Marian Petcu- Sociologia mass media (original) (raw)

Jurnal herwin - Media Literacy

Indonesia is plural state. This the fact begin Indonesia contructed in 1945. As way as with the fact and democrazy, good civil society is destination to process build Indonesia. Civil society in Islam discourse have same name is masyarakat Madani. Masyarakat Madani is society who builded based on high celebrate of pluralism, democarzy, humanity, rights of civil and law supremation without see primordial difference. Name and concept Masyarakat Madani born from description Madinah society in Nabi Muhammad SAW era. Masyarakat Madani take morality as one factor to create the society. But in information era as now, seldom give negative impact is spreading of over content in mass media and the effect in society. Mean of over content in mass media is mass media publish information which it is not suitable with regulation in society because connected over publish information connected sexuality, mystic, etc especially in electronic mass media. However, there are some regulation to regulate information traffic in mass media Indonesia such us UU No 40/1999 about Press, UU No 32/2002 about Broadcasting, UU No 11/2008 literacy is so important to educate society when they access information in mass media. The program must be doing together, comprehensive from all element in society in structural and cultural way.

Media Relations DI Media Massa

2017

Every organization needs to buid it’s image. Media relations is one of the ways to make good image. The activities refer to how organization using media to affect their publics to reach organization goal. Mass media usually be used by corporate to make corporate and product images, but it also needs to build images .This research emphasize on media relations management in media. TVRI Jogja and Jogja TV are choosen to represent public and commercial elect ronic media. It’s aim to know media orientation, technical media relations and their differences.

SOSIAL MEDIA, PERAN PUBLIC RELATION DAN CITRA PERUSAHAAN

Jurnal Komunikasi, 2011

The purposes of this research are to know about the image strategy which has done by Padepokan Seni Budaya Betawi Maggar Kelape in order to conserve Betawi culture which is focus on celebrating Pa-lang Pintu Kemang festival and also to know the factors that influence it. In this research, the researcher uses strategic and planning for public relation theory by Ronald D. Smith. This theory talk about four steps in planning process of public relation include formative research phase, strategy phase, tactic phase, and evaluation research phase.Data analysis in this research done by using qualitative approach and case study method. Besides that, the researcher also uses post positivism paradigm to describe how the image strategy which has done by Padepokan Seni Budaya Betawi Manggar Kelape in continuing Betawi culture The result of this research shows that image strategy which made by Padepokan Seni Budaya Betawi Manggar Kelape by celebrating Palang Pintu festival, there are four steps in processing which uttered by Smith, are performa-tive phase, strategy phase, tactic phase, and the last step is evolution to see the result of it. From evaluation will know about the result of image strategy. Abstraksi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang strategi citra yang telah dilakukan oleh Padepokan Seni Budaya Betawi Maggar Kelape dalam budaya Betawi berkelanjutan yang fokus pada meraya-kan festival Palang Pintu Kemang dan juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi itu.I peneliti menggunakan strategi dan perencanaan untuk umum teori hubungan oleh Ronald D. Smith. Teori ini berbi-cara tentang empat langkah dalam proses perencanaan humas meliputi fase formatif penelitian, tahap strategi, fase taktik, dan penelitian evaluasi analisis phase. Data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Selain itu, peneliti juga menggunakan pos positivisme paradig-ma untuk menggambarkan bagaimana strategi citra yang telah dilakukan oleh Padepokan Seni Budaya Betawi Manggar Kelape dalam melanjutkan budaya Betawi Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi gambar yang dibuat oleh Padepokan Seni Budaya Betawi Manggar Kelape dengan merayakan Palang Pintu festival, ada empat langkah dalam pengolahan yang diucapkan oleh Smith, adalah fase performatif, fase strategi, fase taktik, dan langkah terakhir adalah evolusi untuk melihat hasil itu. Dari hasil evaluasi akan tahu tentang hasil dari strategi gambar. Kata kunci: hubungan masyarakat, strategi, citra budaya, betawi I. PENDAHULUAN Jakarta merupakan mosaik yang menjadi tuan rumah bagi proses industrialisasi yang masif. Sebagai sebuah ibu kota Negara, Jakarta menjadi sentra pergu-liran roda pemerintahan nasional. Dengan demikian, Jakarta menjadi miniatur Indonesia dalam kompo-sisi etnik dan budaya. Terbukanya peluang kerja da-lam jumlah besar mendorong proses urbanisasi yang akibatkan perubahan demografis secara signifikan. Etnik Betawi yang secara historis memiliki klaim kewilayahan atas Jakarta tersisih dan tidak tera-komodasi dengan baik oleh proses pembangunan. Wilayah yang menjadi enclave Betawi tergusur oleh sentra bisnis, pariwisata, dan pemerintahan. Pembangunan di Jakarta biasanya dibarengi den-gan penggusuran tanah dan rumah penduduk se-bagai salah satu konsekuensinya. penduduk asli

MANAJEMEN MEDIA MASSA - PENGANTAR

Yehuda Albert Production, 2015

Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Secara umum, Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen berfungsi sebagai: Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuating/Directing), Pengawasan (Controlling). Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni, melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

PERSUASI DALAM MEDIA KOMUNIKASI MASSA

Abstrak Sebagai masyarakat modern, keterlibatan teknologi merupakan hal yang tidak dapat dinafikan. Hampir semua kegiatan masyarakat tidak dapat lepas dari unsur teknologi. Begitu juga dalam pemenuhan kebutuhan mereka untuk mengakses informasi. Peran media komunikasi yang dipandang cukup efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan beragam informasi yang cepat dan akurat saat ini semakin bervariasi. Eksistensi media cetak maupun teknologi sebagai bagian dari media komunikasi massa yang mampu memberikan informasi pada khalayak dengan jumlah yang tak terbatas, sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang tak terpisahkan. Keberhasilan media komunikasi massa dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi tanpa disadari menjadikan media komunikasi massa sebagai kiblat yang dapat memiliki pengaruh besar bagi perubahan sikap, pikiran dan perilaku masyarakat. Hal ini banyak disebabkan oleh adanya unsure persuasi sebagai salah satu bentuk social influence yang sering terjadi dalam kegiatan komunikasi massa. Melalui media komunikasi massa, kegiatan persuasi oleh komunikator yang terlibat dalam kegiatan komunikasi massa tersebut sangat dominan. Dominasi unsur persuasi inilah yang menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat sebagai efek dari kehadiran media komunikasi massa tersebut. Efek dari teknik persuasi yang terdapat dalam kegiatan komunikasi massa sering terjadi diluar kesadaran masyarakat sebagai komunikan. Maka diperlukan sikap yang cerdas dalam melakukan kontrol dan seleksi terhadap setiap pesan yang diterima melalui media komunikasi massa. Kata Kunci: Persuasi, Komunikasi Massa, Media Komunikasi Massa

KUESIONER MEDIA SOSIAL DAN SISWA

Saat ini, teknologi semakin berkembang pesat, kami mengambil topik penelitian dari bidang internet yaitu tentang media sosial di kalangan Siswa SMP/ sederajat dan SMA/ sederajat. Oleh karena itu, kami mencoba untuk meneliti tentang penggunaan media sosial. Penelitian ini kami lakukan dengan cara membuat kuesioner sebagai alat untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan penggunaan media sosial dan siswa.

POLITIK MEDIA DAN KAPITALISASI MEDIA MASSA

2019

Pers Indonesia tidak terlepas dari sejarah bangsa ini, dimana pada setiap rezim pemerintahan memiliki wajah pers yang berbeda. Pada tahun 1998 pers Indonesia menjadi kekuatan besar hingga mampu menggulingkan pemerintahan rezim otoritarian pada masa itu. Masyarakat meyakini bahwa reformasi telah mengubah performa dan sikap pers secara umum. Tidak seperti pers Orde baru yang terkukung dalam keseragaman isi dan kemasan, media pada era reformasi diyakini dapat bebas mengembangkan model pemberitaan sesuai dengan keinginnya. Persoalan selanjutnya, apakah pada perkembangan selanjutnya pers dapat sepenuhnya mempraktikkan ide-ide tentang profesionalisme dan etika jurnalistik yang ideal? Pers telah masuk dalam era industry kapitalisme global, dan ada batasan-batasan structural yang membuat tidak semua nilai-nilai ideal pers dapat diwujudkan. Ada sejumlah kompromi yang harus dilakukan dnegan kaidah-kaidah pasar. Dengan kata lain, dinamika internal redaksi sebuah media di era sekarang tetap tidak sepenuhnya menjadi entitas yang otonom, karena ada kekuatan-kekuatan ekonomi yang turut mempengaruhinya. Dewasa ini pers Indonesia disibukkan dengan pemberitaan-pemberitaan yang berasal dari dalam negeri, mulai dari pro kontra mengenai perpindahan ibukota Indonesia hingga kasus sara terhadap mahasiswa Papua yang terjadi di berbagai daerah Indonesia, setelah sebelumnya pers Indonesia sudah di sibukkan dalam menghadapi tahun politik. Pemberitaan mengenai kampanye-kampanye peserta pemilu menghiasi setiap sudut media massa Indonesia. Isu-isu politik sering di angkat oleh media sebagai bagian dari isu yang cenderung sensitive dan lebih menarik masyarakat. Kecenderungan tersebut lama kelamaan akan semakin spesifik dan mengkerucut. Namun tidak selalu akan menjadi sesuatu yang harus diupayakan untuk selesai tetapi kadang justru isu-isu ternyata hanya uji coba untuk mengukur reaksi masyarakat. Isu-isu yang di angkat oleh media atau pers akan menggiring opini sehingga mampu menimbulkan pro kontra

KOMUNIKASI POLITIK DI ERA MEDIA SOSIAL

UAS KOMUNIKASI POLITIK, 2020

Perkembangan teknologi komunikasi telah merambah kehidupan umat manusia. Salah satu bentuk perkembangan teknologi komunikasi adalah media baru (new media) yang kemudian melahirkan media sosial. Dunia politik juga tak lepas dari pengaruh perkembangan media baru dan media sosial. Media sosial ibarat dua sisi mata uang bagi para aktor politik. Di satu sisi keberhasilan memanfaatkan media sosial dapat memungkinkan aktor politik mendapatkan dukungan positif. Tapi di sisi lain kegagalan memanfaatkan media sosial berisiko merusak citra yang dia miliki. Tulisan ini membahas mengenai tantangan dan peluang dari media sosial terhadap para aktor politik. Pemaparan penggunaan media sosial dalam komunikasi politik menjadi bagian pertama dari tulisan ini. Bagian kedua membahas tentang tantangan yang dihadapi oleh para aktor politik di era 2.0 ini. Bagian ketiga memberikan tawaran peluang bagi aktor politik dalam pemanfaatan media sosial. Ada pun bagian keempat atau terakhir merupakan kesimpulan yang berisi apa yang sebaiknya dilakukan oleh para aktor politik untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan peluang yang ditawarkan oleh media sosial.