Pengalaman Gegar Budaya Mahasiswa Asal Sumatra di Kota Bandung (original) (raw)
Related papers
Pengalaman Budaya Guru Paud Non Sunda DI Bandung Jawa Barat
2020
Indonesia adalah negara multikultur yang memiliki beragam suku bangsa dengan kekhasan ras, budaya, adat, agama, kelas, gaya hidup, bahasa dan sejarah. Kekhasan dari masing-masing budaya ini tentunya harus dijaga dan bisa saling bertoleransi agar kebudayaan ini tidak hilang atau menjadi sumber perdebatan diantara pemangku kekuasaan budayanya. Dalam bidang pendidikan, merupakan langkah yang tepat jika dapat di lakukan dengan pendikan berbasis multikultural. Dimana pendidikan multikultural menggunakan pembelajaran tentang budaya lain untuk menghasilkan penerimaan, atau setidaknya toleransi dari budaya-budaya yang ada melalui penciptaan pemahaman, penghormatan dan dialog antara kelompok budaya yang berbeda (UNESCO, n.d.). Pendidikan multikulturalisme meliputi ide atau konsep, gerakan reformasi pendidikan, dan proses yang mengakui realisasi politik, social dan ekonomi yang dialami oleh masing-masing individu dalam pertemuan manusia yang kompleks dan beragam secara kultur (Banks, 2013; Mahfud, 2011). Penelitian terdahulu menunjukan bagaimana berbagai Negara di dunia telah berusaha mengakomodasi kurikulum berbasis multikultural dalam pendidikannya. Sebagai contoh, di Sekolah Internasional Amerika Serikat multikultur diimplementasikan dalam kurikulum dalam rangka memfasilitasi kebutuhan siswa yang beragam (Hayden and Thompson 2008). Turki mengubah kurikulum menjadi struktur multikultural dengan tujuan untuk mencegah peserta didik yang memiliki komposisi budaya yang berbeda terpapar marginalisasi dalam lingkungan pendidikan dan mempengaruhi pembelajaran mereka secara positif dengan mengubah perbedaan budaya menjadi kelebihan (Demir and Yurdakul 2015). Di Indonesia, multikultur di implementasikan dalam pendidikan yang bertujuan untuk membangun pengetahuan dan perdamaian anak SMA (Lie 2000). Namun sayangnya implementasi di Indonesia ini dirasa sulit karena masalah multikultural harus ditangani dalam pengembangan profesional sehingga guru dapat belajar CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Diaspora Orang Manggarai DI Kota Makassar Melalui Pendekatan Sanggar Budaya
Phinisi Integration Review
This study aims to analyze in-depth information about the Diaspora of the Manggarai People in Makassar City through the Cultural Workshop Approach. By using a qualitative descriptive approach and supported by a multisystemic approach model used to provide an explanation regarding the existence of the Manggarai Cultural Center in Makassar City. The results of the study recommend that community leaders of the Manggarai people in Makassar City optimize their resources in order to create new creativity in the Manggarai Cultural Center to maintain its existence through a social and cultural approach.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis informasi mendalam tentang Diaspora Orang Manggarai di Kota Makassar Melalui Pendekatan Sanggar Budaya. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif serta didukung model pendekatan multisistemik yang digunakan untuk memberikan penjelasan perihal eksistensi Sanggar Budaya Manggarai di Kota Makassar. Hasil penelitian merekomendasikan agar tokoh...
2019
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses manajemen pengalaman gegar budaya terbalik mahasiswa Indonesia di luar negeri serta perubahan nilai dan persepsi yang terjadi pada anggota komunitas Mata Garuda Jawa Barat. Penelitian ini penting dilakukan karena gejala gegar budaya terbalik yang kerap kali tidak diduga oleh perantau. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori Kurva-W yang digagas oleh Gullahorn dan Gullahorn (1960). Subjek penelitian ini merupakan anggota Komunitas Mata Garuda Jawa Barat, yang juga merupakan alumni penerima beasiswa LPDP. Data penelitian diperoleh melalui kegiatan wawancara dan observasi. Analisis dan reduksi data dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para mahasiswa Indonesia mengalami pengalaman gegar budaya terbalik serta perubahan nilai dan persepsi setelah menempuh studi di luar negeri. Perubahan nilai tersebut meliputi perubahan mahasiswa Indonesia me...
Perilaku Komunikasi Gegar Budaya Pada Mahasiswa Asal Indonesia Yang Studi DI Jerman
DIALEKTIKA
Gegar budaya terjadi pada hampir semua mahasiswa asal Indonesia yang studi di Jerman. Gegar budaya berupa ketidaknyamanan psikologis yang diasiosiasikan dengan respons emosi yang kurang baik yang mengarah pada perasaan bingung dan gugup yang menimbulkan tekanan mental dan kesulitan yang menyertainya. Gegar budaya yang dialami, berbeda pada tiap mahasiswa asal Indonesia yang studi di Jerman. Gegar budaya terjadi pada seseorang yang tinggal lebih lama di suatu daerah, mengalami gegar budaya karena harus beradaptasi dengan budaya baru. Gegar budaya merupakan keadaan mental yang datang dari kondisi transisi, gegar budaya terjadi ketika mahasiswa asal Indonesia tinggal di Jerman dengan budaya yang berbeda dalam waktu yang lama. Keadaan di Jerman sangat bertolakbelakang dengan keadaan di Indonesia. Pemerintah menjamin kehidupan rakyat, masyarakat sibuk, disiplin dalam aturan hukum, penuh instruksi yang rinci dalam segala aspek kehidupan, mengutamakan kejujuran, memiliki sikap antri, tepat...
Jurnal EMPATI
Kemajuan teknologi dan kemajuan jaman membuka kesempatan seseorang untuk pergi ke daerah asing dan bertemu dengan budaya asing dengan tujuan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengungkapan diri dengan gegar budaya pada mahasiswa tahun pertama bersuku Batak di Universitas Diponegoro. gegar budaya adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seseorang tidak mengenal kebiasaan-kebiasaan sosial dari kultur baru atau jika ia mengenalnya maka ia tak dapat atau tidak bersedia menampilkan perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan itu. Pengungkapan diri merupakan kemampuan individu dalam mengungkapkan segala perasaan dan informasi meliputi fakta tentang diri sendiri yang mungkin belum diketahui oleh orang lain, keinginan pribadi, dan pendapat atau perasaan pribadinya baik hal yang disukai maupun dibenci. Jumlah subjek penelitian ini yaitu 110 orang mahasiswa tahun pertama yang bersuku Batak, maksimal tinggal si Jawa Tengah enam bulan, dan sebelumnya belu...
Tabut: Ekspresi Kebudayaan Imigran Muslim India (Benggala) di Bengkulu
2021
Kebudayaan mengambarkan ciri khas suatu wilayah dan juga merupakan aspek untuk mengetahui kemungkinan adanya peristiwa-peristiwa sejarah didalamnya. Migrasi pekerja India bagian selatan yaitu Suku Benggali ke daerah Bengkulu menghadirkan budaya dan tradisi baru di Wilayah Bengkulu dan Sekitarnya. Bagaimana para imigran Bengala ini membawa kebiasaan-kebiasaan hidup dan tradisinya yang disebut “Tabot/Tabut” kemudian menetap di Bengkulu yang akan mencoba dijabarkan pada tulisan ini. Dengan menngunakan metode penelitian Kualitatif penulis menelaah sumber-seumber berdasarkan buku, dan catatan sejarah yang ada. Hasil dari tulisan ini berkesimpulan bahwa, ekpresi dari imigran muslim India masih dapat terlihat, meski telah mengalami intergrasi budaya dengan masyarakat lokal. Dibuktikan dengan ritual sakral dari upacara Tabut yang hanya bisa dilakukan oleh keturunan asli dari Imam Senggolo atau yang disebut keluarga Tabut. .
Adaptasi budaya pada mahasiswa pendatang di kampus Universitas Padjadjaran Bandung
Jurnal Manajemen Komunikasi, 2020
Sebagai pendatang di suatu daerah yang asing, kemampuan komunikasi menjadi faktor kunci keberhasilan dalam beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat setempat. Meski hambatan komunikasi seperti perbedaan bahasa dapat diminimalisir dengan penggunaan teknologi komunikasi namun karakter budaya asal sulit terlepas dan menjadi hal yang dapat menghambat proses adaptasi terhadap lingkungan baru. Penelitian ini bertujuan menjelaskan proses adaptasi mahasiswa pendatang di kampus Universitas Padjadjaran Bandung menggunakan model kompetensi komunikasi lintas budaya (Cross-Cultural Communication) Richard Donald Lewis. Metodelogi penelitian ini adalah fenomenologi yang merupakan bagian dari pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara terhadap tiga orang mahasiswa pendatang lokal dan mancanegara. Proses wawancara dilakukan pada September-Oktober 2019. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kompetensi komunikasi lintas budaya narasumber memiliki kesesuaian dengan model komunikasi lintas budaya Richard Donald Lewis. Hal ini turut mempengaruhi kemampuan adaptasi mereka terhadap lingkungan dan budaya baru. Negara asal seseorang mempengaruhi karakter dan kemampuan komunikasi lintas budaya yang mereka miliki. Karakter ini dapat menjadi pendukung atau penghambat seseorang dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya sebab dapat mempengaruhi pemahaman mengenai budaya yang berbeda dengan budaya asal mereka. Pemahaman ini tidak hanya mencakup pemahaman terhadap diri sendiri, melainkan juga pemahaman terhadap hal umum dan personal mengenai lingkungan barunya. Oleh karena itu upaya adaptasi harus dilakukan dengan memilah-milah kebiasaan bawaan secara terus menerus agar dapat berbaur dengan kebiasaan dan masyarakat sekitar. Kata-kata kunci: adaptasi; budaya; komunikasi lintas budaya; gegar budaya; mahasiswa pendatang
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 2022
Penelitian ini mengkaji pengertian, pemahaman, serta eksplorasi bentuk kelokalan budaya yang dipaparkan dalam beragam teks. Budaya dapat terlihat dalam sejumlah konsep, refresentasi prilaku manusia, dan dalam berbagai bentuk produk budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik studi pustaka. Jenisjenis teks terdiri atas deskripsi, eksplanasi, eksposisi, dan prosedural. Keempat jenis tulisan tersebut merupakan objek kajian yang dilakukan secara acak. Hasil penelitian berupa ragam teks dengan mengacu pada data budaya di Kampung Budaya Sindangbarang kabupaten Bogor. Beragam teks dari 17 mahasiswa dibuat sebagai produk industri kreatif pembelajaran dalam perkuliahan. Pengembangan Keterampilan Menulis. Khusus analisis budaya lokal dipilih sepuluh teks, Pengembangan teks memuat budaya lokal dengan beragam genre teks. Teks deskripsi pada Kampung Budaya Sindangbarang. Permainan Egrang, Dampuh, dan Bakiak, dan permainan “Boy-boy-an” baik sebagai objek bu...