunnya meningkat. Selain itu, kondisi Pelabuhan Batu Panjang yang merupakan pelabuhan tradisional tidak memadai untuk menampung kapal-kapal yang berkapasitas besar untuk bersandar. Pelabuhan Batu Panjang perlu dilakukan pengembangan pada fasilitas darat maupun fasilitas laut sesuai dengan prediksi kebutuhan dimasa yang akan datang.Perencanaan pada dermaga Pelabuhan Batu Panjang menggunakan dermaga tipe T sesuai untuk kapal rencana penumpang maupun barang hasil perkebunan. Kapal penumpang rencana menggunakan armada eksisting yaitu Dumai Ekspress, sedangkan untuk kapal barang menggunakan jenis kapal General Cargo berkapasitas 1.000 DWT dengan jam operasional pelabuhan selama 12 jam. Kedalaman alur pelayaran adalah-4,73 m LWS dengan radius kolam put...

Jurnal Liza-Sari 2

Masa lansia merupakan periode terakhir dalam rentang hidup manusia. Masa lansia ditandai dengan adanya beberapa perubahan bai k secara fisik, psikologis maupun sosial, dimana perubahan ini akan mempengaruhi kondisi fisik dan mental lansia. Pada umumnya lansia menikmati hari tuanya di lingkungan keluarga, akan tetapi terdapat pula lansia yang tidak tinggal dengan keluarga, khususnya dengan anak-anak mereka. Hal ini dikarenakan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan mandiri serta meninggalkan rumah dan hidup terpisah dengan orang tua. Kondisi ini memicu munculnya rasa kesepian pada lansia, dimana kesepian tersebut disebabkan karena adanya keterbatasan dukungan sosial yang diterima oleh lansia itu sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh dukungan sosial terhadap kesepian pada lansia. Jumlah sampel penelitian ini adalah 60 orang lansia pada Perkumpulan Lansia Habibi dan Habibah, yang terdiri dari 36 orang (60%) lansia pria dan 24 orang (40%) lansia wanita. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Simple Random Sampling. Data dikumpulkan melalui dua buah skala yaitu skala dukungan sosial yang disusun peneliti berdasarkan dimensi dari Orford (1992) dan skala kesepian yang disusun peneliti berdasarkan dimensi dari Wrightsman (1993). Skala dukungan sosial memiliki nilai reliabilitas koefisien alpha (α)=0.874 dan skala kesepian memiliki nilai reliabilitas koefisien alpha (α)=0.906. Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan menggunakan Analisa Regresi. Berdasarkan hasil analisa ditemukan bahwa ada pengaruh negatif dari dukungan sosial terhadap kesepian pada lansia. Artinya semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh lansia, maka kesepiannya akan semakin rendah. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diperoleh maka semakin tinggi kesepiannya. Sumbangan efektif yang diberikan variabel dukungan sosial terhadap kesepian pada lansia adalah sebesar 13.7% (R² = 0.137), yang berarti bahwa pada penelitian ini dukungan sosial mempengaruhi kesepian sebesar 13.7 % dan sisanya yaitu sebesar 86.3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

LAPORAN PPL 2

NIM : 4401412054 Prodi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan kegiatan praktik pengalaman lapangan tahap satu dan dua di SMP Negeri 1 Demak dengan baik. Dalam pelaksanaan program dan penulisan laporan PPL II ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih terkhusus kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum selaku Rektor UNNES. 2. Drs. Masugino, M. Pd selaku Kepala UPT PPL UNNES. 3. Suratman, S. Pd., M. Pd selaku dosen koordinator. 4. Sri Sukaesih, S. Pd., M. Pd selaku dosen pembimbing PPL. 5. Drs. H. Abdul Chanif, M. Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Demak. 6. Irianti, S. Pd selaku koordinator guru pamong SMP Negeri 1 Demak. 7. Dyah Sulistiyawati, S. Pd selaku guru pamong mata pelajaran IPA. 8. Segenap guru dan karyawan SMP Negeri 1 Demak. 9. Rekan PPL UNNES SMP Negeri 1 Demak. 10. Siswa-siswi SMP Negeri 1 Demak. Kritik dan saran senantiasa penulis harapkan untuk perbaikan laporan PPL 2 ini. Demikian laporan ini penulis susun dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Terima kasih. Demak, Oktober 2015 Penyusun Elita Anggraini Setyobudi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv

Jurnal MPA di TWP Laut Banda

Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi sumberdaya alam dan profil SDM yang terdapat di TWP Laut Banda dan menentukan Mata Pencarian Alternatif (MPA) di TWP Laut banda dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan ekosistem dan sumberdaya perairan dalam mendukung pengelolaan kawasan konservasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Penelitian ini menggunakan tiga pendekatan yaitu : studi kepustakaan, observasi dan survei serta Participatory Rural Appraisal (PRA). Hasil penelitian menunjukkan mata pencaharian alternatif yang sangat layak dikembangkan (Prioritas 1) adalah budidaya rumput laut sedangkan layak dikembangkan (Prioritas 2) adalah home industry, kerupuk ikan dan bertanam sayur. Saran dan strategi yang perlu diperhatikan antara lain melakukan sosialiasi, penyuluhan dan pelatihan teknis usaha pada prioritas 1 dan prioritas 2 dengan harapan masyarakat terutama nelayan saat tidak melaut tetap meningkatkan pendapatan ekonomi namun tidak melakukan kegiatan destruktif. Selain itu perlu dibentuk kelembagaan pengelolaan (kelompok) mata pencaharian alternatif di TWP Laut Banda sebagai pelopor yang akan menularkan kemampuannya dalam usaha kepada masyarakat lainnya. Perlu mendapatkan dukungan dan fasilitasi dari pemerintah, terkait dengan mata pencaharian alternatif yang akan dikembangkan seperti pendampingan teknis dan membangun pola kemitraan bisnis untuk memperoleh penyediaan modal dan akses pasar yang lebih luas mengingat sangat sulit akses transportasi di TWP Laut Banda.