The Use of Vocabulary-Games in Improving Children's Vocabulary in English Language Learning (original) (raw)

Sevo Game To Improve The Students’ Vocabulary Mastery At The Fourth Grade Of Sd Negeri 1 Sukoharjo Bandung

Prosiding Seminas Competitive Advantage, 2012

Kosakata adalah elemen penting dalam pembelajaran bahasa.Di kelas empat SD Negeri 1 Sukoharjo memiliki masalah serius dalam kosakata menguasai. Ini menunjukkan bahwa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Jadi, pada 55% rata-rata siswa mendapatkan skor di bawah kriteria keberhasilan (65 0-100 skala). Untuk mengatasi masalah ini, peneliti menawarkan permainan sevo. Pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek adalah 18 siswa. Prosedur penelitian studi pendahuluan dan penelitian tindakan diimplementasikan dalam bentuk siklus. Instrumen penelitian terdiri dari panduan observasi dalam proses belajar, tes, kuesioner, dan catatan lapangan. Hasil dari mereka adalah sumber data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 8 siswa (44%) lulus uji pada studi awal, 11 siswa (61%) lulus tes pada siklus pertama, dan pada siklus terakhir 17 siswa (94%) lulus ujian. Berdasarkan perbandingan, dapat disimpulkan bahwa sevo permainan dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa. Berdasarkan hasil ditemukan, penulis menyarankan kepada guru dan siswa untuk menggunakan permainan dalam pengajaran kosa kata sevo belajar.

Pelatihan Classroom Instruction Untuk Pemelajar Bahasa Inggris Usia Dini DI Kalangan Guru MI An-Nur

Journal of Empowerment

Dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing, para guru pemelajar usia dini harus dapat memahami kebutuhan siswa mereka. Mereka harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang perkembangan pembelajar muda pelajaran yang efektif untuk memenuhi kebutuhan siswa. MI An-Nur sebagai salah satu sekolah yang melaksanakan pembelajaran bilingual memerlukan peningkatan kemampuan guru baik bahasa Inggris dan pedagogis. Merujuk pada situasi tersebut, pelatihan bahasa Inggris (classroom instructions) untuk pengajaran para siswa usia dini merupakan sebuah solusi untuk meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris di MI An-Nur. Pelatihan tersebut dilakukan melalui sejumlah kegiatan simulasi pengajaran yang melibatkan 15 orang guru MI An-Nur beserta para dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Suryakancana. Kegiatan pelatihan tersebut meliputi tiga tahapan, yaitu pra-kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Melalui kegiatan pelatihan ini, para guru MI An-Nur memperoleh wawasan dan keterampilan yang lebih baik tentang pengajaran Bahasa Inggris untuk siswa usia dini terutama mengenai classroom instruction. Dengan demikian, diharapkan para guru di MI An-Nur akan mampu melaksanakan pengajaran Bahasa Inggris yang lebih baik bagi para siswa usia dini.

Pelatihan Speaking Guru SMK Non Bahasa Inggris dan Staff dengan Role Play

Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat, 2018

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu cara menghadapi persaingan terutama dalam bidang pendidikan dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di awal tahun 2016. Salah satu lembaga pendidikan yang memiliki visi untuk menyiapkan tenaga kerja dan wirausaha yang dibutuhkan dunia usaha dan industri yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Keaktifan pendidik dalam menggunakan bahasa Inggris menjadi tolak ukur motivasi peserta didik. Oleh karena itu, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pelatihan bagi para guru yang mengajar mata pelajaran non Bahasa Inggris dan staff SMK Ibu Pertiwi I Jakarta Barat akan pentingnya pengetahuan dan kemampuan berbicara bahasa Inggris berkenaan dengan percakapan sehari-hari dan istilah-istilah dalam bidang Tata Boga. Dengan menggunakan metode bermain peran (role play) dengan tema "Daily Conversation at School" disertai dengan terjemahannya dan juga materi percakapan mengenai Tata Boga yang difokuskan kepada makanan khas dari Indonesia, Asia dan Barat serta peralatan dapur yang dilakukan dalam 3 x pertemuan (1 x 2 jam), diharapkan para guru SMK mata pelajaran non bahasa Inggris dan staff SMK Ibu Pertiwi I berperan aktif menggunakan bahasa Inggris setidaknya untuk percakapan sehari-hari (daily conversation) di lingkungan sekolah.

Pembelajaran Kreatif Penulisan Teks Narasi Bahasa Inggris Melalui Metode Gambar Bagi Pengajar PKBM 10 Dan 11 Manggarai Jakarta Selatan

2018

Tujuan diadakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan untuk membantu pihak PKBM 10 dan 11 Jakarta Selatan dalam upayanya meningkatkan kemampuan penguasaan bahasa Inggris bagi para pengajar. Disamping itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para pengajar PKBM 10 dan 11 mengikuti pelatihan bahasa Inggris terpadu yang dirancang dan diorientasikan pada penguasaan bahasa Inggris dalam penulisan teks narasi melalui metode gambar. Dalam melaksanakan pengabdian masyarakat ini metode yang dipilih adalah pelatihan terutama kepada para pengajar di PKBM 10 dan 11 yang berada di Jakarta Selatan. Hasil yang didapat selama melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah para peserta mendapatkan pengetahuan dasar pembelajaran menulis teks narasi melalui metode gambar sehingga nantinya diharapkan pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas guru dalam mengajarkan siswanya Bahasa Inggris dengan menuliskan teks narasi melalui metode gambar.

The Use of “Komunikata” Game to Increase Vocabulary of the Seventh Graders in SMP Negeri 23 Surabaya

Retain, 2013

Dalam pembelajaran bahasa, siswa pada umumnya bermasalah dengan kosakata sehingga kosakata menjadi komponen yang paling penting dari bahasa. Kosakata merupakan elemen penting dalam proses pembelajaran bahasa asing. Kosakata merupakan jembatan yang menghubungkan ke empat keterampilan bahasa Inggris bersamaan dengan pentingnya peran kosakata dalam belajar bahasa Inggris. Oleh sebab pentingnya kosakata dalam pembelajaran bahasa Inggris, guru harus kreatif dalam memberikan cara yang menarik untuk menjelaskan kosakatakosakata baru. Permainan Komunikata adalah salah satu permainan bahasa yang berfokus pada peningkatan kosakata siswa. Permainan Komunikata adalah permainan tebkmenebak yang menciptakan kondisi di mana target penggunaan bahasa diperlukan agar pemain dapat menebak dengan benar. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan permainan Komunikata untuk meningkatkan kosakata siswa pada kelas tujuh SMP. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan catatan observasi lapangan, wawancara semi terstruktur dan angket. Setelah dianalisis melalui data yang dikumpulkan, hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa permainan Komunikata dapat diterapkan sebagai salah satu cara yang menarik untuk membantu siswa dalam meningkatkan kosakata bahasa Inggris di dalam kelas.

DEVELOPING SUPPLEMENTARY ENGLISH VOCABULARY GAMES FOR THE SEVENTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 2 SINGARAJA (KOMANG SATYA PERMADI)

This study aimed at developing games which are needed in the teaching of vocabulary for the seventh grade students of SMP Negeri 2 Singaraja, Research and Development (R&D) design proposed by Sugiyono (2010) was employed in this study. This study used various instruments such as observation sheet, interview guide, scoring rubric, questionnaires, and test to gather the data during developing supplementary English vocabulary games. The material developed in this study was based on the criteria of good material proposed by Tomlinson. The results of the study showed that 33 games were developed and each game has its own theme, and there were 5 themes developed. The quality of the developed supplementary English vocabulary games is good based on the result of the expert judgment and the result of questionnaires. The supplementary English vocabulary games was effective to support seventh grade students’ vocabulary based on the result of statistical analysis on the test. The post-test result was significantly higher than the pre-test scores. Thus, the supplementary English vocabulary games is recommended to be used as supplementary material to support seventh grade students’ vocabulary. ============================================================================================================== Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan permainan yang diperlukan dalam pengajaran kosakata Bahasa inggris untuk kelas tujuh di SMP Negeri 2 Singaraja. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan oleh Sugiyono (2010). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, panduan wawancara, rubrik nilai, angket, dan uji tes untuk mendapatkan data dalam mengembangkan materi tambahan permainan kosakata Bahasa inggris. Materi yang dikembangkan sesuai dengan kriteria materi yang bagus yang dikembangkan oleh Tomlinson. Hasil penelitian ini telah mengembangkan 33 jenis permainan yang memiliki temanya masing-masing, dimana 5 jenis tema juga telah dikembangkan. Kualitas dari materi tambahan permainan kosakata Bahasa inggris ini bagus, ditunjukan dari hasil penilaian para ahli dan hasil angket. Materi tambahan permainan kosakata Bahasa inggris ini juga efektif dalam menunjang kosakata kepada siswa kelas 7 berdasarkan hasil statistik dari uji tes, dimana hasil post-test lebih besar dari pre-test. Maka dapat disimpulkan bahwa materi tambahan permainan kosakata Bahasa inggris direkomendasi untuk digunakan sebagai materi tambahan untuk menunjang kosakata kepada siswa kelas 7.

Insersi Budaya Lokal dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Guna Mendukung Terwujudnya Pendidikan yang berbasis Karakter

2012

Kajian ini hendak mencoba menelaah secara kritis praktek-praktek pembelajaran bahasa asing khususnya Bahasa Inggris yang umumnya kurang memperhatikan aspek akulturasi budaya yang menyertainya dan juga mencari alternatif solusi pemecahannya demi mendukung tercapainya pendidikan yang berbasis character building di negara ini. Pada kenyataannya, praktek pengajaran bahasa Inggris senantiasa menyediakan ruang adanya insersi nilainilai budaya asing masyarakat penuturnya yang belum tentu sejalan dengan nilainilai budaya masyarakata kita. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, nampaknya salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dampak insersi budaya asing tersebut adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal Indonesia pada pembelajaran bahasa Inggris sebagai alternatif cara guna mendukung upaya pemerintah dalam menggalakkan pendidikan berbasis karakter yang diyakini sangat penting untuk menumbuhkan, meningkatkan dan memelihara semangat nasionalisme generasi penerus bangsa ini.

Mengupas Penggunaan Mesin Penerjemah Sebagai Alat Pembelaran Bahasa di Kelas Bahasa Inggris

2017

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan 1) cara siswa menggunakan mesin penerjemah sebagai alat bantu dalam membaca artikel akademik, 2) alasan-alasan siswa menggunakan mesin penerjemah sebagai alat bantu dalam membaca artikel akademik, dan 3) kesulitan siswa dalam menerapkan mesin penerjemah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penetilian ini dilakukan pada level pembelajar pemula. Partisipan dalam penelitian adalah sepuluh mahasiswa. Pemilihan sampel menggunakan teknik bertujuan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret hingga April. Peneliti menggunakan teknik pengamatan dan wawancara. Peneliti melakukan pengamatan menggunakan catatan dan rekaman video serta wawancara. Catatan pengamatan dan rekaman video digunakan untuk mengetahui penggunaan mesin penerjemah oleh peserta selama membaca artikel akademik. Lebih lanjut, hasil wawancara digunakan untuk mengetahui alasan-alasan dan kesulitan oleh siswa dalam menerapkan mesin penerjemah. Hasil penelit...

Mengembangkan Kemampuan Bahasa Menggunakan Kartu Cermat (Bercakap-Cakap, Artikulasi, Make a Match) Pada Anak Kelompok a

E-CHIEF Journal, 2021

Ketertarikan penelitian anak RA dapat memunculkan ide-ide baru yang dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengungkapkan kalimat dan memperkaya perbendaharaan kata yang menjadi acuan dalam berbicara pada kemampuan bahasa. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas anak serta hasil pengembangan kemampuan bahasa dalam mengulang kalimat sederhana dan memperkaya perbendaharaan kata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Subjek penelitian berjumlah 10 orang anak, yaitu 5 anak laki-laki 5 anak perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru terlaksana dengan sangat baik. Aktivitas anak meningkat dengan kategori sangat aktif dan hasil perkembangan kemampuan bahasa anak memperoleh kategori Berkembang Sangat Baik (BSB). Diharapkan hasil penelitian tersebut dijadikan sebagai referensi agar dapat mengembangkan kemampuan anak pada aspek perkembangan bahasa.