PEMISAHAN KOMPONEN CAMPURAN (original) (raw)
I. Landasan Teori Campuran merupakan dua zat atau lebih yang bercampur tanpa disertai terjadinya reaksi kimia. Seperti teh manis yang merupakan campuran dari air, teh dan gula pasir atau air garam yang merupakan campuran antara air dan garam. Salah satu ciri dari campuran adalah dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya. Ada beberapa pemisahan campuran antara lain, penyaringan atau filtrasi, sublimasi, kristalisasi dan evaporasi (Partana 2008). Filtrasi adalah metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan ini adalah dengan perbedaan ukuran partikel antar pelarut dan zat terlarutnya. Proses ini dilakukan dengan bahan yang berbentuk larutan cair. Hasil penyaringan disebut filtrate dan zat tertahan disebut residu (Faputri 2016). Sublimasi merupakan peristiwa penguapan secara langsung padatan kristal ke dalam fasa uap. Salah satu contoh sublimasi adalah penguapan kapur barus (naftalena). Sublimasi dapat digunakan sebagai metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa kimia dapat menyublim pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang baru dapat menyublim apabila tekanan diturunkan maupun temperatur dinaikkan. Untuk mendapatkan bahan murni fasa uap bahan tersublim didinginkan sehingga terbentuk kristal (Rahayu & Sari 2008). Evaporasi adalah proses pemisahan suatu sampel dari pelarut dengan cara menguapkan pelarut yang terdapat pada sampel. Prinsip evaporasi adalah pemanasan dengan temperatur rendah yang dibantu dengan vakum dengan tujuan menghindari terjadinya kerusakan sampel pada saat penguapan pelarut dengan bantuan pemanasan rendah (Fitri et. al 2016). Menurut Sumada et. al (2016) proses evaporasi merupakan salah satu metode untuk memurnikan (purifikasi) suatu bahan padat dari pengotornya melalui proses pelarutan dan kristalisasi. Kristalisasi adalah metode pemisahan campuran untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasarnya adalah dengan prinsip kelarutan bahan dalam pelarut dan perbedaan titik beku. Contohnya adalah pembuatan garam dapur dari air laut dan dalam proses pembuatan kristal gula pasir dari nira tebu (Faputri 2016). II. Prosedur Pada praktikum kali ini hal yang pertama yang harus dilakukan yakni menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan terlebih dahulu. Alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini antara lain beaker glass, hot plate, gelas ukur, kertas saring, corong, pipet tetes, spatula, kaca arloji dan timbangan analitik. Bahan-bahan yang digunakan antara lain naftalena, NaCl, pasir, larutan aquades dan es batu.
Sign up for access to the world's latest research.
checkGet notified about relevant papers
checkSave papers to use in your research
checkJoin the discussion with peers
checkTrack your impact