Characteristic Relationship And Social Pressure With Prevention Of Hiv / Aids Involvement Behavior In WBP In Penitentiary Class IIA Padang (original) (raw)
Related papers
2013
Sebagai salah satu kelompok yang berisiko tinggi terkena HIV dan AIDS terbanyak ke-2 di Semarang dengan proporsi kasus 21,21%, para pengguna Napza menghadapi dua risiko untuk terkena HIV/AIDS, yaitu mereka yang menggunakan Napza suntik dan melakukan hubungan seksual terutama dengan lebih dari satu pasangan, atau melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom. Salah satu upaya awal menurunkan prevalensi kasus pada kelomok tersebut adalah melalui upaya pencegahan yaitu dengan peningkatan pengetahuan dan sikap sikap warga binaan kasus narkoba. Penyuluhan sebagai salah satu metode pendidikan terbukti cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji rerata tingkat pengetahuan dan sikap peserta penyuluhan dalam pencegahan HIV/AIDS. Ratarata hasil post test baik pengetahuan atau sikap mengalami peningkatan dari pre testnya. Melalui penyuluhan dengan metode ceramah, diskusi dan pemutaran film tentang fakta HIV/AIDS cukup efekti...
Attitude And Action Mother With Hiv Aids On Stigma And Discrimination People at Semarang City
2012
The purpose of this study to explore the attitudes and actions of mothers with HIV AIDS stigma and discrimination people in the city of Semarang. The research was conducted with a qualitative approach. As the population of mothers with HIV-AIDS is the number of 26 people, while the number of samples is 6 people for Mother PLWHA. To triangulate the source comes from a number of health personnel and the public a number of 3 people 6 people. The collection of data used interviews and Focus Group Discussions with the techniques Data Analysis used Interactive Models. The attitudes and actions of mothers living with HIV Stigma and discrimination against people is to avoid interacting with the community and need support from family, health professionals and peers (DKS)
2016
HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan yang mendunia. Infeksi dari virus yang menyerang kekebalan tubuhmanusia ini dihadapi oleh negara maju dan berkembang. Penyalahgunaan narkoba dapat mempengaruhiperilaku berisiko HIV/AIDS, khususnya melalui pemakaian bersama jarum suntik narkoba. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui perilaku berisiko tertular HIV/AIDS pada terpidana kasus narkoba di LAPAS Kelas IIAKendari tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitiansurvey deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh terpidana kasus narkoba yang dipenjara diLAPAS Kelas IIA Kendari yaitu sebanyak 135 orang dan sampel pada penelitian ini sebanyak 56 orang. Teknikpengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Random Sampling. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang HIV/AIDS sudah cukup baik yaitu sebesar 98%. Sikapresponden terhadap HIV/AIDS cenderung menunjukkan sikap postitif yaitu se...
Introduction: VCT is one of the efforts of the prison to minimize the risk of HIV/AIDS on Injecting Drug User Prisoners. But there are still obstacles in the implementation of this program in prison. The purpose of this study was to evaluate the VCT in Class I Surabaya Prison. Method: This study used qualitative and quantitative method. Samples to evaluate the VCT Program among Offi cer, Clinical Offi cers who carry out VCT and NGOs as well as four IDU prisoners selected using purposive sampling. Samples to describe prisoner's characteristic and risk factor of HIV/AIDS from behavior aspect were 60 prisoners. Data were collected by fi lling out the questionnaire and in depth interview. Result: The results were analyzed by qualitative descriptive narrative. The results of this study was a major behavioral factors that lead to the incidence of HIV/AIDS on injecting drug user prisoners, unsafe sexual behavior and tattooing. Discussion: As for the evaluation of VCT was not performed well. In terms of input, the human resources sector and source of funds and independent laboratory facilities were deemed less. On process aspects, the sector of pre-and post-test counseling and support programs was still not optimal. In the aspect of output, an indicator to measure the success of VCT, patient satisfaction questionnaire coverage and effort to VCT client was still not implemented. It is necessary to enhance the implementation of VCT and to realize a program especially for drug user prisoners to prevent and control the transmission of HIV/AIDS such as harm reduction program.
2018
HIV memiliki peluang besar ditularkan melalui hubungan seksual, hubungan berganti-ganti pasangan menjadi faktor khusus yang perlu diwaspadai.Wanita Pekerja Seksual dan pelanggannya merupakan orang yang sangat berisiko dalam menularkan penyakit HIV/AIDS karena melakukan perilaku seksual yang tidak aman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan HIV/AIDS pada WPS di Kota Padang Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan penelitian mix method. Pendekatan kuantitatif menggunakan cross sectional dengan sampel 50 WPS dari berbagai kalangan di Kota Padang, analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik. Pendekatan kualitatif dengan indepth interview kepada 10 informan yang terdiri dari WPS, mucikari, dan petugas. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar WPS di Kota Padang memiliki perilaku pencegahan yang baik, faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan...
Jurnal Ilmu Kesehatan, 2020
ABSTRAK Pendahuluan: HIV/AIDS sebagai penyakit dengan prevalensi yang masih cukup tinggi tentunya memiliki dampak baik secara fisik maupun psikologis. Konsekuensi negatif dari penyakit tersebut serta rendahnya resiliensi dan dukungan sosial seringkali menyebabkan distress psikologis bagi ODHA. Tujuan penelitian ini ingin menganalisis pengaruh resiliensi dan dukungan sosial terhadap distress psikologis pada ODHA, serta mencari faktor yang paling dominan berpengaruh . Metodologi: Penelitian ini berupa correlational a nalitic dengan pendekatan cross sectional . 49 responden diambil menggunakan teknik purposive sampling . Instrumen penelitian menggunakan kuisioner data responden dan instrumen baku yang mengukur distress psikologis, resiliensi dan dukungan sosial yang telah dimodifikasi dan divalidasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi dan dukungan sosial secara signifikan berpengaruh terhadap distress psikologis ( R2= 0,656 ; p<0.05 ) dan d ukungan sosial (β= - ,539; p < 0,05) menunjukkan variabel dominan yang berpeng aruh terhadap distress psikologis. Diskusi: Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh resiliensi dan dukungan sosial terhadap distress psikologis, serta dukungan sosial merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap distress psikologis pada ODHA. Adanya hasil penelitian ini maka disarankan bagi ODHA untuk dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada guna mencapai kondisi mental yang lebih baik. Kata Kunci: Distress Psikologis, Resiliensi, Dukungan Sosial, ODHA ABSTRACT Introduction: HIV / AIDS as a dise ase with a high prevalence of course has an impact both physically and psychologically. The negative consequences of the disease and low resilience and social support often cause psychological distress for PLWHA. The purpose of this study is to analyze the effect of resilience and social support on psychological distress in PLWHA, and look for the most dominant influential factors. Method: This study is a correlational analytic with a cross sectional approach. There were 49 respondents taken by using purposive samp ling technique. The research instruments used were questi onnaires of respondent data and standard instruments that measure psychological distress, resilience and social support that have been modified and validated . Result: The results showed that resilience and s ocial support significantly affect the psychological distress (R2= 0,656; p<0.05) and It is known that social support ( β = - , 539 ; p<0.05) most dominantly contributes to psychological distress. Discus s i on: The results of this study concluded that resilience and social support influence d to the psychological distress, and s ocial support is the most dominant factor which affects psycholo gical distress . It is recommended for PLWHA to uti lize existing support systems for achiev ing better mental condition . Keywords: Psychological Distress, Resilience, Social Support, PLWHA
2019
The Development of HIV / AIDS cases within the Navy tends to increase, this could cause a negative impact on the implementation of the main tasks of the Navy, which in the case of HIV / AIDS on the highest enlisted rank strata. Purpose of this study was to analyze the perceptions of students Dikmata Navy against risk behaviors of HIV / AIDS. This research was a descriptive study with correlation studies. Data was collected through questionnaires. The number of respondents is 40 people with purposive sampling technique. The data obtained were processed statistically using the Spearman Rho test. Based on the results of data analysis performed on the attitude factor related with behaviours p = 0.019, subjektif norm factor related with behaviours p = 0.041, PBC factor related with behaviours p= 0.029. Attitude factor is the factor that most influence on behavior change with p = 0.019. It can be concluded that the attitude factor is the factor that most affects the behavior.
2021
Objective: The aim of this study was to analyze the relationship between coping strategies and stress among inmates at Kupang Class IIB State Detention Center.Methods: This type of research correlates with cross-cutting design. The population of this study consisted of inmates from Kupang Class IIB State Detention Center with a total of 246 people. The sampling method is based on reasoned use. The sample for this study was 150 people. The independent variable is the adaptation strategy using the BriefCOPE measuring instrument. The stress dependent variable is the Perceived Stress Scale (PSS-10). Results: Pearson's correlation test with a p value = 0.001 <0.05 means that there is a significant relationship between coping strategies and stress of inmates at Kupang Class IIB State Detention Center. The correlation coefficient (r) = - 333 with a low correlation value, the nature of the negative relationship means that the higher the coping strategy, the lower the inmate str...
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan), 2019
HIV/AIDS merupakan salah satu masalah kesehatan global. Di seluruh negara saat ini sedang terancam dengan penyebaran virus yang mematikan. Tidak hanya di negara maju, tetapi juga di negara berkembang seperti Indonesia, termasuk di NTB. Penelitian ini Untuk mengetahuiHubunganKarakteristi Pasien, Perilaku Beresiko, IMS dengan Kejadian HIV/AIDS pada Wanita Usia Subur di UPT BLUD Puskesmas Meninting Tahun 2015-2017 Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain Case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur yang datang tes HIV sebanyak 312 orang. tehnik pengambilan sampel menggunakan simple rondom sampling sehingga jumlah sampel kasus 42 HIV positif dan 270 HIV negatif sebagai kasus kontrol. Analisis datamenggunakan univaria dan bivariat. Dari 312 wanitausiasubur yang datangtes HIV, variable yang berhubungandengan kejadian HIV adalah umur (p=0.018), pendidikan (p=0.011), pekerjaan (p=0.026), status kawin (p=0.000), perilaku beresiko (p=0.000)...